b. Faktor-faktor instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya
tujuan-tujuan belajar yang telah dirancangkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berwujud faktor-faktor keras
hardware, seperti: Gedung perlengkapan belajar
Alat-alat praktikum Perpustakaan, dan sebagainya.
Maupun faktor-faktor lunak software, seperti: Kurikulum
Bahanprogram yang harus dipelajari Pedoman-pedoman belajar dan sebagainya.
4. Pengukuran Hasil Belajar
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek atau gejala. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1
menggunakan alat-alat yang standar, 2 menggunakan alat-alat yang tidak standar. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan
kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium
13
. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengukuranadalah
suatu prosedur yang sistematis untuk memperoleh informasi data kuantitatif,baik data yang dinyatakan dalam bentuk angka maupun uraian yang akurat,
relevan,dan dapat dipercaya terhadap atribut yang diukur dengan alat ukur yang baik danprosedur pengukuran yang jelas dan benar.
Tahap berikutnya setelah pengukuran adalah penilaian yang bertujuan untukmengambil suatu keputusan baik atau buruk. Hasil pengukuran merupakan
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara h. 69.
landasan yang terpenting dalam penilaian pendidikan, dan hanya data dari hasil pengukuran saja yang dapat dipercaya dan dapatdijadikan landasan kuat bagi
pengambilan keputusan. Dalam proses peniliaian ini dibutuhkan suatu tes yang bisa mengukur
sejauh mana keberhasilan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan tes pada setiap akhir proses belajar mengajar.
Berikut ini diuraikan bentuk-bentuk tes yang bisa diterapkan dalam mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran, antara lain adalah :
1 Tes Uraian Tes ini disebut juga dengan essay examination, merupakan alat penilaian
hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes ini adalah tes yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri
14
. 2 Tes Obyektif
Soal-soal bentuk objektif banyak digunakandalam menilai hasil belajar, hal ini disebabkan antara lain luasnya bahan pelajaran yang dapat dicakup oleh tes
dan mudahnya menilai jawaban yang diberikan. Soal-soal bentuk tes objektif ini dikenal ada beberapa bentuk, yakni jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan
dan pilihan ganda. Kecuali dalam soal jawaban singkat, dalam soal-soal bentuk objektif ini telah tersedia kemungkinan-kemungkinan jawaban options yang
dapat dipilih
15
. Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes obyektif pilihan ganda.
C. Model Pembelajran Kooperatif
1. Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Johnson Johnson dalam Masitoh Laksmi Dewi mengungkapkan pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai system kerja
belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah
14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT. Remaja RosdaKarya., 2001 , h. 35
15
Ibid; h. 44