3. Bakat; Disamping inteligensi, bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya
terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Bakat dapat diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk menguasai suatu pengetahuan atau kemampuan khusus
pada suatu bidang tertentu. Dalam proses belajar, siswa yang memiliki bakat yang sesuai dengan apa yang sedang dipelajarinya cenderung lebih cepat mencerna dan
memahami materi yang sedang diajarkan. 4. Motivasi;
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi untuk belajar adalah kondisi yang mendorong siswa
untuk belajar. Penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah.
5. Kemampuan-kemampuan kognitif Walaupun diakui bahwa tujuan pendidikan yang berarti juga tujuan belajar
itu meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif. Aspek apektif dan aspek psikomotorik, namun tidak dapat diingkari bahwa sampai sekarang pengukuran
kognitif masih diutamakan untuk menentukan keberhasilan seseorang.
b. Faktor Eksternal
Faktor dari luar terdiri dari dua bagian penting, yakni: a. Faktor environmental input lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisikalam dan lingkungan sosioal.
Lingkungan fisikalami termasuk di dalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Belajar pada keadaan
udara yang segar, akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap. Di Indonesia misalnya, orang cenderung berpendapat
bahwa belajar pada pagi hari lebih baik hasilnya daripada belajar pada siang atau sore hari.
b. Faktor-faktor instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya
tujuan-tujuan belajar yang telah dirancangkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor-faktor keras
hardware, seperti: Gedung perlengkapan belajar
Alat-alat praktikum Perpustakaan, dan sebagainya.
Maupun faktor-faktor lunak software, seperti: Kurikulum
Bahanprogram yang harus dipelajari Pedoman-pedoman belajar dan sebagainya.
4. Pengukuran Hasil Belajar
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek atau gejala. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1
menggunakan alat-alat yang standar, 2 menggunakan alat-alat yang tidak standar. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan
kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium
13
. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengukuranadalah
suatu prosedur yang sistematis untuk memperoleh informasi data kuantitatif,baik data yang dinyatakan dalam bentuk angka maupun uraian yang akurat,
relevan,dan dapat dipercaya terhadap atribut yang diukur dengan alat ukur yang baik danprosedur pengukuran yang jelas dan benar.
Tahap berikutnya setelah pengukuran adalah penilaian yang bertujuan untukmengambil suatu keputusan baik atau buruk. Hasil pengukuran merupakan
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara h. 69.