Resiprositas antara Tamu Undangan dengan Pemilik Hajat

barang yang sama paling tidak besar nilainya sama. Konsekuensi dari pengembalian yang tidak seimbang ini adalah hilangnya kepercayaan seseorang untuk melakukan kerjasama terkecuali ada alasan tertentu yang bisa diterima atas pemberian yang tidak seimbang tersebut, ini akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi orang yang akan melakukan kerjasama resiprositas.

4.3.2. Resiprositas antara Tamu Undangan dengan Pemilik Hajat

Didalam menggelar hajatan, tamu undangan sangat penting artinya bagi si pemilik hajatan, doa restu dari mereka sangat diharapkan dan tuan rumah juga dapat berbagi kebahagian denga para tamu undangan serta mengharapkan adanya sumbangan yang diberikan. Tamu yang hadir ini adalah mereka yang sebelumnya sudah mendapatkan kabar penyelenggaraan pesta tersebut lewat undangan yang sudah diterimanya baik undangan tertulis maupun berupa nasi rantang. Kesepakatan untuk mengadakan kerjasama resiprositas antara tamu yang hadir dengan pemilik hajatan ini adalah disaat undangan yang diberikan mereka terimah dan pada saat pesta berlangsung mereka hadir dengan memberikan sumbangan. Bantuan dari tamu undangan ini umumnya berupa amplopan yang di isi dengan sejumlah uang namun tidak menutup kemungkinan ada yang memberikan bingkisan kado kepada yang sedang berhajatan. Tamu undangan juga tidak akan lupa untuk menuliskan nama dan alamat dirinya dalam amplop atau bingkisannya yang diberikan tersebut hal ini dimaksudkan agar penerima dapat melihat siapa pemberinya dan memudahkan penerima untuk mengembalikannya dikemudian hari dengan nominal atau barang yang sama. Penolakan untuk melakukan kerjasama ini juga terlihat saat proses mengundang seperti misalnya orang yang diundang tidak berada ditempat, atau Universitas Sumatera Utara yang diundang ada ditempat tetapi ketika orang yang membagi undangan datang dia menolaknya. Sebaliknya ada yang sudah menerima undangan namun saat pesta orang tersebut tidak hadir, dan tidak menitipkan sumbangan. Hal yang demikian inilah yang memutuskan untuk menjalin kerjasama dikemudian harinya. Kerjasama resiprositas antara tamu undangan dan pemilik hajatan terkait adalah sebagai pemberi dan pemilik hajatan adalah orang yang menerima. Pemberi dan penerima harus melakukan kerjasama resiprositas yang seimbang, sekurang-kurangnya apa yang sudah diterima harus dikembalikan sama, baik besar kecilnya barang atau nilainya. Besar kecilnya nilai yang diberikan dan diterima ini akan senantiasa diingat oleh masing-masing individu, untuk mengingat hal itu banyak masyarakat di Desa Rawang yang membiasakan dirinya untuk menuliskan dalam buku catatan nama dan nominal sumbangan yang diterimanya dan yang sudah diberikannya. Sehingga bila saat tiba mengembalikan akan memudahkan pemilik hajat saat ini dengan mengembalikan dengan bentuk atau nilai yang sama pula. Selain itu juga bagi para undangan yang sudah menerima undangan baik secara tertulis maupun rantangan suatu saat jika dia memiliki hajat, tuan rumah yang saat ini mengundangnya juga akan di berikan dengan hal yang sama. misalnya; Bu Minah hari ini mengundang Pak Kasman dengan rantangan, Pak Kasman yang menerima akan mengingat apa yang sudah di terimanya saat Bu Minah ngundang, dikemudian hari Pak Kasman punya hajat dia akan melakukan hal yang sama kepada Bu Minah.

4.3.3. Resiprositas antara Anggota Kerabat dengan Pemilik Hajatan