Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

109 Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah Uji White. Tabel 4.3 Hasil Uji White Heteroskedasticity Test Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.591157 Prob. F4,47 0.6707 ObsR-squared 2.490867 Prob. Chi-Square4 0.6463 Scaled explained SS 2.158868 Prob. Chi-Square4 0.7066 Sumber : output Eviews 6.0 yang diolah Dari tabel 4.3 diatas diketahui bahwa nilai ObsR 2 sebesar 2.490867 dan Probabilitas Chi-Square sebesar 0.6463 yang lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 0.05 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas atau H diterima.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi untuk mengetahui apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pada periode waktu yang lain. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi digunakan uji Langrange Multiplier LM-Test. Uji ini sangat berguna untuk mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada derajat pertama first order tetapi juga digunakan pada tingkat derajat. 110 Uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai probabilitas Chi-Square.Jika probabilitas Chi-Square lebih besar dari tingkat signifikan 5 maka tidak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika probabilitas Chi-Square lebih kecil dari 5 maka terdapat autokorelasi. Tabel 4.4 Hasil Uji Langrange Multiple Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.242666 Prob. F34,13 0.0606 ObsR-squared 44.42582 Prob. Chi-Square34 0.1087 Sumber : output Eviews 6.0 yang diolah Berdasarkan tabel 4.3, menunjukan bahwa ObsR-squared sebesar 44.42582. Nilai probabilitas Chi-Square adalah 0.1087 yang berarti nilainya lebih besar dari α = 5 yaitu 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model tidak ada masalah heteroskedastisitas. Hal ini menginformasikan model OLS yang diajukan dapat dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas sehingga bisa dilanjutkan kepengujian selanjutnya.

2. Uji Statistik

111 Hasil pengolahan data atau hasil estimasi yang dilakukan dengan menggunakan program aplikasi komputer Eviews 6 dengan menggunakan metode regresi linier berganda atau Ordinary Least Square OLS yang ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square OLS Dependent Variable: LNLABA Method: Least Squares Date: 053114 Time: 06:39 Sample: 1 52 Included observations: 52 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPF -29.05347 11.92446 -2.436460 0.0187 BOPO -8.338904 3.756054 -2.220123 0.0313 CAR -7.980407 6.004527 -1.329065 0.1902 LNSBIS 0.046531 0.352222 0.132108 0.8955 C 34.84170 10.52434 3.310582 0.0018 R-squared 0.284784 Mean dependent var 27.47153 Adjusted R-squared 0.223915 S.D. dependent var 0.875665 S.E. of regression 0.771423 Akaike info criterion 2.410051 Sum squared resid 27.96937 Schwarz criterion 2.597670 Log likelihood -57.66132 Hannan-Quinn criter. 2.481980 F-statistic 4.678614 Durbin-Watson stat 0.826272 ProbF-statistic 0.002920 Sumber : output Eviews 6.0 yang diolah Dari tabel 4.5 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : LNLABA = 34.84170 - 29.05347 NPF – 8.338904 BOPO -7.980407 CAR + 0.046531 LNSBIS 112 1 Jika segala sesuatu variabel independen dianggap konstan atau bernilai nol, artinya variabel independen tidak terjadi kenaikan atau penurunan maka besarnya nilai laba adalah sebesar 34.84170 persen 2 Nilai koefisien regresi non performing financing NPF sebesar - 29.05347 persen yang berarti setiap peningkatan NPF sebesar 1 persen maka akan menurunkan laba sebesar 29.05347 persen. 3 Nilai koefisien regresi biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO sebesar – 8.338904 persen yang berarti setiap peningkatan BOPO sebesar 1 persen maka akan menurunkan laba sebesar 8.338904 persen. 4 Nilai koefisien regresi capital adequacy ratio CAR sebesar -- 7.980407 persen yang berarti setiap peningkatan capital adequacy ratio CAR 1 persen maka akan menurunkan laba sebesar 7.980407 persen. 5 Nilai koefisien regresi sertifikat bank indonesia syariah LNSBIS sebesar 0.046531 persen yang berarti setiap peningkatan sertifikat bank indonesia syariah 1 persen maka akan meningkatkan laba sebesar 0.046531 persen.

a. Uji Parsial Uji-t

Dokumen yang terkait

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisi di Indonesia Periode 20

0 10 137

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE 2014-2

0 0 36