Bahasa Sarana dan Prasarana Desa

memiliki hajat. Semua anggota yang terlibat dalam keanggotaan paguyuban ini dianggap sebagai sedulur yang harus tolong menolong. Selain Organisasi tersebut didesa ini juga terdapat perkumpulan Kelompok Tani, di Desa Rawang Pasar IV sendiri ada sekitar 8 kelompok Tani yang namanya adalah sebagai berikut; Kelompok Tani Sehat, Kelompok Tani Sri Murni, Kelompok Tani Sinar Jati, Kelompok Tani Sri Rahayu, Kelompok Tani Dahlia, Kelompok Tani Mekar, Kelompok Tani Bakti dan Kelompok Tani Makmur. Adanya kelompok pertanian ini menjadikan masyarakat antar sesama petani menjadi peka terhadap lingkungan bahkan melalui perkumpulan kelompok tani seperti ini hubungan antar sesama warga masyarakat menjadi lebih dekat. Organisasi dalam masyarakat Jawa selain dijadikan wadah sebagai kegiatan juga dijadikan sebagai pengerat hubungan silahturahmi, yakni dengan membentuk hubungan sosial antar sesama organisasi, juga terhadap masyarakat. disisi lain wadah-wadah organisasi ini membentuk jaringan-jaringan kekerabatan baru bagi mereka.

2.11. Bahasa

Penggunaan bahasa dalam kehidupan masyarakat sangatlah penting karena bahasa merupakan hal utama dalam menjalin komunikasi dan sebagai pengakrab hubungan dalam hidup. Masyarakat di Desa Rawang ini dalam kesehariannya menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa memperlancar komunikasi. Bahasa Jawa yang dipakai adalah Jawa ngoko kasar, penggunaan bahasa ngoko ini berlaku juga bagi mereka yang tua, tidak ada batasan larangan dalam penggunaan bahasa Jawa ngoko ini, hanya saja bila berbicara dengan yang lebih tua atau dengan seseorang yang dihormati intonasi suara lebih lemah sopan. Universitas Sumatera Utara Penggunaan bahasa Jawa ini biasanya terjadi didalam lingkungan masyarakat baik dalam keluarga, perkumpulan dan ditempat umum lainya seperti pasar. Meskipun adakalanya dibarengi dengan penggunaan bahasa Indonesia namun penggunaan bahasa Jawa sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bahasa Ibu. Penggunaan bahasa Indonesia dipakai hanya sebatas pada sekolah ataupun pada saat pertemuan-pertemuan dan pada saat berinteraksi dengan orang-orang yang berasal dari kelompok etnik lainnya, dan terkadang juga etnik lain tersebut justru memakai bahasa Jawa untuk berkomunikasi.

2.12. Sarana dan Prasarana Desa

Sarana dan prasarana merupakan salah satu pendukung untuk berkembangnya suatu wilayah. Sarana yang dimiliki setiap wilayah adalah sarana umum publik seperti sarana komunikasi, sarana kesehatan puskesmas dan posyandu, sarana pendidikan sekolah, sarana keagamaan tempat ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi pasar tradisional “pekanpajak” dan seterusnya. Sedangkan yang meliputi prasarana umum yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum seperti adanya ruang publik untuk kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan penunjang lainnya. Ft.5. Kondisi Jln Ds.Rawang Psr IV Ft.6. Jln Utama Kec.Rawang Panca Arga Universitas Sumatera Utara Berikut ini adalah tabel yang menerangkan sarana dan prasarana publik yang ada di Desa Rawang. Tabel.7. Sarana dan Prasarana Publik Yang Ada di Desa Rawang Pasar IV No Sarana Umum Jenis Unit Kondisi 1 Kesehatan  Puskesmas pembantu  Posyandu 2 6 Baik Baik 2 Transportasi  Jalan  Angkutan umum Di sepanjang wilayah desa Kurang Baik 3 Komunikasi  Wartel 2 Baik 4 Pendidikan  TK  SD  SMPMTS 1 3 1 Baik Baik Baik 5 Ekonomi  Pasar tradisional 2 Baik 6 Ibadah  Mushollah  Masjid 2 3 Baik Baik 7 Pertanian  Irigasi 8 Baik Sumber: Data Olahan Kantor Desa Rawang Psr IV, 2009 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bagaimana sarana dan prasarana yang tersedia di desa ini serta kondisinya. Seperti sarana kesehatan, desa ini memiliki 2 dua puskesmas pembantu dan 6 enam posyandu, kemudian sarana transportasi terutama jalan yang akan dilalui jalan utama dan jalan di wilayah desa untuk saat ini kondisi jalan masih kurang baik, mengingat jalan yang ada umumnya adalah tanah dan berbatu cadas kasar dan hanya sebagian ruas jalan yang diaspal yaitu jalan yang menghubungkan objek penting seperti kantor desa, kantor kecamatan, sekolah dan puskesmas. Untuk transportasi yang sering digunakan untuk mobilitas masyarakat desa umumnya adalah sepeda motor kreta, sepeda dan becak motor betor. Transportasi yang ada di desa ini sangat terbatas terlebih lagi untuk angkutan umum yang ada seperti angkot atau bus Universitas Sumatera Utara penumpang tidak akan di temukan di desa ini yang ada hanya betor becak motor dan ini dikondisikan baik karena telah memadai sebagai alat trasportasi desa-kota. Sarana komunikasi untuk saat ini sangatlah penting apalagi semakin tingginya dan pesatnya perkembangan teknologi yang menjadikan komunikasi itu semakin penting, untuk itu hadirnya wartel warung telepon di desa ini sangat membantu terutama bagi masyarakat desa yang tidak memiliki Hp Handphone. Jaringan telepon rumah belum sampai ke desa dan pada saat ini masyarakat mengandalkan komunikasi melalui Hp pribadi. Sarana dan prasarana lainnya seperti pendidikan, ekonomi, ibadah dan pertanian juga melengkapi mobilitas dan aktifitas warga desa disana dan kondisinya juga tergolong cukup baik bahkan sangat diperhatikan apalagi mengingat kini Rawang telah menjadi kota Kecamatan, jadi sarana dan prasarana penunjang lainnya juga mulai dipenuhi dan sarana prasaran yang sudah ada namun kondisinya masih kurang baik juga mulai diperbaiki seperti perbaikan jalan-jalan di desa. Universitas Sumatera Utara

BAB III TRADISI