Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

81 Menurut Nachrowi 2006:183 dalam berbagai studi ekonometrika, data time series sangat banyak digunakan. Namun dibalik pentingnya data tersebut, ternyata data time series menimpan berbagai permasalahan, salah satunya yaitu autokorelasi. Autokorelasi merupakan penyebab yang akibat data menjadi tidak stasioner, sehingga bila data dapat distasionerkan maka autokorelasi akan hilang dengan sendirinya, karena metode transformasi data untuk membuat data yang tidak stasioner sama dengan tranformasi data untuk menghilangkan autokorelasi. Untuk melihat ada tidaknya penyakit autokorelasi dapat juga digunakan uji Langrange Multiplier LM Test atau yang disebut Uji Breusch-Goldfrey dengan membandingkan nilai probabilitas R-Squared dengan α = 0.05. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut Gujarati, 2006:147 Hipotesis : H : Model tidak terdapat Autokorelasi H 1 : Model terdapat Autokorelasi Bila probabilitas ObsR 2 0.05 → Signifikan, H diterima Bila probabilitas ObsR 2 0.05 → Tidak Signifikan, H ditolak Apabila probabilitas ObsR 2 lebih besar dari 0.05 maka model tersebut tidak terdapat autokorelasi. Apabila probabilitas ObsR 2 lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut terdapat autokorelasi. 82 Selain itu, ada salah satu cara lagi yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji Durbin-Watson D-W. Deteksi adanya autokorelasi dapat menggunakan besaran Durbin-Watson D- W. Berikut ini tabel yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan uji Durbin-Watson. Gujarati, 2006:147 : 1 Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 Angka D-W dibawah -2 sampai +2, sampai tidak ada autokorelasi. 3 Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 3.1 Menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson Ada autokorelasi positif Tidak dapat diputuskan ragu-ragu Tidak ada autokorelasi Tidak dapat diputuskan ragu-ragu Ada autokorelas i negatif d L du 2 4-du 4-dt 4 1.10 1.54 2.46 2.90 Langkah-langkah pengujian sebagai berikut : Hipotesis : H : Model tidak terdapat Autokorelasi H 1 : Model terdapat Autokorelasi Bila nilai D-W tidak berada antara 1.54 – 2.46 → H ditolak Bila nilai D-W berada antara 1.54 – 2.46 → H diterima

Dokumen yang terkait

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisi di Indonesia Periode 20

0 10 137

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE 2014-2

0 0 36