ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam
semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Model pembelajaran make and match adalah sistem pembelajaran yang
mengutamakan penanaman kemampuan sosial terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berpikir cepat melalui
permainan mencari pasangan dengan dibantu kartu. f Picture and Picture
Model picture and picture pembelajaran dengan menggunakan model ini menitikberatkan kepada gambar sebagai media penanaman suatu konsep tertentu.
Gambar-gambar yang disajikan atau diberikan menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran karena siswa akan belajar memahami suatu konsep atau fakta
dengan cara mendeskripsikan dan menceritakan gambar yang diberikan berdasarkan idegagasannya. Dalam proses pembelajarannya penggunaan media
gambar dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif dan menemukan sendiri dengan bantuan guru materi yang dipelajari.
Pada sub babselanjutnya, peneliti akan lebih mengkhususkan pada salah satu model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaranpicture and
picture.
4. Tahapan-tahapan Pembelajaran Kooperatif
Ada enam fase dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: a Present goals and set Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta
didik Guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting
untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran.
b Present information menyajikan informasi Guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi
akademik.
c Organize students into learning teams mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Kekacauan bisa terjadi pada fase ini, oleh karena itu transisi pembelajaran dari dan ke kelompok-kelompok harus diorkestrasi dengan cermat. Sejumlah
elemen perlu dipertimbangkan dalam menstrukturisasikan tugasnya. Guru harus menjelaskan bahwa peserta didik harus saling bekerja sama di dalam kelompok.
Tiap anggota kelompok memiliki akuntabilitas individu untuk mendukung tercapainya tujuan kelompok. Pada fase ketiga ini terpenting jangan sampai ada
free-rideratau anggota yang hanya menggantungkan tugas kelompok kepada individu lainnya.
d Assist team work and study membantu kerja tim dan belajar Guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-
tugas yang dikerjakan peserta didik dan waktu yang dialokasikan. Pada fase ini bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, pengarahan, atau meminta
beberapa peserta didik mengulangi hal yang sudah ditunjukkannya. e Test on the materials mengevaluasi
Guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran.
f Provide recognition memberikan pengakuan atau penghargaan Guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada peserta
didik. Variasi struktur reward yang akan diberikan kepada peserta didik. Variasi struktur reward bersifat individualistis terjadi apabila sebuah reward dapat
dicapai tanpa tergantung pada apa yang dilakukan orang lain. Struktur reward kompetitif adalah jika peserta didik diakui usaha lain. Struktur reward kooperatif
diberikan kepada tim meskipun anggota tim-timnya saling bersaing.
21
5. Model Pembelajaran Picture and Picture
Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah model pembelajaran Picture and Picture.Model ini merupakan salah satu bentuk model
21
Suprijono, A, Cooperative Learning,Pustaka Pelajar. Yogyakarta2009, h. 65-66
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini sangat cocok untuk diterapkan pada pembelajaran IPS dengan kemasan yang menarik dan kreatifitas guru.
Pembelajaran kooperatif picture and picture adalah salah satu model pembelajaran aktif yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan
menjadi urutan yang sistematis, seperti menyusun gambar secara berurutan, menunjukkan gambar, memberi keterangan gambar dan menjelaskan gambar.
Picture and picture ini berbeda dengan media gambar dimana picture and picture berupa gambar yang belum disusun secara berurutan dan yang menggunakannya
adalah siswa, sedangkan media gambar berupa gambar utuh yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya penyusunan gambar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep materi danmelatih berpikir logis dan sistematis,
dapat melihat kemampuan siswa dalam menyusun gambar secara berurutan, menunjukkan gambar, memberi keterangan dan menjelaskan gambar, sehingga
siswa dapat menemukan konsep materi sendiri dengan membaca gambar. Adanya gambar-gambar yang berkaitan dengan materi belajar siswa lebih aktif dan dapat
tercapai tujuan akhir dari proses pembelajaran yaitu aktivitas belajar siswa akan meningkat.
6. Karakteristik Model Pembelajaran Picture and Picture
Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam
setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif,
setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan
menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses
pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan