29
mengikat satu pihak, yakni pihak yang memberi janji berkewajiban untuk melaksanakan kewajibannya. Sedangkan pihak yang diberi janji tidak
memikul kewajiban apa-apa. Di lain pihak, akad mengikat kedua belah pihak yang saling
bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu.
Dalam akad, terms and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik sudah well-defined. Bila salah satu atau kedua belah pihak yang
terikat dalam kontrak itu tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka ia atau mereka menerima sanksi seperti yang sudah disepakati dalam akad.
a. Akad Tabarru’
Akad tabarru’ adalah segala macam perjanjian yang
menyangkut not-for profit transaction transaksi nirbala. Transaksi ini pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari
keuntungan komersil. Akad tabarru ’ dilakukan dengan tujuan tolong
menolong dalam rangka berbuat kebaikan. Dalam akad tabarru ’,
pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lainnya. Imbalan dari akad tabarru
’ adalah dari Allah SWT, bukan dari manusia. Namun demikian
pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta kepada counter-part-nya untuk sekedar menutupi biaya cover the cost
yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’ tersebut.
30
b. Akad Tijarah
Seperti yang telah kita singgung di atas, berbeda dengan akad tabarru
’, maka akad tijarahmu’awadah compensational contract adalah segala macam perjanjian yang menyangkut for profit
transaction. Akad-akad ini dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan, karena itu bersifat komersial. Contoh akad tijarah
adalah akad-akad investasi, jual-beli, sewa menyewa, dan lain-lain.
7. Produk Dan Jasa Dalam Perbankan Syariah
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang
dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu :
a. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli b. Pembiayaan dengan prinsip sewa
c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil d. Pembiayaan dengan akad pelengkap
Pembiayaan dengan prinsip jual-beli ditunjukkan untuk memiliki barang, sedangkan yang menggunakan prinsip sewa ditujukan untuk
mendapatkan jasa. Prinsip bagi hasil digunakan untuk usaha kerja sama yang ditujukan guna mendapatkan barang dan jasa sekaligus.
Pada kategori pertama dan kedua, tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harta atas barang atau jasa yang dijual. Produk
yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip