Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5

BAB II KAJIAN TEORITIK HIPOTESIS TINDAKAN

A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Nu’man Soemantri dalam Sapriya mengemukakan bahwa IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanioera, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis untuk tujuan pendidikan 3 . Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. Nu’man Soemantri mengidentifikasi sejumlah karakteristik dari ilmu-ilmu social sebgai berikut: a. Berbagai batang tubuh body of knowledge disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan secara sistematis dan ilmiah. b. Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal dan kuat serta dapat diuji tingkat kebenarannya. c. Batang tubuh ilmu-ilmu sosial ini disebut juga structure disiplin ilmu, atau ada juga yang menyebutnya sebagai dengan fundamental ideas. d. Teori dan generalisasi dalam struktur itu disebut pula pengetahuan ilmiah yang dicapai lewat pendekatan “conceptual” dan “syntatics”, yaitu lewat proses bertanya, berhipotesis, pengumpulan data observasi dan eksperimen. e. Setiap teori dan generalisasi ini terus dikembangkan, dikoreksi, dan diperbaiki untuk membantu dan menerangkan masa lalu, masa kini, dan masa depan serta membantu memecahkan masalah-masalah sosial melalui pikiran, sikap, dam tindakan terbaik 4 . 3 Sapriya, Pendidikan IPS, Bandung: Laboratorium PKn UPI h. 9 4 ibid, h.14. Dengan demikian, IPS bukan hanya sebatas ilmu sosial yang hanya menekankan pada aspek teoritis keilmuannya saja,tetapi juga menyentuh aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. 5 Djamarah mengatakan bahwa, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor 6 . Ciri-ciri perubahan dalam pengertian belajar menurut Slameto, meliputi: 1 Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar, sekurang-kurangnya sadar bahwa pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya berkembang, dan lain-lain. 2 Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. Belajar bukan proses yang statis karena terus berkembang secara gradual dan setiap hasil belajar memiliki makna dan guna yang praktis. 3 Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa menuju perubahan yang lebih baik. 4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika perubahan itu hanya sesaat, seperti berkeringat, bersin, dan lain-lain. 5 Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdikarya, 2011, h.87. 6 Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2008,.h.2. 5 Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Sebelum belajar, seseorang hendaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada dirinya melalui belajar. 6 Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, bukan bagian-bagian tertentu secara parsial 7 .

2. Pengertian Hasil Belajar

Sebelum menjelaskan hasil belajar terlebih dahulu dijelaskan apa itu belajar maka akan di jelaskan perihal belajar. Dalam kaitannya dengan perkembangan manusia, belajar adalah merupakan faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain, tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar 8 . Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar yang nyata dan dapat dilihat, seperti hasil keterampilan materik psikomaterik misalnya anak dapat menulis, belajar membaca, dan sebagainya, dan hasil belajar kognitif sebagai pengetahuan fakta ingatan, penalaran dan aplikasi. Sedangkan perubahan sebagai hasil belajar yang tidak dapat dilihat secara nyata, tetapi hanya dapat dirasakan oleh seorang yang belajar saja, seperti hasil belajar efektif penghargaan, keyakinan, dan sebagainya dan juga hasil belajar kognitif tinggi pengetahuan kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi 9 . Ahmadi dan Supriyono dalam Hamzah B.Uno mengemukakan bahwa secara psikologis belajar berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan 10 . 7 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,Jakarta:Rineka Cipta,2011 h.15 8 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan CV. Pedoman Ilmu Jaya h. 54 9 Ibid h. 56-57 10 Hamzah B Uno, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 h.138

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IIA SD Islam Terpadu Aro

0 1 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA Penggunaan Model Pembelajaran Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IIA SD Islam Terpadu Ar

0 0 17

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN.

1 7 5

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS SIswa Kelas III SDN Puren.

1 2 250

Niken Larasati S841102010

0 0 111

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA Aden Arif Gaffar

0 1 12