Uji Multikolinearitas Uji Asumsi Klasik

82 Selain itu, ada salah satu cara lagi yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji Durbin-Watson D-W. Deteksi adanya autokorelasi dapat menggunakan besaran Durbin-Watson D- W. Berikut ini tabel yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan uji Durbin-Watson. Gujarati, 2006:147 : 1 Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2 Angka D-W dibawah -2 sampai +2, sampai tidak ada autokorelasi. 3 Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 3.1 Menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson Ada autokorelasi positif Tidak dapat diputuskan ragu-ragu Tidak ada autokorelasi Tidak dapat diputuskan ragu-ragu Ada autokorelas i negatif d L du 2 4-du 4-dt 4 1.10 1.54 2.46 2.90 Langkah-langkah pengujian sebagai berikut : Hipotesis : H : Model tidak terdapat Autokorelasi H 1 : Model terdapat Autokorelasi Bila nilai D-W tidak berada antara 1.54 – 2.46 → H ditolak Bila nilai D-W berada antara 1.54 – 2.46 → H diterima 83

2. Uji Statistik

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel- variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan Excel 2007 dan Eviews 6. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi Uji-t dan Uji-F.

a. Uji Parsial Uji-t

Uji-t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas independen secara masing-masing parsial atau individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dependen pada tingkat signifikan 0.05 5 dengan menganggap variabel bebas bernilai konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan pengujian, yaitu : Nachrowi, 2006:17 Hipotesis : H : β i = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat. H 1 : β i ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat. Bila probabilitas α 5 → variabel bebas tidak signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat H terima, H 1 tolak Bila probabilitas α 5 → variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat H tolak, H 1 terima.

Dokumen yang terkait

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisi di Indonesia Periode 20

0 10 137

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE 2014-2

0 0 36