a. Observasi
Observasi merupakan metode yang dipakai dalam penelitian ini. Observasi dilakukan untuk mengamati serangkaian kegiatan masyarakat maupun
individu baik berupa tingkah laku, aktivitas, hubungan sosial dan lain sebagainya guna mendukung penelitian serta disesuaikan dengan data yang diinginkan.
Dalam observasi ini peneliti bisa mengamati secara langsung kegiatan yang sedang dilakukan warga desa di sana, terutama ketika sedang ada hajatan atau
selamatan, dari sini peneliti bisa mengikuti dan mengamati apa yang sedang dilakukan oleh warga dalam hal tersebut. Kemudian jika di desa tidak ada
ditemukan acara seperti hajatan ataupun selamatan saat dilapangan, peneliti melakukan observasi seputar kegiatan dan aktivitas warga dalam kesehariannya.
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam depth interview
9
dan dilakukan dengan bantuan pedoman wawancara interview guide. Wawancara mendalam difokuskan kepada pertanyaan yang
diajukan dalam rumusan masalah, serta pertanyaan yang lainnya baik yang sudah dipersiapkan bukan dalam bentuk kuesioner ataupun pertanyaan yang
dikembangkan dari wawancara di lapangan. Wawancara sambil lalu juga digunakan dalam penelitian ini, pertanyaan yang diajukan tidak terstruktur
9
Wawancara Mendalam depth Interview yaitu penelitian kualitatif biasanya lebih sering menggunakan wawancara mendalam ketimbang wawancara terstruktur menggunakan kuesioner
dalam proses pengumpulan data lapangan. Wawancara mendalam biasanya dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara interview guide sebagai panduan yaitu, berisi seperangkat
pertanyaan terbuka sesuai dengan aspek-aspek yang ingin didapatkan informasinya Lubis, 2007.
Universitas Sumatera Utara
sebagaimana wawancara mendalam. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan wawasan dan pengetahuan yang informan
10
ketahui dari tradisi nyumbang.
c. Menentukan Informan
Informan dalam penelitian ini terbagi atas 3 tiga bagian yaitu: informan pangkal, informan kunci dan informan biasa. Informan pangkal dalam penelitian
adalah orang yang pertamakalinya ditemui peneliti yang memiliki pengetahuan tentang desa dan masyarakatnya, dan dari informan ini lah nantinya peneliti
diarahkan langsung ke masyarakat serta diarahkan kepada orang yang memang mengetahui lebih banyak pengetahuan tentang kehidupan desanya. Bapak Ruslin
selaku KADES Desa Rawang adalah informan pangkal pertama dalam penelitian ini, dari beliau saya dipertemukan dengan bapak Ramlan KADUS Desa Rawang
Pasar IV, bapak KADUS inilah yang kemudian membantu peneliti menemui warga masyarakat di Desa Rawang Pasar IV, terutama warga desa yang pernah
dan akan melangsungkan hajatan dalam waktu dekat. Dari sinilah kemudian peneliti mencari warga yang bisa dijadikan sebagai informan kunci.
Informan kunci dalam penelitian ini sebelumnya telah dikategorikan berdasarkan beberapa kriteria diantaranya; keluarga Jawa, sudah lama menetap
didesa, memiliki pengetahuan luas tentang tradisi nyumbang dalam daur hidupnya, memiliki pengalaman melangsungkan hajatanslametan baik yang
sudah lama maupun yang baru berlangsung, berusia ± 40 tahun. Sedangkan informan biasa dalam penelitian ini adalah warga Desa Rawang yang peneliti
temui untuk memberikan informasi seputar pengetahuannya yang berkaitan dengan tradisi nyumbang.
10
Informan yang dimaksud dalam wawancara sambil lalu ini adalah informan biasa yang ditemui
Universitas Sumatera Utara
1.6.2. Data Skunder
Data skunder merupakan data pendukung yang bisa diperoleh dari bacaan, tulisan, literatur, media, perpustakaan, kearsipan dan lain sebagainya.
Data skunder sangat penting dalam memberikan penyempurnaan hasil observasi dan wawancara, data ini bisa didapat dari hasil penelitian orang lain dan referensi
berbagai sumber yang relefan seperti jurnal, surat kabar, bulletin, artikel, buku- buku dan media elektronik.
1.7. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, Analisis data dimulai dari mengumpulkan data-data yang diperoleh dari lapangan baik dari
observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis ini juga meliputi data-data atau informasi yang diperoleh dari media massa, buku dan lain sebagainya yang
kiranya dapat mendukung hasil penelitian. Data-data yang sudah ada dikelompokkan sesuai dengan kategori yang ditentukan sehingga dengan
demikian akan memudahkan peneliti untuk menyajikan data yang ada dalam bentuk informasi yang disusun dalam bentuk standart penyusunan karya ilmiah
sebagai bentuk hasil sebuah kesimpulan akhir penelitian yakni dalam bentuk laporan.
dilapangan yakni warga desa setempat yang memiliki pengetahuan seputar kegiatan tradisi nyumbang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1. Sejarah Desa Rawang
Rawang merupakan nama desa secara keseluruhan di Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan. Desa Rawang begitulah disebut dan dikenal
masyarakat di Kab. Asahan. Desa ini terbagi dalam 7 bagian wilayah, seperti; Rawang Pasar IV, Rawang Pasar V, Rawang Pasar VI, Rawang Lama, Rawang
Baru, Panca Arga dan Pondok Bungur. Wilayah desa yang pertama kali menjadi pemukiman adalah Desa Rawang Lama yang letaknya berdekatan dengan
Kecamatan Meranti. Di Desa Rawang Lama ini penduduknya mayoritas adalah suku Jawa dan Melayu Pesisir. Keberadaan mereka sudah berlangsung sejak masa
kolonial Belanda di Asahan, kebanyakan suku Jawa yang ada di Desa ini semuanya berasal dari Pulau Jawa, mereka umumnya bekerja sebagai buruh
perkebunan dan bertani. Pertambahan jumlah penduduk desa dan perluasan lahan pertanian yang
masih berpindah-pindah, menjadikan pembukaan lahan baru diluar dari Desa Rawang lama. Banyak keluarga muda dari Desa Rawang Lama ini yang kemudian
pindah membangun tempat tinggalnya di luar dari desanya yakni disekitar tanah garapan milik orang tua mereka ataupun milik suaminya. Selain itu juga jumlah
penduduk pendatang semakin banyak, mereka umumnya berasal dari pekerja perkebunan yang sudah pensiun atau habis kontraknya. Merekalah yang kemudian
banyak membuka lahan pertanian dan membangun gubuk-gubuk sederhana sebagai tempat tinggalnya.
Universitas Sumatera Utara