dengan kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.
Peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran, memberikan tugas dan kemudian menutup pelajaran.
Pada
saat KBM berlangsung siswa sudah mulai terampil belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang diberikan peneliti.
6 Pertemuan KeenamRabu 3 Oktober 2012
Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar siswa. Peneliti
menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir pembelajaran. Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang keuntungan
memelihara benda koleksi dengan menggunakan gambar. Gambar yang ditampilakan berupa pameran lukisan dan koleksi perangko Lalu dilanjutkan
dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan
kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa. Peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran, memberikan tugas dan
kemudian menutup pelajaran. Pada saat KBM berlangsung siswa sudah terbiasa mengikuti jalannya
KBM dengan metode pembelajaran kooperatif model pembelajaran picture and picture.
7 Pertemuan KetujuhRabu 10 Oktober 2012
Pada pertemuan ketujuh ini peneliti memberikan tes akhir siklus II dengan materi Benda Koleksi. Tes
berupa
soal pilihan ganda sebanyak 20 soal.
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa
Siklus II Nilai
KKM 70
1 Siswa 1
70 Tuntas
2 Siswa 2
70 Tuntas
3 Siswa 3
80 Tuntas
4 Siswa 4
75 Tuntas
5 Siswa 5
80 Tuntas
6 Siswa 6
75 Tuntas
7 Siswa 7
85 Tuntas
8 Siswa 8
75 Tuntas
9 Siswa 9
65 Tidak Tuntas
10 Siswa 10
95 Tuntas
11 Siswa 11
65 Tidak Tuntas
12 Siswa 12
70 Tuntas
13 Siswa 13
75 Tuntas
14 Siswa 14
85 Tuntas
15 Siswa 15
70 Tuntas
16 Siswa 16
90 Tuntas
17 Siswa 17
75 Tuntas
18 Siswa 18
70 Tuntas
19 Siswa 19
70 Tuntas
20 Siswa 20
75 Tuntas
21 Siswa 21
70 Tuntas
22 Siswa 22
80 Tuntas
23 Siswa 23
60 Tidak Tuntas
24 Siswa 24
75 Tuntas
25 Siswa 25
85 Tuntas
Jumlah 1885
No Nama Siswa
Siklus II Nilai
KKM 70
Rata-rata 75,4
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 60
Presentasi Tuntas Kelas 88
c. Analisis data Observasi, Wawancara dan Hasil Pengamatan Kegiatan
Belajar Siswa Siklus II
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Untuk mengetahui aktivitas
belajar siswa, peneliti mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selama siswa melakukan pembelajaran IPS dengan model cooperatif
learning tipe picture and picture, peneliti dan kolaborator melakukan monitoring pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengamati aktifitas siswa dalam
pembelajaran. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel. 4.4 Berikut:
Tabel 4.4 Hasil Skor Lembar Observasi Siswa pada Siklus I
No Pertemuan
Hasil Observasi Siswa Jumlah Skor
Rata-rata Prosentase
1 Pertemuan 1
18 0,64
64 2
Pertemuan 2 20
0,71 71
3 Pertemuan 3
22 0,79
79 4
Pertemuan 4 23
0,82 82
5 Pertemuan 5
25 0,89
89 6
Pertemuan 6 26
0,93 93
Dari hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II, aktifitas siswa semakin meningkat dari pertemuan pertama sampai pertemuan keenam.
Selain lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa pada siklus II untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang
dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Siswa mulai senang dengan pelajaran IPS ketika disampaikan dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture 2. Siswa lebih semangat dalam belajar IPS setelah menggunakan
pembelajaran kooferatif tipe picture and picture sehingga membuat siswa mulai berani untuk bertanya kepada peneliti.
3. Sebagian besar siswa masih takut untuk melakukan presentasi di depan kelas.
Selama siswa melakukan pembelajaran IPS dengan model cooperatif learning tipe picture and picture, peneliti dan kolaborator melakukan
monitoring pelaksanaan tindakan siklus II dengan mengamati aktifitas siswa dalam pembelajaran. Pengamatan dilaksanakan pada saat penelitian tindakan
kelas oleh teman sejawat sebagai kolaborator dan instrumen penilaian yang berisi 10 butir pertanyaan sebagai alat pengukur hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Dalam siklus II ini peneliti dan kolaborator merefleksikan dari masing- masing pertemuan bahwa kegiatan proses pembelajaran sudah meningkat lebih
jauh dibandingkan dengan silkus ke I, peneliti dan siswa sudah melakukan kegiatan di dalam proses kegiatan pembelajaran dengan baik ini di karenakan di
siklus II ini peneliti dan siswa pun sudah terbiasa menggunakan media, sehingga suasana kelas lebih tertib, karena masing-masing kelompok mempunyai media
yang di gunakan sesuai dengan kebutuhan, dengan demikian hampir semua siswa dapat memahami materi pembelajaran IPS dengan baik.
Hasil belajar yang didapat oleh siswa-pun mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari hasil belajar siswa setelah diberikan soal-soal pada siklus II, yaitu
diperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah sebesar 60 dengan nilai rata- rata yang diperoleh siswa adalah 75,4. Tingkat keberhasilan siswa juga meningkat
menjadi 88 sedangkan di siklus I hanya mencapai 40.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data
Hasil observasi siswa dicek pada setiap pertemuan dan dibandingkan dengan hasil wawancara dan catatan harian peneliti.
Pada akhir siklus I dan II peneliti melakukan akumulasi hasil lembar observasi siswa dan membandingkan serta menganalisis hasil siklus I dan II.
Hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap siswa dan guru mata pelajaran IPS ditulis secara terperinci dengan menggunakan pedoman wawancara
agar memudahkan peneliti dalam menganalisis hasil wawancara. Peneliti melakukan pengecekan terhadap catatan harian penelitian secara
berulang-ulang dan membandingkan dengan hasil observasi dan wawancara siswa lalu mendiskusikannya dengan kolaborator
.
C. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan analisis data melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data dilaksanakan oleh peneliti dengan mengkonsentrasikan siswa pada situasi kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran IPS.
2. Paparan Data
Penelitian tindakan kelas ini memperoleh data kuantitatif berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang menunjukkan adanya peningkatan
pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut mencakup pada perolehan nilai hasil belajar baik secara individu masing-masing siswa maupun rata-rata secara
keseluruhan, selain itu juga mencakup peningkatan persentase keberhasilan siswa dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM. Berikut ini adalah tabel
perbandingan hasil belajar siswa selama proses penelitian tindakan kelas ini berlangsung:
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Siswa
No Statistik
Hasil Belajar Siswa Setelah PTK Siklus I
Siklus II
1 Nilai Terendah
55 60
2 Nilai Tertinggi
80 95
3 Rata-Rata
65,6 75,4
4 Prosentase Keberhasilan
40 88
Tabel di atas menunjukkan data peningkatan hasil belajar IPS siswa dalam Siklus I dan Siklus II. Setelah tindakan dilakukan dalam dua siklus, hasil belajar
siswa mengalami peningkatan. Rata-rata hasil belajar IPS pada siklus I adalah 65,6. Begitu pula pada siklus II, hasil belajar IPS siswa menunjukkan peningkatan
yang semakin tinggi dari pada siklus I, rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus II yaitu 75,4. Begitu pula pada persentase keberhasilan siswa meningkat
dari 40 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II.
D. Pembahasan Hasil Analisis
Bedasarkan hasil analisis data pada tahapan kegiatan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPS menggunakan metode picture and picture telah
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Peningkatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar terendah yang diperoleh siswa pada siklus I meningkat dengan hasil terendah 55, dan pada siklus II perolehan hasil
belajar terendah meningkat menjadi 60. 2. Peningkatan hasil belajar tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu
80, meningkat pada siklus II perolehan hasil belajar siswa tertinggi yaitu 95.
3. Peningkatan hasil belajar juga terjadi pada tingkat keberhasilan siswa yang mengalami peningkatan pada siklusnya. Jika pada siklus I nilai rata-rata
hasil belajar siswa 65,6 dan pada siklus ke II, peningkatan hasil belajar rata-rata siswa mengalami peningkatan yang lebih baik menjadi 75,4.
4. Peningkatan hasil belajar juga terjadi pada tingkat keberhasilan siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I meningkat
menjadi 40 dan pada siklus II, keberhasilan siswa dalam belajar meningkat secara signifikan menjadi 88.
5. Peningkatan tidak hanya terjadi pada hasil belajar siswa dari hasil akademis, tetapi juga dari aspek perilaku belajar ideal yang didapatkan
melalui observasi tindakan siswa di setiap siklus.