Sistem Religi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.6. Sistem Religi

Keberagaman suku bangsa juga memberikan keberagaman terhadap sistem keyakinan agama yang dimiliki oleh masyarakat di Desa Rawang Pasar IV ini. Agama yang ada merupakan agama resmi yang diakui di Indonesia seperti Islam, Kristen, Budha, Hindu dan Konghucu. Di bawah ini merupakan data dari jumlah penduduk di Desa Rawang yang memeluk beberapa agama resmi tersebut: Tabel 4. Penduduk Berdasarkan Agama No Agama Jumlah Penduduk Jiwa Persentase 1. Islam 2273 80 2. Kristen Khatolik 332 12 3. Kristen Protestan 224 8 Jumlah 2.829 100 Sumber : Data Kantor Desa Rawang Pasar IV, 2010 Berdasarkan data table diatas dapat diketahui bahwa penduduk Desa Rawang Pasar IV, 80 persennya memeluk agama islam. Suku bangsa yang memeluk agama ini umumnya dari suku Jawa, Melayu, Aceh, Banjar dan Batak Mandailing sedangkan 12 persen dan 8 persennya lagi banyak dianut oleh penduduk yang suku Batak seperti Toba, Karo, Nias. Dalam kehidupan beragama, kerukunan dan toleransi antar sesama warga desa yang memiliki keyakinan yang berbeda ini sangat dijaga. Hormat menghormati dan saling menghargai merupakan modal terciptanya suasana desa yang rukun dan damai. Kegiatan keagamaan yang dilakukan warga desa baik yang beragama Islam maupun Kristen dilakukan di dua tempat seperti di tempat ibadah dan rumah. Seperti warga muslim melakukan acara keagamaan misalnya Maulid Nabi Muhammad SAW menyelenggarakannya di Masjid ataupun Mushola desa, Universitas Sumatera Utara sedangkan kegiatan perwiritan dan pengajian banyak dilakuakan di rumah dan dilakukan secara bergiliran. Demikian juga dengan warga yang beragama Kristen, mereka melakukan kebaktian setiap Minggu di Gereja masing-masing dan kebaktian kecil seperti pengajian di rumah-rumah. Penerapan ajaran agama Islam terutama di dalam masyarakat Jawa di Desa Rawang ini dijalankan oleh sebagian warganya masih setengah-setengah atau belum sepenuhnya mengikuti dengan tepat ajaran agama islam. Masih banyak dijumpai warga desa yang meninggalkan ibadah wajib seperti shalat dan puasa, padahal kondisi fisik dan kesehatannya baik. Juga masih banyak warga desa yang melakukan praktek sesajen, percaya pada dukun, percaya terhadap hal-hal yang berbau mistis dan tahayul dalam kehidupan sebagian warga desa disana.

2.7. Sistem Kekerabatan