yang dikenal dalam pertalian keluarga Jawa selain keluarga sedarah adalah keluarga perbesanan yang ada karena hubungan pernikahan. Pertalian keluarga
dalam masyarakat Jawa memiliki ikatan sosial yang ketat, keluarga Jawa memiliki peranan yang penting dalam masyarakat untuk membangun kekuatan ekonomi,
politik dan bahkan keagamaan. Batas-batas penyebaran keluarga kadang terlihat tidak menentu, tetapi
orang Jawa memberikan perbedaan tertentu antara “saudara dekat” sedulur cedak dan “saudara jauh” sedulur adoh. Biasanya yang termasuk dalam
kategori pertama adalah ke empat orang kakek nenek keluarga langsung ayah dan ibu kandung, anak-anak dan cucu-cucu mereka, anak-anak dan cucu-cucunya
kandung, kemungkinan dengan ditambah pula kakek dan nenek moyang serta cicit-cicit. Golongan inilah, yaitu golongan “sedulur cedak”, dalam prakteknya
batas-batasnya tidak tegas, akibatnya seorang saudara dekat dapat menjadi saudara jauh sebagai akibat percekcokan, tempat kediaman yang jauh, atau oleh
perpindahan ke kelas lain. Seorang saudarah jauh akibat berkediaman dekat untuk waktu yang lama dapat mengembangkan hubungan pribadinya secara lebih
mendalam dengan kelompok saudaranya yang telah jauh itu malah dianggap sebagai keluarga dekat.
2.8. Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di Desa Rawang Pasar IV sudah tergolong baik, angka peningkatan pendidikan warganya juga semakin meningkat. Hal ini menjadi
kemajuan tersendiri bagi masyarakat desa dan merupakan kesadaran tinggi bagi orang tua terutama untuk mendorong anak-anaknya mengenyam pendidikan di
Universitas Sumatera Utara
sekolah-sekolah yang ada hingga pada perguruan tinggi. Di bawah ini merupakan tabel data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan:
Tabel.5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan No
Pendidikan Jumlah
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Belum sekolah Tidak tamat sekolah
Tamat SD sederajat SLTP sederajat
SLTA sederajat Diploma
Sarjana Buta Aksara
421 orang 116 orang
203 orang 931 orang
1099 orang 31 orang
15 orang 13 orang
Jumlah 2.829 orang
Sumber: Data Kependudukan Desa Rawang Psr IV, 2010. Bila dilihat dari tabel tersebut dapat dilihat bagaimana komposisi
penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, dapat diketahui bahwa penduduk dengan latarbelakang pendidikan SLTA sederajat merupakan jumlah terbesar di
desa ini, kemudian level ke-2 jumlah penduduk dengan latarbelakang pendidikan SLTP sederajat sekitar 931 orang serta latabelakang pendidikan lainnya. Hal ini
dapat diketahui bahwa kesadaran akan pendidikan ditengah masyarakat desa ini tergolong masih diperhatikan walaupun pada dasarnya banyak dari penduduk desa
yang setelah menyelesaikan bangku sekolahnya misalnya SLTA tidak melanjut ke jenjang perguruan tinggi, banyak dari penduduk di sana beranggapan bahwa untuk
bisa mengenyam pendidikan sampai tingkat SLTA dirasa sudah memadai. Faktor utama yang biasanya melatarbelakangi terbatasnya seseorang untuk
mengenyam pendidikan adalah masalah kondisi perekonomian keluarga termasuk diantaranya biaya pendidikan yang dibutuhkan, kemudian masalah kemauan
seorang anak untuk meneruskan pendidikannya. Data diatas sedikit banyak telah mengalami kemajuan karena adanya peningkatan jumlah dari warga penduduk
Universitas Sumatera Utara
desa untuk memiliki kesadaran tinggi akan pendidikan terutama pada tingkat perguruan tinggi.
Proses globalisasi berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat di pedesaan seperti masyarakat di Desa Rawang. Pengaruhnya telah masuk kedalam
sendi-sendi kehidupan masyarakat terutama dalam pendidikan. Standar kehidupan masyarakat mengacu pada standar hidup modern dimana pendidikan itu penting
karena pendidikan saat ini menjadi standar di dunia kerja. Kaula muda desa juga banyak yang lebih memilih untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik dengan
harapan dapat bekerja diluar sektor pertanian seperti menjadi pegawai ataupun bekerja kantoran dikota.
2.9. Matapencarian dan Ekonomi Masyarakat