59
bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang
cukup besar
bagi profitabilitas.
Mudrajad Kuncoro
dan Suhardjono:2002.
Menurut hasil penelitian dari Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika Wahyu Sukarno dan
Muhamad Syaichu 2006 dalam penelitiannya diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa CAR berpengaruh signifikan terhadap laba
perbankan.. Hasil ini mengindikasikan kecukupan modal belum tentu menyebabkan besar kecilnya keuntungan bank. bank memiliki modal
besar namun tidak mampu menggunakan modal itu secara efektif untuk menghasilkan laba, maka modal yang besar tersebut tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kondisi bank syariah
di Indonesia mulai mengarah ke arah yang baik setelah terjadinya krisis ekonomi. Tingkat CAR sangat mempengaruhi kepercayaan
masyarakat terhadap bank, dimana kepercayaan masyarakat merupakan modal dasar bagi kelangsungan lembaga keuangan ini.
Tingkat CAR yang ideal akan sangat menguntungkan bagi bank dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai pemilik dana
sehingga masyarakat akan memiliki keinginan yang lebih untuk menyimpan dananya di bank Kartika Wahyu Sukarno dan Muhamad
Syaichu 2006:53
60
4. Hubungan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS terhadap Laba Sektor moneter dalam perekonomian modern merupakan variabel
ekonomi yang signifikan dalam menciptakan kestabilan ekonomi suatu negara. Dalam hal ini Bank Sentral memegang peran perbankan
dalam perekonomian, salah satu fungsinya adalah sebagai tempat meminjam uang bagi bank-bank komersial termasuk bank syariah
yang sedang mengalami kesulitan likuiditas ataupun menempatkan dananya dalam kondisi over likuiditas lender of the last resrot.
Fungsi ini sangat penting untuk dilakukan guna meningkatkan kestabilan sistem keuangan atau perekonomian dan pada akhirnya
mempertahankan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap sistem perbankan.
Selama ini kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam rangka pengendalian uang beredar ditempuh dengan operasi
pasar terbuka. Agar operasi pasar terbuka berdasarkan prinsip syariah dapat dilaksanakan, maka dalam rangka pengendalian moneter
diciptakan suatu piranti yang sesuai dengan prinsip syariah dalam bentuk sertifikat bani indonesia bank syariah SBIS yang pada
akhirnya akan berdampak pada kinerja bank syariah khususnya laba. Hasil penelitian Sri Widyastuti dan Deki Anwar 2009:13 yang
menjelaskan bahwa instrumen SWBI Sertifikat Wadiah Bank Indonesia memberikan dampak yang lebih baik dari pada instrumen
moneter syariah PUAS terhadap peningkatan jumlah laba pada
61
perbankan syariah. Dengan demikian penempatan dana menganggur idle fund perbankan syariah di Indonesia sebaiknya diletakkan pada
instrumen moneter syariah SWBI. Karena memiliki dampak dan resiko yang lebih minimal terhadap kinerja perbankan syariah
khususnya aset bila dibandingkan dengan instrumen moneter syariah PUAS. Ini pula mempengaruhi peningkatan laba di perbankan syariah
dimana semakin banyak orang yang melakukan transaksi di pasar uang semakin tinggi pula laba perbankan syariah.
I. Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa Non Performing Financing, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional, Capital Adequacy Ratio CAR dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS mempengaruhi Laba Perbankan Syariah. Diantaranya :
1. Erros Daniariga 2010 Penelitian yang dilakukan oleh Erros Daniariga untuk mengetahui
pengaruh rasio keuangan CAMEL secara simultan dan pertumbuhan laba di respon parsial terhadap perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa
efek. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa secara parsial pertumbuhan laba yang dinyatakan dalam rasio-rasio keungan yang terdiri
dari variabel CAR, RORA, NPM, BOPO, dan LDR setelah dilakukan pengujian variabel CAR, RORA, dan NPM mempunyai tingkat signifikasi
62
t lebih besar dari 5 maka H gagal ditolak sehingga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan,
sedangkan variabel BOPO dan LDR mempunyai tingkat signifikasi t lebih kecil dari 5 maka H ditolak sehingga mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan laba.
2. Rizki Syahfandi dan Siti Mutmainah 2012 Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Syahfandi dan Siti
Mutmainah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba penyisihan penghapusan aktiva produktif. Hasil penelitian tersebut
menemukan bahwa jumlah pembiayaan, non perfoming finance NPF, probabilitas, ukuran perusahaan size berpengaruh positif terhadap
variabel perataan laba. Sedangkan CAR dan umur perusahaan age yang merupakan variabel kontrol tidak berpengaruh terhadap variabel
perataan laba.
3. Rina Ani Sapariyah 2010 Penelitian yang dilakukan oleh Rina Ani Sapariyah mengetahui
pengaruh rasio capital, asset, earning dan liquidity terhadap pertumbuhan laba pada perbankan di Indonesia. Hasil penelitian tersebut menemukan
bahwa Capital Adequacy Ratio CARdan Non Performing Loan NPLberpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba,
Beban Operasional
terhadap Pendapatan
Operasional BOPO
63
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
4. Endri 2008 Penelitian yang dilakukan oleh Endri menganalisis kinerja
pengaruh sertifikat bank indonesia, SWBI dan indikator kinerja keuangan Bank Syariah. Hasil penelitian yang didapatkan dimana SWBI memiliki
hubungan yang positif terhadap laba bank syariah. Terdapatnya hubungan yang positif antara SWBI dengan laba bank syariah mengandung makna
bahwa semakin tinggi SWBI semakin tinggi pula laba yang diperoleh oleh bank syariah..
5. Sigit Setiawan dan Winarsih 2011 Penelitiannya yang berjudul “Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Laba Bank Syariah di Indonesia ”. Variabel yang terkait yaitu
Permodalan, Pembiayaan, Dana Msayarakat, Non Performing Financing NPF, Biaya Operasional dan Laba Bank Syariah. Tujuan utama
penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba pada bank syariah. Teknis analisis data menggunakan
metode purposive sampling dengan periode pengamatan tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 dan diperoleh sebanyak 3 bank syariah sebagai
sampel, sehingga terdapat 15 pengamatan. Hasil penelitian ini adalah
64
dengan pengujian secara simultan uji F diperoleh hasil bahwa permodalan, pembiayaan, non perfoming finance, dana masyarakat, dan
biaya operasional secara serentak mempengaruhi pertumbuhan laba bank syariah di Indonesia. Di sisi lain, hasil pengujian secara parsial uji t
membuktikan bahwa permodalan, pembiayaan, dan dana masyarakat berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan non perfoming
finance dan biaya operasional memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba.
6. Suci Ayu Lestari 2012 Penelitian ini berjudul “Pengaruh ROA, CAR, LDR, DAN BOPO
Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Bank Umum Tahun 2007-2011 ”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengaruh ROA, CAR, LDR, DAN BOPO Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Bank Umum Tahun
2007-2011. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan uji hipotesis menggunakan uji F dan uji t yang sebelumnya telah dilakukan
uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel ROA dan BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Sedangkan variabel CAR berpengaruh positif, tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba dan LDR berpengaruh negatif,
tetapi tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap pertumbuhan laba adalah
variabel BOPO.
65
J. Ringkasan Pemikiran Terdahulu
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Variabel
Metodologi dan Hasil Penelitian 1.
Erros Daniariga
2010 Pengaruh Rasio
CAMEL Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Variabel Independen :
CAR, RORA, NPM,BOPO,
LDR,
Variabel Dependen:
Pertumbuhan Laba.
Analisis Regresi Linier Berganda berdasarkan model kuadrat terkecil
biasa Ordinary Least Square OLS, Hasil :
Secara parsial pertumbuhan laba yang dinyatakan dalam rasio-rasio keungan
yang terdiri dari variabel CAR, RORA, NPM, BOPO, dan LDR
setelah dilakukan pengujian variabel CAR, RORA, dan NPM mempunyai
tingkat signifikasi t lebih besar dari 5 maka H gagal ditolak sehingga
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan
perbankan, sedangkan variabel BOPO dan LDR mempunyai tingkat
signifikasi t lebih kecil dari 5 maka
66
H ditolak sehingga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba 2.
Rizki Syahfandi dan
Siti Mutmainah
2012 Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Perataan Laba Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif
Praktik Manajemen
Laba Pada Perbankan
Syariah Di Indonesia
Variabel Independen :
NPF, Probabilitas,
Ukuran Perusahaan
size, CAR, umur
perusahaan age
Variabel Dependen :
Perataan Laba Analisis Regresi Liniear Berganda
Koefisien Eckel Hasil :
Bahwa jumlah
pembiayaan, non
perfoming finance NPF, probabilitas, ukuran perusahaan size berpengaruh
positif terhadap variabel perataan laba. Sedangkan CAR dan umur perusahaan
age yang merupakan variabel kontrol tidak berpengaruh terhadap variabel
perataan laba.
3. Rina Ani
Sapariyah 2010
Pengaruh Rasio Capital, Assets,
Earning dan Liquidity
terhadap Pertumbuhan
laba pada Perbankan di
Variabel Independen :
CAR, NPL, LDR, BOPO,
Variabel Analisis Regresi Liniear Berganda
Hasil : Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa CAR dan NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan laba, BOPO berpengaruh
67
Indonesia Dependen :
Pertumbuhan Laba
negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan LDR
berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.
4. Endri 2008
Analisis pengaruh
sertifikat bank indonesia, SWBI
dan indikator kinerja
keuangan Bank Syariah
Variabel Independen :
SBI, SWBI, FDR, NPF,
CAR, ROA, ROE
Variabel Dependen :
Laba Perbankan
Syariah Analisis Regresi Liniear Berganda
Hasil : Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa variabel FDR, CAR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap Laba,
sedangkan variabel Suku Bunga, SWBI, NPF dan ROA berpengaruh
tidak signifikan terhadap Laba
5. Sigit Setiawan
dan Winarsih 2011
Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Laba Bank
Syariah di Indonesia
Variabel Independen :
Permodalan, Pembiayaan
NPF, Dana Masyarakat,
BOPO Analisis Regresi Liniear Berganda
Hasil : Hasil penelitian ini adalah dengan
pengujian secara simultan uji F diperoleh hasil bahwa permodalan,
pembiayaan, non perfoming finance, dana masyarakat, dan biaya
68
Variabel Dependen :
Pertumbuhan Laba
operasional secara serentak mempengaruhi pertumbuhan laba bank
syariah di Indonesia. Di sisi lain, hasil pengujian secara parsial uji t
membuktikan bahwa permodalan, pembiayaan, dan dana masyarakat
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan non
perfoming finance dan biaya operasional memberikan pengaruh
negatif terhadap pertumbuhan laba. 6.
Suci Ayu
Lestari 2012 Pengaruh ROA,
CAR, LDR, DAN BOPO
Terhadap Pertumbuhan
Laba Pada Bank Umum Tahun
2007-2011 Variabel
Independen : CAR, LDR,
DAN BOPO
Variabel Pertumbuhan
Laba pada bank umum
Regresi Linier Berganda Hasil :
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel ROA dan BOPO
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Sedangkan variabel CAR berpengaruh positif, tetapi tidak signifikan terhadap
pertumbuhan laba dan LDR berpengaruh negatif, tetapi tidak
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Dan variabel yang memiliki pengaruh
69
Sumber : Diolah dari berbagai referensi
K. Kerangka Pemikiran
Salah satu parameter yang paling umum dijadikan landasan pengukuran pertumbuhan perbankan adalah laba perbankan. Kenaikan laba
perbankan merupakan indikasi utama pertumbuhan perbankan dengan perkembangan bank syariah di Indonesia sejak berdirinya menunjukkan
tingginya kenaikan laba bank syariah didalam kehidupan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, peneliti juga dikuatkan dengan penelitian
terdahulu untuk meneliti lebih lanjut dengan judul Analisis Pengaruh Non Performing Financing NPF, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional BOPO, Capital Adequacy Ratio CAR dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS terhadap Laba Perbankan Syariah di Indonesia
Periode September 2009 – Desember 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan variabel independen bebas yaitu Non Performing Financing NPF, Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, Capital Adequacy Ratio CAR dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS terhadap variabel dependen
yaitu Laba Perbankan Syariah yang dalam realisasinya tidak lepas dari kondisi internal maupun eksternal. Data dari masing-masing variabel dari
paling dominan terhadap pertumbuhan laba adalah variabel BOPO