Uji Koefisien Determinasi Analisis Data dan Pembahasan
122
kapasitas penghimpunan dana nasabah. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan modal yang ada, bank syariah perlu melakukan pemetaan terhadap karakteristik
kegiatan ekonomi masyarakat sehingga modal yang ada dapat dialokasikan sebagian untuk kegiatan bank yang prospektif mendatangkan keuntungan yang
besar. Sedangkan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS tidak berpengaruh
signifikan terhadap laba perbankan syariah. Hal ini didukung pula oleh penelitian Endri 2008 dengan penelitiannya ya
ng berjudul “Analisis pengaruh sertifikat bank indonesia, SWBI dan indikator kinerja keuangan Bank Syariah”. Hasil
penelitian yang didapatkan dimana SWBI memiliki hubungan yang positif terhadap laba bank syariah. Terdapatnya hubungan yang positif antara SWBI
dengan laba bank syariah mengandung makna bahwa semakin tinggi SWBI semakin tinggi pula laba yang diperoleh oleh bank syariah. Hal ini dikarenakan
kelebihan atas likuiditas dana yang tersedia untuk disalurkan pada nasabah yang membutuhkan, dalam hal ini adalah pihak defisit unit. Atas sejumlah dana yang
ditanamkan bank syariah pada SBIS akan mendapatkan bonus yang merupakan keuntungan bagi bank syariah. Dengan demikian semakin besar bonus yang
dihasilkan dari SBIS, maka akan semakin menarik bagi perbankan syariah untuk menyimpan dananya di SBIS sehingga akan menurunkan jumlah pembiayaan
yang disalurkan oleh bank syariah, maka sertifikat bank indonesia syariah di tahun 2009
– 2013 berpengaruh positif. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
123
dilakukan Widyastuti dan Anwar 2009 dampak yang ditimbulkan akibat instrumen moneter syariah yaitu SBIS akan menurunkan perubahan
pembiayaan. Dengan menempatkan kelebihan atas sejumlah dana pada instrumen moneter syariah yaitu SBIS yang memiliki dampak dan resiko yang lebih minim
terhadap kinerja perbankan syariah bila dibandingkan dengan isntrumen moneter syariah lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tidak terdapat dana yang
menganggur idle fund sehingga dana pada perbankan syariah dapat tersalurkan secara optimal.
Hanya saja bank syariah kurang dalam promosi yang dilakukan masih sangat kurang, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengerti
bagaimana mengakses sertifikat bank indonesia syariah. Aspek pendanaan memang menjadi kendala utama dalam melakukan promosi di bank syariah,
minimnya anggaran promosi yang dimiliki menyebabkan kurang gencarnya promosi yang dilakukan oleh bank syariah. Sementara anggaran promosi di bank
konvensional relatif lebih besar dibandingkan dengan di bank syariah, akhirnya menyebabkan gaung perbankan syariah masih kalah dibandingkan dengan
perbankan konvensional.