19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Ekonomi Islam
Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu “oikos” yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan “nomos” yang
berarti “peraturan, hukum” kemudian bila digabung bermakna “aturan rumah tangga”. Sedangkan kata “Islam” berasal dari bahasa Arab yang
terdiri dari 3 akar kata yaitu “sin” yang berarti “alam”, “lam” yang
berarti Allah, dan “mim” yang berarti ibadah, kemudian bila digabung menjadi “sinlammim”
bermakna “alam dicipta Allah untuk ibadah” Mochamad Aziz, 2010;5.
Artinya: Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. QS Adz-Dzariat [51]: 56
Kata “islam” terdapat dalam 4 ayat dalam 3 surat yang berbeda. Kata Islam dapat ditemukan dalam beberapa surat di al-Quran.
1.
Artinya : ”Sesungguhnya Din di sisi Allah adalah Islam” QS. Ali Imran [3]: 19.
20
2. QS. Ali Imran [3]: 85.
3. QS. Al-Shaf [61]: 7.
4. QS. Al-Maidah [5]: 3.
Sedangkan berdasarkan kata jadian “salama” bermakna “keselamatan, kedamaian”. Sehingga jika digabungkan maka kata
“Ekonomi Islam” secara harfiah berarti “aturan rumah tangga untuk keselamatan”. Di dalam filosofinya Ekonomi Islam terkandung tiga hal
yaitu Ontologi Ekonomi Islam, Epistemologi Ekonomi Islam, dan Aksologi Ekonomi Islam Mochamad Aziz, 2009.
Latar belakang keilmuan Ekonomi Islam disebut sebagai Ontologi Ekonomi Islam yaitu berupa alasan mendasar adanya Ekonomi Islam.
Sesuai dengan sistem kehidupan yang ada pada diri manusia, keluarga, lingkungan, dan alam semesta maka elemen dasar penciptaan terdiri dari 3
unsur yaitu manusia, Allah, dan ibadah. Kemudian perpaduan 3 hal ini membentuk alasan besar penciptaan yaitu Islam, sehingga ontology dari
Ekonomi Islam adalah Islam.
Artinya: Sesungguhnya Din sistem di sisi Allah adalah Islam. QS. Ali- Imran [3]: 19.
21
Sesuai dengan firman Allah tersebut bahwa sistem atau Din yang diciptakan Allah itu hanya Islam. Sehingga sistem ekonomi yang ada
seharusnya juga mengikuti aturan dalam sistem Islam. Mochamad Aziz, 2009;8.
Islam dalam Ekonomi Islam merupakan konsep besar sebagai suatu sistem yang menyeluruh. Kemudian Islam yang menyeluruh inilah yang
menjadi epistemology dari keilmuan Ekonomi Islam yang sedang berkembang yaitu kafah. Ekonomi Islam yang kafah muncul sebagai
konsep dasar ekonomi dengan batasan Islam sebagai suatu sistem.
Artinya: Wahai orang-orang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara kafah. QS. Al-Baqarah [2]: 208.
Konsep Ekonomi Islam yang kafah didukung oleh Quran Surat Al- Baqarah [2] ayat 208 bahwa tujuan dari Ekonomi Islam dapat dijalankan
oleh orang-orang yang beriman dan dilakukan secara sistematis dan menyeluruh atau kaffah yang berarti dimulai dari Islam sebagai kerangka
dasar kehidupan yang di dalamnya mengandung makna bahwa manusia diciptakan Allah untuk ibadah. Kemudian dikembangkan ke berbagai
aspek termasuk ekonomi Mochamad Aziz, 2010;11. Kerangka dasar Islam dari konsep yang menyeluruh berupa kafah
ini perlu diterjemahkan ke dalam penerapan berekonomi secara makro dan mikro ekonomi. Implementasi dari kedua hal tersebut dijabarkan dalam
bentuk aksiologi yaitu keseimbangan sistem ekonomi yang terdiri dari 2