Definisi Bank Syariah Tujuan Bank Syariah

26 oleh AAOIFI Accounting and Auditing Organizing for Islamic Financial Institution, yaitu sebagai berikut : a Manajer Investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah. b Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya. c Penyedia jasa keuangan dan lalu-lintas pembayaran, bank syariah dapat melakukan kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagaimana mestinya. d Pelaksaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan mengelola menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan zakat serta dana-dana sosial lainnya.

5. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berikut ini beberapa perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional seperti ditunjukkan pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional No. Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional 1. Bunga Berbasis revenueprofit loss sharing bagi hasil Berbasis Bunga 2. Risiko Risk sharing Anti Risk 27 3. Operasional Beroperasi dengan menggunakan sektor riil Beroperasi dengan pendekatan sektor-sektor keuangan, tidak terkait langsung dengan sektor riil. 4. Produk Multi produk jual beli, bagi hasil, jasa Produk tunggal kredit 5. Pendapatan Pendapatan yang diterima deposan terkait langsung dengan pendapatan yang diperoleh bank dari pembiayaan Pendapatan yang diterima deposan tidak terkait dengan pendapatan yang diperoleh bank dari kredit 6. Tidak mengenal negative spread Mengenal negative spread 7. Dasar hukum Al- Qur’an, Sunnah, Fatwa ulama, Bank Indonesia dan Pemerintah Bank Indonesia dan Pemerintah 8. Falsafah Tidak berdasarkan bunga riba, spekulasi maisir dan ketidak jelasan gharar Berdasarkan atas bunga riba 9. Operasional Dana masyarakat Dana Pihak KetigaDPK berupa titipan Dana Masyarakat Dana Pihak KetigaDPK berupa titipan simpanan 28 wa’diah dan investasi mudharabah yang baru akan mendapatkan hasil jika “diusahakan” terlebih dahulu Penyaluran dana financing pada usaha yang halal dan menguntungkan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo Penyaluran dana pada sektor yang menguntungkan dan aspek halal tidak menjadi prioritas utama 10. Aspek social Dinyatakan secara eksplisit dan tegas yang tertuang dalam misi dan visi Tidak diketahui secara tegas 11. Organisasi Memiliki Dewan Pengawas Syariah DPS Tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah DPS 12. Uang Uang bukan komoditi, tetapi hanya alat pembayaran Uang adalah komoditi selain sebagai alat pembayaran Sumber : Rodoni dan Hamid, 2008:15

6. Akad – Akad Dalam Bank Syariah

Fiqh muamalat Islam membedakan antara wa’ad dengan akad. Wa’ad adalah janji promise antara satu pihak kepada pihak lainnya, sementara akad adalah kontrak antara dua belah pihak. Wa’ad hanya 29 mengikat satu pihak, yakni pihak yang memberi janji berkewajiban untuk melaksanakan kewajibannya. Sedangkan pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apa-apa. Di lain pihak, akad mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu. Dalam akad, terms and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik sudah well-defined. Bila salah satu atau kedua belah pihak yang terikat dalam kontrak itu tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka ia atau mereka menerima sanksi seperti yang sudah disepakati dalam akad.

a. Akad Tabarru’

Akad tabarru’ adalah segala macam perjanjian yang menyangkut not-for profit transaction transaksi nirbala. Transaksi ini pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Akad tabarru ’ dilakukan dengan tujuan tolong menolong dalam rangka berbuat kebaikan. Dalam akad tabarru ’, pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lainnya. Imbalan dari akad tabarru ’ adalah dari Allah SWT, bukan dari manusia. Namun demikian pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta kepada counter-part-nya untuk sekedar menutupi biaya cover the cost yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’ tersebut.

Dokumen yang terkait

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return On Asset (ROA) (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode

1 16 131

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Inflasi Terhadap Return On Asset (ROA) Studi Kasus pada Bank Umum Syariah Devisi di Indonesia Periode 20

0 10 137

Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 18

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING FINANCING (NPF), FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR), DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA PERIODE 2014-2

0 0 36