Berlebih-lebihannya Ibnu Khaldun pada penjelasannya akan pengaruh pemimpin dan hakim dalam urusan masyarakat dan perkembangannya
2. Berlebih-lebihannya Ibnu Khaldun pada penjelasannya akan pengaruh pemimpin dan hakim dalam urusan masyarakat dan perkembangannya
Dalam Mukaddimahnya, Ibnu Khaldun menerangkan bahwa penyebab adanya perkembangan masyarakat adalah adanya perbedaan tatanan hukum dan pergantian keluarga hakim, dengan adanya kelekatan adat yang ada dalam setiap keluarga dengan adat keluarga sebelumnya, serta adanya kecenderungan yang menurun pada setiap hakim dalam mengikuti taklid ini. Ini semua disebabkan karena keluarga hakim muncul karena adanya suatu adat dan juga suatu taklid yang berbeda dengan adat keluarga sebelumnya dan juga taklidnya sebelumnya. Karenanya bila seorang hakim berasal satu keluarga yang sama sebelumnya, maka ia akan mengambil tatanan hukum yang sama dengan sebelumnya; bahkan ia akan menjaga golongan keluarganya dengan adat dan taklidnya agar tidak keluar dari Dalam Mukaddimahnya, Ibnu Khaldun menerangkan bahwa penyebab adanya perkembangan masyarakat adalah adanya perbedaan tatanan hukum dan pergantian keluarga hakim, dengan adanya kelekatan adat yang ada dalam setiap keluarga dengan adat keluarga sebelumnya, serta adanya kecenderungan yang menurun pada setiap hakim dalam mengikuti taklid ini. Ini semua disebabkan karena keluarga hakim muncul karena adanya suatu adat dan juga suatu taklid yang berbeda dengan adat keluarga sebelumnya dan juga taklidnya sebelumnya. Karenanya bila seorang hakim berasal satu keluarga yang sama sebelumnya, maka ia akan mengambil tatanan hukum yang sama dengan sebelumnya; bahkan ia akan menjaga golongan keluarganya dengan adat dan taklidnya agar tidak keluar dari
Sebab yang populer dalam pergantian suatu keadaan dan juga suatu adat adalah bahwas suatu adat setiap generasi mengikuti adat rajanya. Sebagaimana yang dicontohkan, bahwasannya masyarakat memeluk suatu agama berdasarkan agama rajanya. Keluarga raja dan juga penguasa bila ingin menguasai suatu negara dan pemerintahan, maka ia harus tunduk pada adat pemerintahan sebelumnya, dan beradaptasi dengannya; namun demikian ia tidak boleh melupakan adab generasi sesudahnya; hingga ada percampuran adat yang berbeda dengan adat seebelumnya. Apabila datang suatu negara baru setelahnya dan adatnya kembali berasimilasi dengan adat yang ada di daerah tersebut, maka adat ini pula berbeda dengan adat sebelumnya dalam daerah yang sama, bahkan perbedaan yang ada akan tampak sekali. Tingkatan perbedaan ini akan terus berdatangan hingga akhirnya mencapai suatu penjelasan yang bisa diterima. selama satu kelompok masyarakat masih sering dikuasai oleh banyak raja dan penguasa, maka perbedaan adat akan terus ada sesuai dengan realitas yang terjadi (Mukaddimah: Bayan, 253)
Teori yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun ini mendekati teori yang dikemukakan para pakar psikologi modern yang dipimpin oleh Mc Dogel, pemikir yang berkebangsaan Inggris
dan juga sebagian pakar sosiologi seperti halnya Tard 85 , yang berkebangsaan Perancis, yang berhasil merangkumkan bahwasannya penyebab berkembangnya suatu masyarakat dilihat dari aktivitas pemimpin, penguasa, pembaharu dan juga pemikirnya. Mereka mengatakakan hal ini dengan pandangan bahwasannya dengan adanya pembentukan tatanan baru, akan mengantarkan masyarakat kepada kekuatan berpikir dan kekuatan analisis serta kekuatan penalaran yang memang seyogyanya dimiliki oleh masyarakat. Mereka pun akan semakin giat dalam beraktivitas dan semangat dalam mensosialisasikan tatanan baru ini dan membela konsep yang ada padanya dengan menanamkannya ke setiap jiwa individu masyarakat dengan memberikan mereka keterangan yang lengkap dan juga menjelaskan akan banyak manfaat yang didapat bila konsep tersebut dijalankan. Mereka hanya perlu mensosialisasikannya kepada sebagian masyrarakat, dan sebagian masyarakat inilah yang akan menyambungkannya kepada sebagian lainnya; yang dengan demikian, maka konsep dan pendapat mereka dapat diterima oleh masyarakat dan dipertimbangkan hingga mempunyai kemungkinan untuk menjadi hukum dan aturan yang diakui dengan menghapus hukum dan aturan yang lama. Semua yang tampak pada fenomena masyarakat, baik pergantian hukum ataupun perkembangan yang ada, menurut mereka dilandasi akan dua hal: pertama; karena adanya adanya invention (penemuan dan pembaharuan) serta kuatnya pengaruh, baik dari pemimpin, penguasa, pembaharu dan juga pemikir, sedang kedua; adanya imitation (imitasi, mengikuti) dari setiap individu masyarakat yang ada. Dengan demikian tampak bahwasannya masalah perkembangan masyarakat bergantung kepada fenomena
Lihat buku Mc Dogel dalam Ilmu Psikologi social: Introduction to social Psychology dan juga bukunya Tard yang berjudul Lois de l‟imitation Lihat buku Mc Dogel dalam Ilmu Psikologi social: Introduction to social Psychology dan juga bukunya Tard yang berjudul Lois de l‟imitation
*****
kita tidak bisa mengingkari bahwasannya pemimpin, penguasa, hakim dan juga pemikir mempunyai pengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Namun akan jadi suatu kesalahan besar apabila terlalu berlebih-lebihan dalam menerangkan akan pengaruhnya melampau batas yang ada dan akan menjadi suatu kesalahan besar bila meyakini bahwa merekalah faktor utama dari suatu perkembangan masyarakat seperti yang dimaksud para pemikir. Karena sesungguhnya, baik pemimpin, penguasa, pembaharu ataupun pemikir tidak akan pernah berhasil dalam melaksanakan tugasnya kecuali apabila masyarakatnya mendukung dan mengikuti apa yang diarahkan untuk
yang bisa menterjemahkan konsep yang diinginkan dan yang menjadi kecenderungan peminpin mereka dengan penuh kejujuran. Semua ini akan muncul pada msayarakt secara keseluruhan. Apabila masyarakat tidak berhasil menterjemahkan konsep dimana didalamnya terdapat kecenderungan dan keinginan pemimpin mereka, maka bisa jadi konsep yang ditawarkan hanyalah berupa tatanan wacana dan filsafat individual yang bersebrangan dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat tersebut atau bisa jadi masyarakat itu sendiri belum siap untuk berubah dan berkembang sesuai dengan konsep yang ditawarkan dan filsafat yang ada, mereka hanya bisa menyetujuinya saja tanpa praktek, walau bisa jadi konsep yang ditawarkan sangat mulia dan bisa dibilang ideal. Sejarah telah mencatat banyak filosofi ataupun pembaharu masyarakat, bahkan para nabi dan rasul; namun banyak ajaran
mereka.
Merekalah
sesungguhnya
dan konsep yang mereka tidak bisa diterima sepenuhnya oleh masyarakatnya, walau ajaran dan konsep yangdiajarkan sangat mulia; walau tenaga yang telah dikerahkan dalam menyeru kepada ajaran dan konsep yang ditawarkan, namun semua itu tetap tidak membuat masyarakat beranjak untuk menuju perubahan yang lebih baik. Disaat makin diamati lebih mendalam akan keengganan mereka dalam mengikuti jalan dan konsep yang telah ditunjukkan, maka makin bertambahlah keimanan dalam diri, karena akan didapati bahwasannya dalam masyarakat mereka tidaklah seperti yang tampak dalam kasat mata dalam menerima ajaran yang baik. Jadi dari sini dapat dipahami bahwasannya perkembangan sosial tidak hanya tergantung kepada kesuksesan seorang pemimpin, penguasa ataupun seorang pembaharu; namun ia pun tergantung kepada kesuksesan masyarakat dalam menyambut perkembangan yang ditujukan bagi mereka. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwasannya orang yang sukses bukanlah para pemimpin, penguasa ataupun pembaharu yang menciptakan suatu susunan masyarakat tertentu, namun yang dikatakan sukes dalah masyarakat yang mampu menciptakan diri mereka dan menerima ajakan yang ditawarkan pada mereka untuk menuju gerbang kemajuan.
Namun demikian, pengaruh seorang pemimpin, penguasa ataupun pembaharu tidak bisa disepelekan dalam kaitannya akan perkembangan masyarakat. Dengan usaha yang mereka kerahkan dan juga pengorbanan pikiran mereka untuk selalu memajukan masyarakat, dan juga kuatnya pengaruh mereka serta kuatnya sifat kepemimpinan mereka adalah langkah awal menuju kemajuan dan perkembangan masyarakat yang diinginkan; merekalah yang menebas rintangan yang ada dan mempercepat proses kemajuan masyarakat serta membangun konsep yang ada dengan pondasi yang kokoh serta berjalan dengan masyarakat, Namun demikian, pengaruh seorang pemimpin, penguasa ataupun pembaharu tidak bisa disepelekan dalam kaitannya akan perkembangan masyarakat. Dengan usaha yang mereka kerahkan dan juga pengorbanan pikiran mereka untuk selalu memajukan masyarakat, dan juga kuatnya pengaruh mereka serta kuatnya sifat kepemimpinan mereka adalah langkah awal menuju kemajuan dan perkembangan masyarakat yang diinginkan; merekalah yang menebas rintangan yang ada dan mempercepat proses kemajuan masyarakat serta membangun konsep yang ada dengan pondasi yang kokoh serta berjalan dengan masyarakat,
Penulis mengatakan kata ‘menambahkan’ yang mempunyai arti juga yaitu menambah kesiapan masyarakat dalam menuju
perkembangan dan kemajuan, karena kesuksesan mereka dalam membangun konsep ditentukan pula oleh kesiapan masyarakat dalam menerima dan menterjemahkannya ke dalam sebaik-baik praktek dengan berbagai arahan dan kecenderungan yang muncul sebagai refleksi atas kesiapan mereka.