72 produk  pangan  organik  yang  berdaya  saing  baik  dipasar  domestik  maupun  pasar
internasional. Visi  dan  misi  di  atas  menggambarkan  UKM  Diana  Hermawati
melandaskan kegiatan bisnisnya bukan  hanya pada  motif ekonomi,  namun  UKM Diana  Hermawati  memiliki  motif  sosial  yaitu  meningkatkan  pendapatan  petani,
menjaga lingkungan, dan meningkatkan daya saing produk indonesia.
5.4 Struktur Organisasi Perusahaan
UKM  Diana  Hermawati  memiliki  struktur  organisasi  yang  masih  sangat sederhana.  Orang  kunci  perusahaan  hanya  perjumlah  tiga  orang,  yaitu  Dr.  Diana
sebagai pemilik, Pak Jahid sebagai sekretaris yang juga merangkap sebagai bagian pemasaran dan pengawasan mutu, serta Pak Made sebagai bagian produksi. Tetapi
UKM  Diana  Hermawati  memiliki  satu  orang  staf  pemasaran  yang  khusus  untuk menjaga  stockist  dan  satu  orang  staf  pembantu  umum,  sehingga  total  karyawan
adalah lima orang. Melihat jumlah tenaga kerja, UKM Diana Hermawati termasuk kepada  golongan  usaha  kecil.  Gambar  7  menunjukkan  struktur  organisasi  UKM
Diana Hermawati :
Gambar 7. Struktur Organisasi UKM Diana Hermawati Pimpinan Perusahaan
Dr. Diana Hermawati
Sekretaris
Jahid
Bagian Produksi
Made
Bagian Pemasaran
Bagian Pengawasan Mutu dan Pengembangan Produk
Dr. Diana Hermawati
73
VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis  lingkungan  merupakan salah satu proses  yang  harus dilaksanakan dalam  proses  manajemen  strategi.  Analisis  lingkungan  terdiri  atas  analisis
lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal perusahaan.
6.1 Analisis Lingkungan Inte rnal Perusahaan
Analisis  lingkungan  internal  dilaksanakan  untuk  mengidentifikasi  faktor kekuatan  dan  kelemahan  perusahaan.  Analisis  lingkungan  internal  dilakukan
dengan  pendekatan  fungsional  perusahaan  yaitu  aspek  manajemen  organisasi, keuangan, sumberdaya manusia, produksi dan operasi, pemasaran, serta penelitian
dan pengembangan.
6.1.1 Aspek Manaje men Organisasi
Dalam  menganalisis  manajemen  organisasi  UKM  Diana  Hermawati dilakukan pendekatan fungsi manajemen yaitu
1 Perencanaan UKM  Diana  Hermawati  telah  memiliki  perencanaan  jangka  panjang  dan
jangka  pendek.  Perencanaan  jangka  panjang  telah  disusun  secara  tertulis  dan terwujud  melalui  visi  dan  misi  perusahaan,  yaitu  menciptakan  produk  organik
yang  berbasiskan  kepada  agroekosistem  dan  sumberdaya  lokal.  Karena  alasan tersebut  UKM  Diana  Hermawati  memproduksi  produk-produk  organik  yang
berbasiskan  sumberdaya  lokal  Indonesia.  Selain  susu  kuda  Sumbawa  organik, UKM Diana Hermawati juga memasarkan madu Sumbawa organik dan kosmetika
berbahan dasar VCO dan susu kuda. Perencanaan jangka pendek dari UKM Diana Hermawati  adalah  meningkatkan  penjualan  dan  memiliki  order  tetap  setiap
bulannya. 2 Pengorganisasian
Sebagai  langkah  untuk  mewujudkan  visi  dan  misi  perusahaan,  UKM Diana  Hermawati  melakukan  pengorganisasian.  Pengorganisasian  produksi
dilakukan  dengan  bermitra  dengan  kelompok  tani  “Hidup  Bersama”  di  pulau Sumbawa.  Kelompok  tani  ini  memiliki  struktur  organisasi  tersendiri  dimana  Dr.
Diana merupakan salah satu pembinanya. Kelompok tani ini menjual seluruh hasil
74 perahan  susu  Sumbawa  yang  dimilikinya  kepada  Dr.  Diana.  Pengorganisasian
pengemasan dan distribusi dilakukan oleh Dr. Diana beserta empat orang stafnya. 3 Pemberian Motivasi dan Pengelolaan Staf
Dr.  Diana  merupakan  pemimpin  yang  cukup  kooperatif  dengan  para stafnya.  Staf  sering  kali  dilibatkan  dalam  pengambilan  keputusan  perusahaan.
komando  yang  dilaksanakan  Dr.  Diana  bersifat  top  down,  namun  beliau  terbuka dengan masukan dari staf.
4 Pengendalian Proses  pengendalian    dilakukan  Dr.  Diana  pada  setiap  lini  fungsional
perusahaannya,  baik  produksi,  pengemasan,  pemasaran,  dan  keuangan. Pengendalian  produksi  dilakukan  Dr.  Diana  dengan  berkomunikasi  secara  intens
dengan  ketua  kelompok  tani.  Beliau  senantiasa  mengingatkan  ketua  kelompok tani  untuk  menjaga komitmen sistem peternakan organik  yang telah dilaksanakan
dan  mensosialisasikannya  kepada  para  peternak.  Beliau  juga  mengunjungi kelompok tani tersebut minimal satu tahun sekali.
Pengendalian  produksi  juga  dilakukan  dengan  melaksanakan  audit sertfikasi  organik  setiap  tahun    berupa  serangkaian  tes  mulai  dari  laboratorium
hingga  survey  lapang  oleh  badan  sertifikasi  organik  Inofice.  Pengendalian pengemasan  dilaksanakan  Dr.  Diana  dengan  cara  memantau  sendiri  proses
pengemasan  agar  kualitas  susu  tetap  terjamin.  Pengendalian  pemasaran dilaksanakan Dr. Diana dengan sesekali terjun langsung ke lokas i pemasaran.
6.1.2 Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan salah satu indikator  keberhasilan perusahaan. keadaan  keuangan  perusahaan  dapat  dilihat  dari  neraca  perusahaan  yang  terdiri
atas  aset  aktiva  tetap  dan  lancar,  serta  kewajiban  dan  modal.  UKM  Dia na Hermawati  memiliki aset tetap berupa bangunan dan alat-alat produksi. Selain  itu
juga terdapat aset  lancar berupa kas dari keuntungan penjualan bulan sebelumnya dan piutang. UKM  Diana  Hermawati  memiliki kewajiban  jangka  menengah yaitu
kredit  yang  didapatkan  dari  PT.  Telkom  dan  Bank  Syariah  Mandiri.  Selain  itu, UKM Diana Hermawati juga  memiliki  harta tak berwujud berupa  hubungan baik
75 dengan kelompok tani sehingga dapat menjadi pemasok tetap bagi perusahaan dan
tidak menjualnya kepada perusahaan lain. Modal  awal  yang  digunakan  untuk  memulai  usaha  ini  berasal  dari  modal
sendiri.  Hal  ini  dikarenakan  pada  awal  berdiri  pangsa  pasar  masih  sedikit  dan belum  ada  sertifikasi  organik.  UKM  Diana  Hermawati  pernah  meminjam  dana
secara  syariah  kepada  Bank  Syariah  Mandiri  untuk  biaya  sertifikasi  organik. Beliau  juga  mendapat  kredit  dari  PT.  Telkom  yang  digunakan  untuk  perluasan
pasar.  Selain  itu  beliau  tertarik  mengajukan  kredit  ke  PT  Telkom  karena  PT. Telkom  memberikan  insentif kepada setiap  UKM  yang  menjadi binaannya  untuk
ikut dalam setiap pameran yang diselenggarakan PT Telkom. Perusahaan  mengalami  kekurangan  modal  untuk  kegiatan  pengembangan
produk,  pengembangan  pasar,  dan  investasi  sumberdaya  manusia.  Kurangnya modal  menjadi  kelemahan  yang  membuat  pemasaran  produk  menjadi  tidak
optimal.  Walaupun  sudah  ada  pinjaman  kredit  dari  bank,  namun  belum mencukupi  kebutuhan  modal  UKM  Diana  Hermawati.  UKM  ini  mengharapkan
adanya bantuan dari pemerintah terutama bantuan modal dan pemasaran. Pengeleloaan  keuangan  perusahaan  dipegang  langsung  oleh  Dr.  Diana
karena  UKM  ini  belum  memiliki  staf  khusus  keuangan.  Arus  kas  masuk  dan keluar dicatat dengan rapi oleh Dr. Diana dengan menggunakan metode akuntansi
sederhana.  Laporan  keuangan  bulanan  terarsip  dengan  baik  dan  terpisah  antara keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga.
6.1.3 Aspek Sumberdaya Manusia
Seperti yang disebutkan di atas, UKM Diana Hermawati memiliki struktur organisasi  yang  masih  sangat  sederhana.  Orang  kunci  perusahaan  hanya
perjumlah  dua  orang,  yaitu  Dr.  Diana  sebagai  pemilik,  dan  Pak  Jahid  sebagai sekretaris  yang juga  merangkap sebagai bagian pemasaran dan pengawasan  mutu.
Namun  UKM  Diana  Hermawati  memiliki  tiga  orang  staf  yaitu    Pak  Made  yang sering  membantu proses produksi, satu orang  staf khusus  untuk  menjaga  stockist
dan  satu  orang  staf  pembantu  umum.  Namun  UKM  Diana  Hermawati  terkadang membayar orang sebagai tenaga tambahan  untuk  menjaga stand ketika  mengikuti
pameran.
76 UKM  Diana  Hermawati  belum  menerapkan  manajemen  sumberdaya
manusia  yang  formal  dan  terstruktur.  Perekrutan  karyawan  dilaksanakan  secara closed recruitmen berdasarkan kedekatan kekerabatan dan pertemanan. Tidak ada
kualifikasi khusus dalam perekrutan karyawan.  Aspek komitmen dan kerja keras lebih  diutamakan  daripada  tingkat  pendidikan.  Hal  ini  terlihat  pada  staf  UKM
Diana Hermawati yang rata-rata berpendidikan terakhir SMA. Walaupun sudah  ada pembagian divisi, tetapi belum ada pembagian kerja
yang  jelas  pada  UKM  Diana  Hermawati.  Tumpang  tindih  pekerjaan  dan pembagian  kerja  ganda  kerap  terjadi.  Dr.  Diana  sebagai  pemilik  sering  terjun
langsung  dalam  berbagai    kegiatan  mulai  dari  produksi,  pemasaran,  keuangan, promosi, dan sebagainya. Orang kepercayaan  Dr.  Diana adalah  Pak Jahid, beliau
adalah  sekretaris  yang  juga  membantu  Dr.  Diana  mengatur  se luruh  kegiatan perusahaan.  Pak  Jahid  juga  kerap  turun  langsung  dalam  berbagai  kegiatan
perusahaan terutama produksi dan pemasaran. Karyawan  UKM  Diana  Hermawati  memiliki  beban  kerja  yang  berbeda-
beda.  Pak  Jahid  dan  staf  penjaga  stockist  memiliki  jam  kerja  masing- masing  18 dan 12 jam, sedangkan Pak Made dan pembantu umum hanya bekerja pada proses
pengemasan ketika stok susu kuda datang dari Sumbawa. Beban kerja  yang tidak sama  menyebabkan  insentif  yang  diberikan  perusahaan  juga  berbeda  kepada
setiap  karyawan.  Pak  Jahid  mendapatkan  gaji  Rp  1.000.000  perbulan,  dengan tambahan  insentif  uang  bensin,  makan,  dan  rokok  ditanggung  perusahaan.  Pak
Jahid  juga  sering  mendapatkan  komisi  setiap  mengikuti  pameran.  Staf  penjaga stockist  mendapatkan  gaji  Rp  1.000.000  perbulan  dengan  uang  transportasi  dan
makan  ditanggung  perusahaan.  Dua  staf  lainnya  mendapatkan  gaji  Rp  200.000 perbulan  dengan  transportasi  ditanggung  perusahaan.  Hal  tersebut  dikarenakan
mereka hanya membantu ketika proses produksi berlangsung.
6.1.4 Aspek Produksi dan Operasi
Proses  produksi  sangat  terkait  dengan  ketersediaan  bahan  baku.  Bahan baku  untuk  produk  ini  adalah  susu  kuda  organik  segar  dan  kemasan.  Proses
produksi  dimulai  dengan  proses  pemerahan  susu.  Kuda  Sumbawa  mempunyai keunikan  diantara  kuda  yang  lain.  Sistem  pemeliharaannya  yang  ekstensif
77 membuat kuda Sumbawa  liar dengan orang  lain, tetapi  jinak dengan pemiliknya.
Karena  itu  terkadang  proses  penangkapan  atau  pemerahannya  dibantu  oleh pawang  atau  dukun.  Setelah  jinak  untuk  ditangkap,  selanjutnya  dapat  dilakukan
pemerahan.  Caranya  yaitu  dengan  mengikat  salah  satu  kaki  belakangnya  atau mengikat  bagian  pinggang  tepat  di  belakang  ambing  didepan  kaki  belakang
antara ambing dan kaki belakang.  Banyak cara  - cara  lain  yang diterapkan oleh peternak.  Sebelum  diperah  kuda  dimandikan  terlebih  dahulu  untuk  menjaga
kebersihan dan kesterilan susunya. Setelah  diperah  susu  disimpan  dalam  jerigen  khusus  untuk  dikirim  ke
Bogor. Susu dikirim dengan menggunakan bis lewat jasa pengiriman barang. Susu tidak  dapat  dikirim  dengan  menggunakan  pesawat  dikarenakan  pesawat  tidak
menerima  pengiriman  barang  cair.  Susu  kuda  Sumbawa  memiliki  kelebihan dibandingkan  susu  mamalia  lain  yaitu  kandungan  anti  mikrobanya  yang  tinggi
sehingga  susu  tidak  cepat  rusak.  Susu  dapat  bertahan  hingga  lima  bulan  dalam suhu  kamar,  sehingga  proses  pengiriman  yang  memakan  waktu  dua  hari  tidak
mempengaruhi kualitas susu. Setelah  susu  sampai  di    Bogor,  proses  selanjutnya  adalah  pengemasan.
Proses  pengemasan  dilaksanakan  di  kediaman  Dr.  Diana.  Proses  Pengemasan berlangsung dengan beberapa tahap yaitu :
1.  Penyaringan Susu  disaring  sebanyak  tiga  kali  sebelum  ditakar  dalam  gelas  ukur  untuk
dimasukkan  ke  dalam  botol.  Saringan  pertama  susu  yang  dikeluarkan  dari jerigen ditaruh di dalam baskom besar. Saringan kedua susu dituang ke dalam
teko 1, dan saringan ke tiga susu dituang lagi ke dalam teko yang lain teko 2. Tujun  penyaringan  adalah  untuk  memastikan  susu  dalam  keadaan  bersih  dan
higienis. Tempat dan alat yang digunakan untuk menyaring susu sangat dijaga kebersihannya.  Sebelum  proses  pengemasan,  meja  dan  lantai  tempat  proses
pengemasan  berlangsung    harus  bersih.  Alat-alat  yang  digunakan  juga  harus bersih,  alat-alat  tersebut  dicuci  dan  direndam  dalam  air  hangat.  Para  pekerja
juga  diwajibkan  untuk  cuci  tangan  dan  dalam  keadaan  tubuh  yang  bersih. Untuk  mencegah  kontaminasi,  lap  digunakan  secara  per  bagian  proses
78 pengemasan. Lap untuk lantai berbeda dengan lap untuk baskom, berbeda pula
dengan lap untuk botol, untuk tutup, dan lap tangan. 2.  Penakaran
Susu ditakar dalam  gelas ukur 250 ml dan 500  ml sesuai  dengan ukuran botol yang  digunakan.  Botol  yang  digunakan  untuk  mengemas  susu  kuda  organik
ini  adalah  botol  yang  bersifat  food  grade,  karena  tidak  menimbulkan  reaksi kontaminasi  dengan  produk  sehingga  aman  dan  membuat  kualitas  susu
terjaga. Setelah ditakar, botol  lalu ditutup.  Terdapat dua  tipe  tutup botol  yang digunakan yaitu tutup dalam dan tutup luar
3.  Pelabelan Label  merek  ditempel    sesuai  dengan  ukuran  botol.  Dalam  label  terdapat
merek  dagang,  keterangan  cara  mengkonsumsi,  khasiat  produk,  kode produksi,  kode  sertifikasi  Depkes,  Badan  POM,  dan  produk  organik,  serta
keterangan tanggal kadaluarsa.
Setelah dikemas, proses selanjutnya adalah penyimpanan dalam  lemari es dengan suhu 5
o
C. Proses pengemasan  ini telah terjamin keamanan pangannya dan telah  mendapatkan  sertifikat  dari  kontrol  veteriner  Jawa  Barat.  Gambar  8
menunjukkan alur  produksi  susu  kuda  organik  “Asambugar”  UKM  Diana
Hermawati.
Gambar 8. Alur Produksi Susu Kuda Organik
Pemerahan Penyimpanan I
Pengiriman Pengemasan :
1.  Penyaringan 2.  Penakaran
3.  Pelabellan
Penyimpanan II
79
6.1.5 Aspek Pemasaran
Pemasaran  merupakan  proses  perencanaan  dan  pelaksanaan  konsepsi, penetapan  harga,  promosi  dan  distribusi  gagasan,  barang,  dan  jasa  dalam  rangka
memuaskan  tujuan  individu  dan  organisasi.  Proses  pemasaran  terkait  pada pemilihan  target    pasar  segmenting,  targetting,  positioning,  dan  bauran
pemasaran produk, harga, saluran distribusi, dan promosi.
1.  Target Pasar Segmenting, Targetting, Positioning
Dr.Diana  mengakui bahwa belum ada segmentasi dan  target pasar khusus yang  digunakan  dalam  pemasar
an produk  susu kuda organik  “Asambugar”.  Hal tersebut dikarenakan produk ini masih baru sehingga masih dalam fase perkenalan
kepada  konsumen.  Dr.  Diana  bermaksud  untuk  mengenalkan  produk  ini  kepada konsumen  luas  agar  mendapatkan  penjualan  yang  lebih  besar.  Posisi  produk  di
benak konsumen yang diharapkan oleh UKM Diana Hermawati adalah konsumen menganggap produk  ini sebagai produk  lokal Indonesia  yang bermutu tinggi dan
bermanfaat.
2. Bauran Pe masaran
Karena  belum  ada  perencanaan  untuk  target  pasar  secara  k husus,  maka bauran  pemasaran  yang  dilaksanakan  oleh  UKM  Diana  Hermawati  juga  belum
menunjukkan  adanya  strategi  untuk  pasar  khusus.  Bauran  pemasaran  yang dilaksanakan UKM Diana Hermawati antara lain adalah :
1 Bauran Produk
Jenis  produk  yang  dipasarkan  adalah  Susu  Kuda  Pulau  Sumbawa Kabupaten Dompu yang bermerk dagang ”ASAMBUGARDARA JARO” dengan
nomor registrasi Organik : 014INOFICE2008. Susu kuda secara empiris dan dari hasil penelitian telah digunakan sebagai  minuman kesehatan penambah stamina,
obat  yang  dapat  menyembuhkan  berbagai  penyakit  seperti  penyakit  saluran pencernaan,  maag, asam  urat, diabetes,  lever,  ginjal,  tuberkulosis  TBC, a nemia,
radang  paru-paru,  dan  kanker.  Keistimewaan  Susu  Kuda  Liar  adalah  tidak mengalami penggumpalan dan kerusakan  meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa
diberi bahan pengawet apapun, serta tahan d isimpan pada susu kamar sampai lima
80 bulan. Sifat  ini disebabkan Susu Kuda  Liar  mengandung senyawa  ”antimikroba
galaktoferin” yang dapat menghambat pertumbuhan atau membuhuh bakteri.
Produk ini adalah susu kuda Sumbawa  bersertifikat organik  pertama dan satu-satunya  di  Indonesia.  Hal  ini  menjadi  keunggulan  bersaing  bagi  produk
dibandingkan  produk  susu  kuda  Sumbawa  lainnya.  Sertifikasi  organik  menjadi jaminan  untuk  mutu  produk  ini.  Karena  sertifikat  organik  didapatkan  melalui
serangkaian  tes  dan  uji  laboratorium  yang  ketat,  hingga  survei  lapang  langsung oleh badan sertifikasi organik  Inofice. Selain  itu, sertifikasi  ini  harus di audit tiap
tahun untuk  menjaga konsistensinya. Produk organik berarti produk  ini aman dari kontaminasi  logam  berat  dan  bahan-bahan  kimia  lain.  Dr.Diana  sendiri  sebagai
pemilik perusahaan adalah seorang peneliti susu kuda. Beliau adalah seorang yang sangat  mengedepankan  mutu  produk.  Pengelolaan  produk  oleh  seorang  expert
tersebut membuat kualitas produk ini tidak perlu diragukan. Kemasan  yang  digunakan  oleh  UKM  Diana  Hermawati  adalah  kemasan
food  grade  kedap  cahaya.  Kemasan  ini  digunakan  karena  aman  untuk  makanan, tidak  menimbulkan  kontaminasi,  dan  melindungi  susu  dari  cahaya  matahari
langsung,  karena  hal  tersebut  dapat  membuat  warna  susu  menjadi  kecoklatan. Ukuran botol yang disediakan adalah 250 ml dan 500 ml.
Kelemahan dari produk ini adalah rasa susu kuda yang asam dan aromanya yang khas. Hal  tersebut  membuat sebagian besar konsumen  hanya  mengkonsumsi
produk ini untuk alasan kesehatan, bukan sekaligus untuk kesenangan seperti pada susu  sapi.  Kekonsistenan  Dr.  Diana  dalam  menjaga  mutu  produk  membuatnya
sangat berhati- hati dalam  melakukan pengembangan produk.  Ide  untuk  membuat susu kuda yang dicampur essens buah agar lebih enak dikonsumsi pernah tercetus,
namun tidak beliau laksanakan untuk menjaga konsistensi sertifikasi organik yang telah didapatkan.
2  Bauran Harga
UKM  Diana  Hermawati  menetapkan  ha rga  untuk  produk  “Asambugar”
berdasarkan biaya produksi cost based dan  harga  yang berlaku di pasar market based
.  Harga susu kuda organik “Asambugar” adalah Rp 50.000 untuk kemasan 500 ml dan Rp 25.000 untuk kemasan 250 ml, dengan total biaya produksi adalah
Rp  30.000  untuk  kemasan  500  ml  dan  Rp  12.500  untuk  ukuran  250  ml  .  Dalam
81 setiap  botol  susu  yang  terjual,  Dr.Diana  menyisihkan  Rp  1.000  untuk  ditabung
dan dialokasikan untuk biaya audit sertifikasi organik. Harga tersebut adalah  harga dasar yang diberikan UKM Diana Hermawati
kepada konsumen yang membeli untuk dijual kembali dan yang membeli di lokasi pemasaran  Pasar  Tani  Deptan  atau  langsung  ke  lokasi  pengemasan  di  kediaman
Dr.  Diana.  Harga  yang  berbeda  diberikan  kepada  konsumen  yang  yang  membeli produk  untuk  dikonsumsi  sendiri  dan  membelinya  diluar  kedua  tempat  yang
disebutkan  di  atas,  misalnya  pada  stockist  di  Pamulang  Square  atau  pada pameran-pameran  yang  diikuti  UKM  Diana  Hermawati.  Harga  untuk  daerah
pemasaran  tersebut adalah  Rp 35.000 untuk ukura n botol 250  ml , dan  Rp 70.000 untuk ukuran botol 500 ml.
Harga  produk  yang  ditetapkan  UKM  Diana  Hermawati  merupakan  harga penetrasi, karena  harga  yang ditetapkan  sama dengan  harga pasar  namun dengan
kualitas  produk  yang  lebih  baik.  Dr.  Diana  sebenarnya  dapat  saja  menaikkan harga  mengingat  manajemen  mutu  yang  diterapkan  perusahaan  dan  sertifikasi
organik  yang  menjadi  keunggulan  bersaing  produk  ini.  Namun  Dr.Diana  tidak melakukan hal tersebut karena khawatir penjualan produk akan berkurang.
3  Bauran Saluran Distribusi
Saluran distribusi yang dijalankan oleh UKM Diana Hermawati terdiri atas dua  jalur.  Jalur  pertama  yaitu  penjualan  langsung  kepada  konsumen  akhir  yang
dilakukan  baik  di  rumah  kediaman  Dr.  Diana,  ataupun  di  stockist  pemasaran produk  dan  pameran  yang  diikuti  UKM  Diana  Hermawati.  Jalur  kedua  yaitu
melalui  pedagang  perantara  pengecer  yang  menjalin  kerjasama  penjualan dengan  UKM  Diana  Hermawati  baik  secara  tunai  maupun  konsinyiasi.  UKM
Diana  Hermawati  belum  memiliki  agen  penjualan  khusus.  Gambar  9 menunjukkan
saluran  distribusi  produk  susu  kuda  organik  “Asambugar”  UKM Diana Hermawati
82
Gambar 9. Jalur Distribusi produk Susu Kuda Organik “Asambugar”
Pengecer yang  menjalin kerjasama dengan UKM Diana Hermawati adalah perorangan  atau  badan  usaha  yang  tertarik  menjual  susu  kuda  organik  di
tempatnya. Pengecer  yang  menjual susu kuda organik  “Asambugar” berasal dari berbagai  daerah  di  Indonesia  seperti  dari  Pontianak,  Makasar,  Bali,  Yogyakarta,
Batam,  dan  Medan.  Para  pengecer  ini  rata-rata  mengetahui  informasi  mengenai susu kuda organik dari  internet dan  informasi orang  yang  pernah  mengkonsumsi
produk ini. Selain  pengecer  perorangan,  UKM  Diana  Hermawati  juga  menjalin
kerjasama  dengan  berbagai  tempat  pemasaran  seperti  balai  kesehatan  Puspitek, dan  koperasi  wisma  tamu  Puspitek.  Rata-rata  pengecer  menginginkan  kerjasama
penjualan  secara  konsinyiasi,  artinya  uang  penjualan  baru  dapat  diterima  oleh UKM  Diana  Hermawati  setelah  produk  laku  terjual.  Risiko  adanya  produk  yang
tidak  habis  terjual  ditanggung  oleh  UKM  Diana  Hermawati.  Sistem  penjualan seperti  ini  memberatkan  UKM  Diana  Hermawati  karena  sistem  pembayaran
konsinyiasi  membuat  perputaran  modal  menjadi  lambat.  Padahal  sebagai  usaha kecil UKM Diana Hermawati membutuhkan perputaran modal yang cepat. Hal ini
dikarenakan  keterbatasan  modal  yang  dimiliki  dan  proses  produksi  yang  harus tetap berjalan.
Penjualan  langsung dilaksanakan UKM  Diana  hermawati di kediaman Dr. Diana, pasar tani Deptan setiap hari Jum’at, pasar tani TMII setiap hari sabtu  dan
Minggu,  serta  stockist  di  Mall  Pamulang    Square.  Penjualan  langsung  juga dilaksanakan  dengan  mengikuti  pameran-pameran  produk  UKM  yang  sering
digelar  oleh  Departemen  Perindustrian,  Pemda  Bogor,  PT.  Telkom,  dan sebagainya.
UKM Diana Hermawati
Pengecer Konsumen
Konsumen
83
4  Bauran Promosi
Promosi  merupakan  kunci  penting  dalam  program  pemasaran.  Kegiatan promosi  akan  memberikan  gambaran  citra  produk  kepada  konsumen.  Kegiatan
promosi  UKM  Diana  Hermawati  dilaksanakan  melalui  berbagai  metode diantaranya yaitu :
a.  Iklan dan penjualan langsung melalui Internet UKM  Diana  Hermawati  memiliki  media  publikasi  elektronik  berupa  blog
dengan  alamat  susukudamadu_organik.blog,  dan  website  dengan  alamat httpwwwsusukudamadu_organik.indonetwork.co.id.  Selain  itu  promosi
dengan dunia maya juga dilakukan melalui situs jaringan pertemana n facebook dan  friendster.    Dr.  Diana  mengaku  bahwa  media  publikasi  internet  cukup
efektif karena banyak orang yang menghubungi beliau untuk memesan produk susu kuda organik setelah membaca iklan beliau di internet. Selain itu, internet
merupakan  media  publikasi  yang  murah,  bahkan  gratis  sehingga  dapat mengurangi  biaya  pemasaran.  Kelemahan  media  publikasi  ini  adalah  orang
yang  dapat  mengakses  informasi  tersebut  terbatas  pada  orang-orang  yang mampu  dan  bisa  mengakses  internet.  Hal  ini  membuat  informasi  menge nai
produk ini belum dapat tersebar secara luas kepada masyarakat. b.  Iklan melalui pameran, leaflet, brosur, banner, dan poster
Media publikasi  leaflet dan brosur diberikan  UKM Diana Hermawati kepada konsumen  yang  membeli  produk  atau  orang  yang  mengunjungi  tempat
pemasaran produk  susu kuda organik. Leaflet dan brosur berisi profil singkat produk,  khasiat  produk,  dan  aturan  pakai.  Leaflet  dan  brosur  yang  dibagikan
kepada  konsumen  dan  pengunjung  stockis  atau  stand  diharapkan  dapat menjadi media edukasi kepada konsumen dan calon konsumen mengenai susu
kuda  organik  dan  kelebihan-kelebihannya.  Selain  itu,  brosur  atau  leaflet tersebut  diharapkan  juga  dapat  menjadi  media  promosi  konsumen  atau
pengunjung tersebut kepada calon konsumen lain. Media publikasi banner dan poster  merupakan  media  identitas  sekaligus  promosi  ketika  UKM  Diana
Hermawati  mengikuti  pameran-pameran  di  berbagai  tempat.  Pameran- pameran  tersebut  selain  menjadi  alternatif  tempat  strategis  pemasaran,  dapat
juga menjadi sarana promosi bagi UKM Diana Hermawati.
84 c.  Publisitas melalui media massa.
Promosi  melalui  media  massa  dilakukan  melalui  tabloid  dan  televisi.  UKM Diana  Hermawati pernah  memasang  iklan di  tabloid  infovet. Selain  itu,  UKM
Diana  Hermawati  juga  pernah  diliput  oleh  stasiun  TV  7.  Promosi  melalui media  massa  dinilai  cukup  efektif  karena  dapat  menjangkau  lebih  banyak
orang. Selain  metode  promosi  di  atas,  hal  penting  yang  dilakukan  oleh  UKM
Diana  Hermawati  adalah  menjaga  kualitas  produk  dan  memberikan  pelayanan yang baik kepada konsumen.  Dengan demikian, konsumen akan merasa puas dan
akan  menjadi  loyal  kepada  produk  tersebut.  Loyalitas  pelanggan  merupakan senjata  pemasaran  yang  cukup  efektif,  karena  konsumen  yang  puas  akan
memberitahukan kepuasannya kepada konsumen lain
6.1.6 Aspek Penelitian dan Pengembangan
Usaha Kecil biasanya tidak terlalu  memprioritaskan bidang penelitian dan pengembangan  karena  terbatasnya  tenaga  ahli  dalam  mengelola  perusahaan.
Selain  itu,  faktor  keterbatasan  modal  juga  menjadi  kendala  bagi  UKM  untuk mengadakan bidang khusus penelitian dan pengembangan yang bertanggungjawab
terhadap  pengembangan  produk  dan  riset  pemasaran.  Namun  pada  UKM  Diana Hermawati  bidang  ini  cukup  diprioritaskan.  Latar  belakang  Dr.  Diana  sebagai
peneliti  dan  akademisi  membuat  beliau  sangat  ketat  dalam  hal  menjaga  kualitas produknya.  Hal  ini  terlihat  pada  kegiatan  manajemen  mutu  yang  dilaksanakan
UKM  Diana  Hermawati.  Dr.  Diana  sangat  memperhatikan  mutu  produknya sehingga  menjadikan  kegiatan  sertifikasi  produk  sebagai  prioritas  pertama  saat
perusahaannya  berjalan.  Kegiatan  sertifikasi  beliau  lakukan  agar  produknya memiliki keunggulan dibandingkan produk perusahaan lain.
Dr.  Diana  juga  telah  melaksanakan  pengembangan  produk  yaitu  dengan memproduksi  kosmetik  berbahan  dasar  susu  kuda.  Dalam  hal  produksi  kosmet ik
berbahan dasar susu kuda tersebut, beliau bekerjasama dengan  Pusat Pengkajian Industri  Kelapa  Yogyakarta,  sehingga  dalam  pembuatan  kosmetik  ditambahkan
bahan Virgin Coconut Oil VCO. Produk kosmetik  ini dipasarkan dengan  merek
85 “Virgin Natural Cosmetic”  yang juga telah  mendapatkan sertifikasi dari  BPOM
dan sertifikasi halal dari LPPOM MUI.
6.2. Analisis Lingkungan Eksternal Pe rusahaan
Analisis lingkungan
eksternal perusahaan
dilaksanakan untuk
mengidentifikasi  peluang  dan  ancaman  yang  dihadapi  perusahaan.  Lingkungan eksternal perusahaan terdiri atas lingkungan jauh dan lingkungan industri.
6.2.1 Lingkungan Jauh
Lingkungan  jauh  merupakan  lingkungan  eksternal  yang  memiliki pengaruh  tidak  langsung  kepada  perusahaan.  Lingkungan  jauh  dianalisis  dengan
pendekatan aspek ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan politik.
6.2.1.1 Aspek Ekonomi
Aspek  Ekonomi  berpengaruh  secara  tidak  langsung  terhadap  perusahaan. Apabila  keadaan  ekonomi  di  suatu  daerah  atau  negara  baik,  maka  keadaan
tersebut akan  memberikan dampak positif  terhadap kestabilan dan perkembangan perusahaan.    Hal  sebaliknya  akan  terjadi  bila  keadaan  ekonomi  di  suatu  Negara
sedang  mengalami  penurunan.  Adapun  beberapa  faktor  yang  berkaitan  dengan kondisi ekonomi suatu wilayah antara lain :
1.  Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kondisi
perekonomian  Indonesia  secara  agregat  menunjukkan perkembangan  yang  fluktuatif Pertumbuhan sektor ekonomi  yang  terus  menanjak
sejak  tahun  2003  hingga  2007,  mulai  mengalami  penurunan  pada  tahun  2008 akibat  krisis  global.  World  Bank  bahkan  memperkirakan  pertumbuhan  ekonomi
Indonesia  hanya  mencapai 3,4 persen sepanjang 2009. Angka  ini sangat  menurun dibandingkan  pada  tahun  2007  pertumbuhan  ekonomi  mencapai  6,3  persen.
Berikut ini tabel 12 yang menunjukkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia.
86
Tabel 12. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia persen Tahun 2003 -2009 Tahun
Pertumbuhan pe rsen
2003 4,3
2004 5,1
2005 5,5
2006 5,4
2007 6,3
2008 6,0
2009 3,4
Sumber : World Bank, 2009
Perkiraan World Bank Pertumbuhan  ekonomi  yang  mengalami  perlambatan  menunjukkan  Indonesia
belum sepenuhnya pulih dari dampak krisis global yang melanda pada akhir tahun 2008.
Namun  sebuah  tanda  positif  datang  dari  The  Indonesia  Economic Intelligence  IEI  yang  memproyeksikan  angka  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia
akan sebesar 4,3persen di 2009
5
.  Proyeksi tersebut dapat diraih  mengingat pada semester  II-2009  ekonomi  global  maupun  domestik  sudah  menunjukkan  tanda-
tanda  perbaikan.  Hal    tersebut  dapat  dilihat  dari  beberapa  indikator- indikator makro  ekonomi  dan  pasar  saham  yang  kian  membaik  maka  awal  semester  II-
2009. Selanjutnya  IEI
menjelaskan Indikator- indikator
makro  tersebut diantaranya  adalah  volume  perdagangan  juga  terus  meningkat,  nilai  tukar  rupiah
yang  terus  menguat  dan  stabil  bergerak  di  kisaran  Rp  10.000  sampai  Rp  10.500 dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG  menembus  level 2000 sampai 31 Juli
2009.  Selain  itu  inflasi  yang  pada  bulan  Juni  2009  yang  hanya  mencapai  3,65 persen juga menunjukkan suatu keadaan dimana perekonomian Indonesia semakin
membaik dan bergerak tumbuh stabil. Semester kedua tahun 2009 merupakan saat yang  tepat  bagi  para  pelaku  pasar  untuk  berekspansi,  khususnya  bagi  perbankan
5
[Anonimus]. 2009. IEI: Pertu mbuhan Ekonomi Indonesia 4,3persen di 2009. http:www.jaka rta.go.id [ 9 Agustus 2009].
87 yang  harus  mulai  menggerakan  perekonomian  lewat  pemberian  kredit  di  sektor
riil.
2.  Pengeluaran Rumah Tangga
Pengeluaran rumah tangga  memperlihatkan data bagian pendapatan rumah tangga  yang  dialokasikan  untuk  menkonsumsi  produk  tertentu.  Semakin  besar
alokasi  dana  yang  dianggarkan  untuk  produk  tertentu,  maka  produk  tersebut penting  dan  memiliki  prospek  pasar  yang  baik.  Produk  susu  kuda  organik  yang
merupakan  produk  kesehatan  memiliki  prospek  yang  baik  apabila  alokasi pengeluaran  rumah  tangga  untuk  kesehatan  semaikn  bertambah.  Tabel  13
menunjukkan    data  pengeluaran  rumah  tangga  indonesia  tahun  2002,  2005,  dan 2007.
Tabel 13.  Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang,
2002, 2005, dan 2007 rupiah
Kelompok Barang 2002
2005 2007
A. Makanan 20,649
147,311 174,028
1.  Padi-padian 25,722
24,483 35,874
2.  Umbi- umbian 1,329
1,664 1,991
3.  Ikan 10,675
13,374 13,822
4.  Daging 5,903
6,984 6,898
5.  Telur dan susu 6,76
8,946 10,497
6.  Sayur-sayuran 9,75
11,607 13,69
7.  Kacang-kacangan 4,161
4,887 5,207
8.  Buah-buahan 5,868
6,203 9,055
9.  Minyak dan lemak 4,642
5,54 5,959
10. Bahan minuman 5,589
6,384 7,799
11. Bumbu-bumbuan 3,202
3,819 3,9
12. Konsumsi lainnya 2,826
3,843 4,736
13. Makanan dan minuman jadi 20,182
31,847 37,03
14. Tembakau dan sirih 14,041
17,729 17,57
B. Bukan Makanan 85,687
139,43 179,393
1.  Perumahan dan fasilitas rumah 36,734
64,601 73,45
2.  Barang dan jasa 24,908
44,213 60,126
3.  Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 10,692
10,951 11,783
4.  Barang-barang tahan lama 8,47
12,963 22,873
5.  Pajak dan asuransi 1,648
3,508 4,486
6.  Keperluan pesta dan upacara 3,235
3,196 6,674
C. JumlahTotal 206,336
286,741 353,421
Sumber: BPS RI, 2008
88 Dari  tabel  di  atas  dapat  kita  lihat  bahwa  pengeluaran  rata-rata  perkapita
rakyat Indonesia untuk kelompok makanan melonjak cukup tinggi dari tahun 2002 hingga  2005,  bahkan  mengungguli  sektor  non  makanan  pada  tahun  2005.
Pengeluaran  untuk  membeli  susu  kuda  organik  dapat  digolongkan  pada pengeluaran  makanan konsumsi  lainnya. Hal  ini dikarenakan susu kuda sumbawa
merupakan produk kesehatan yang belum ada komponennnya dalam tabel di atas. Pengeluaran  perkapita  untuk  golongan  ini  mengalami  kenaikan    dari  tahun  ke
tahun.  Hal  ini  menunjukkan  trend  yang  positif  dan  menjadi  peluang  bagi pemasaran  produk  di  masa  yang  akan  datang.  Secara  lebih  rinci,  prospek  susu
kuda  organik  dapat  terlihat  dari  besarnya  pengeluaran  perkapita  suatu  negara untuk  kesehatan.  Tabel  14  memperlihatkan  data  pengeluaran  perkapita  untuk
kesehatan beberapa negara Asia.
Tabel 14. Pengeluaran Perkapita untuk Kesehatan Beberapa Negara Asia Negara
Total Pengeluaran Perkapita untuk Kesehatan dalam nilai
tukar rata-rata US Total Pengeluaran Perkapita
untuk Kesehatan PPP int.
2002 2006
2002 2006
Indonesia 12
39 37
82 Jepang
2 827 2 759
1 967 2 581
Cina 44
94 109
216 Malaysia
128 259
289 544
Sumber : World Health Statistics WHO, 2009
Tabel  14  menunjukkan  kenaikan  yang  cukup  signifikan  da lam  hal pengeluaran  perkapita  untuk  kesehatan  dari  tahun  2002  hingga  2006.  Hal  ini
menunjukkan kesadaran  yang  masyarakat  yang  lebih baik  untuk  hidup  sehat dari tahun  ke  tahun,  dan  dapat  menjadi  peluang  bagi  pemasaran  produk  susu  kuda
organik.  Tabel  14  juga  menunjukkan  bahwa  pengeluaran  perkapita  masyarakat Indonesia walaupun mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, namun masih relatif
rendah  dibandingkan  dengan  negara-negara  Asia  lainnya.  Hal  ini  menunjukkan walaupun kesadaran  masyarakat akan kesehatan semak in  meningkat dari  tahun ke
tahun,  namun  tingkat  kesadaran  tersebut  masih  relatif  rendah  dibandingkan dengan  negara  lain. Fakta tersebut  menjadi ancaman bagi pemasaran produk susu
89 kuda  organik  sehingga  dalam  pemasaran  produknya  dibutuhkan  edukasi  kepada
pasar  yang  lebih  luas  mengenai  pentingnya  menjaga  kesehatan  melalui  produk- produk organik yang salah satunya adalah susu kuda organik.
3.  Tingkat Inflasi
Laju  Inflasi  dan  indeks  harga  konsumen  menunjukkan  kenaikan  harga- harga barang-barang secara  umum. Hal  ini akan berakibat pada  menurunnya daya
beli  konsumen.  Gambar  10  menunjukkan  tingkat  inflasi  di  Indonesia  pada  tahun 2008 hingga Juni 2009.
Gambar 10. Tingkat Inflasi Bulanan Indonesia Tahun 2008-Juni 2009
Su mber : BPS RI, 2009
Gambar  10  menunjukkan  tingkat  inflasi  yang  cukup  berfluktuatif. Tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni 2008 dimana saat itu dunia sedang
mengalami  krisis  perekonomian  global.  Namun  tabel  di  atas  juga  menunjukkan tren  inflasi  yang  menurun  walaupun  tetap  berfluktuatif.  Inflasi  mengalami  titik
terendah setelah triwulan pertama  tahun 2009 pada April 2009,  namun kembali meningkat  pada  tri  wulan  selanjutnya.  Susu  kuda  organik  sebagai  produk
kesehatan  dan  pengobatan  alternatif  tidak  termasuk  kepada  kebutuhan  pokok, sehingga  belum  menjadi  prioritas  pengeluaran  rumah  tangga  terutama  dalam
keadaan  krisis.  Produk  ini  memiliki  elastisitas  pendapatan  yang  elastis,  dimana perubahan pendapatan akan berpengaruh besar  terhadap permintaan. Hal tersebut
menjadi  ancaman  bagi  UKM  Diana  Hermawati  yang  belum  mengkonsentrasikan pasarnya kepada masyarakat ekonomi menengah ke atas, dimana biasanya segmen
90 pasar  tersebut  tidak  terlalu  mengalami  imbas  inflasi  sebesar  segmen  pasar
masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
4.  Ketersediaan Kredit Secara Umum
Pemerintah  pada  tahun  2009  berusaha  untuk  meningkatkan  pertumbuhan ekonomi  Indonesia  dengan  menumbuhkan  sektor  riil.  Salah  satu  langkah  yang
ditempuh  adalah  dengan  memberikan  kemudahan  bagi  usaha  mikro,  kecil,  dan menengah  UMKM  untuk  mendapatkan  kredit.  Salah  satu  program  pemerintah
mengenai  pembiayaan  UKM  adalah  KUR  Kredit  Usaha  Rakyat.  Dalam  dua tahun  ini,  2008-2009,  pemerintah  telah  memnerikan  KUR  sebesar  Rp  34  triliun
untuk  membantu koperasi dan UKM, dan Presiden berjanji  lima  tahun  mendatang dana KUR akan tingkatkan menjadi Rp 100 triliun.
6.2.1.2 Aspek Sosial dan Budaya
Aspek sosial dan budaya berkaitan dengan demografi penduduk, trend dan gaya hidup masyarakat, dan sebagainya yang dapat menjadi peluang atau ancaman
bagi perusahaan.
1.  Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk berkaitan dengan jumlah calon konsumen  yang dapat menjadi  pangsa  pasar  bagi  suatu  usaha.  Jumlah  penduduk  yang  besar  dapat
menjadi  peluang  dalam  hal  pemasaran  produk,  karena  semakin  banyak  jumlah penduduk  maka  semakin  besar  ukuran  segmen  pasar  potensial  yang  dapat
dimasuki.  Indonesia  merupakan  negara  yang  memiliki  jumlah  penduduk  yang besar.  Hingga  tahun  2008  jumlah  penduduk  Indonesia  adalah  230  juta  jiwa  dan
menempati peringkat ke  lima dunia. Pertumbuhan penduduk  mengalami kenaikan dari  tahun  ke  tahun,  hal  ini  mengindikasikan  jumlah  penduduk  Indonesia  yang
terus  bertambah  dari  tahun  ke  tahun.  Pertumbuhan  penduduk  Indonesia  dapat dilihat dalam gambar 11 berikut
91
Gambar 11.   Grafik Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1990
– 2008
Su mber : BPS RI, 2008
2.  Jumlah Penderita Penyakit Kronis
Indonesia  merupakan  negara  yang  memiliki  masalah  kesehatan  rakyat yang  cukup  mengkhawatirkan.  Berbagai  masalah  kesehatan  seperti  tingginya
angka  kematian  bayi,  angka  kematian  ibu  melahirkan,  juga  masalah  penyakit menular  dan  tidak  menular.  Diantara  masalah  kesehatan  di  Indonesia  adalah
tingginya  tingkat  penderita  penyakit  kronis  baik  yang  menular  ataupun  tidak menular  World  Bank,  2008.  Salah  satu  penyakit  menular  yang  tingkat
penderitanya cukup tinggi di Indonesia adalah TBC. Masalah  TBC  di  Indonesia  sangat  besar  karena  setiap  tahun  bertambah
250.000  kasus  baru  TBC  dan  sekitar  140.000  kematian  terjadi  setiap  tahun  yang disebabkan  TBC,  karena  itu  Indonesia  menduduki  peringkat  ketiga  terbesar
dengan  masalah  TBC  di  dunia.  Walaupun  Indonesia  telah  mencapai  kemajuan yang  pesat  dalam  hal  peningkatan  penemuan  kasus  TBC  menular  sebesar  51,6
persen,  pada  saat  yang  sama  hasil  ini  memperlihatkan  hanya  setengah  dari penderita TBC yang dapat diobati di Puskesmas seluruh Indonesia
6
. Selain penyakit kronis  menular  seperti  TBC, tingkat penyakit kronis  tidak
menular  sepert  kanker  juga  cukup  tinggi  kasusnya  di  indonesia.  Ketua Perhimpunan  Onkologi  Indonesia  POI,  Suhartati  Gondhowiardjo  menyatakan
bahwa  perkiraaan  jumlah  penderita  kanker  di  Indonesia  pada  2030  akan
6
Htttp :Depkes.go.id, 2005 Jumlah Penduduk Indonesia Juta Jiwa
50 100
150 200
250
1990 1992
1994 1996
1998 2000
2006 2008
Tahun
J u
m la
h P
e n
d u
d u
k
Jumlah Penduduk
Indonesia Juta Jiwa
92 mengalami  peningkatan  hingga  tujuh  kali  lipat.  Suhartati  menyebutkan,
berdasarkan  data  dari  WHO,  pada  2005-2030  akan  ada  peningkatan  jumlah penderita  kanker  di  dunia  hingga  tujuh  kali  lipat
7
.  WHO  juga  menyatakan,  70 persen  penderita  kanker  berada  di  negara-negara  berkembang.  Akibat  masih
buruknya sistem kesehatan dibandingakan negara- negara maju. Tingginya  jumlah  penderita  penyakit-penyakit  kronis  tersebut  menjadi
peluang bagi pemasaran susu kuda Organik. Susu kuda  Sumbawa dikenal sebagai obat alternatif  yang ampuh  untuk  mengobati berbagai penyakit kronis. Penelitian
Zurdiana  pada  tahun  2006  telah  membuktikan  efektifitas  susu  kuda  Sumbawa dalam  menghambat  aktivitas  kuman  TBC.  Selain  itu,  terdapat  ba nyak  testimoni
dari  konsumen  yang  mengaku  sembuh  dari  penyakitnya  setelah  mengkonsumsi susu  kuda  Sumbawa.  Diantara  penyakit-penyakit  yang  dapat  disembuhkan  oleh
susu  kuda  Sumbawa  seperti  kanker,  darah  tinggi,  asam  urat,  asma,  tifus,  kolera, disentri, lever, dan ginjal Hermawati, 2005.
3. Trend Hidup Sehat dan Alami
Data  peningkatan  pengeluaran  rumah  tangga  dan  pengeluaran  perkapita untuk  bidang  kesehatan  di  atas  tabel  14   menjadi  indikasi  bahwa  perhatian
masyarakat  Indonesia  terhadap  kesehatan  semakin  baik.  Hal  ini  didukung  oleh slogan  “back  to  nature”  yang  menjadi  trend  dalam  masyarakat.  Trend  tersebut
terus  meningkat seiring dengan  meningkatnya pengetahuan  masyarakat  mengenai bahaya  bahan-bahan  kimia  dan  sintetis,  serta  kelebihan-kelebihan  dari  produk-
produk  herbal.  Hal  ini  menjadi  latar  belakang  meningkatnya  penggunaan  bahan- bahan  herbal  alami  dalam  hal  pangan  dan  non  pangan,  serta  meningkatnya
berikut  ini adalah data persentase  masyarakat  Indonesia  yang  memilih  mengobati penyakitnya secara mandiri dan menggunakan obat tradisional alami.
7
Trisnawati, Yane. 2007. Penderita Kan ker d i Indonesia Diperkirakan Naik Tu juh Kali Lipat. http:www.e lshinta.com [27 Ju li 2009]
93
Gambar 12. Persentase Penduduk Indonesia yang Mengobati sendiri Tahun
1999-2006
Su mber : BPS RI, 2008
Gambar 13. Persentase Penduduk Indonesia yang Menggunakan ObatTradisiona
Tahun 1999-2006
Su mber : BPS RI, 2008
Gambar 12 dan 13 menunjukkan kenaikan pada persentase penduduk yang mengobati  penyakitnya  sendiri  tidak  menggunakan  jasa  puskesmas  atau  dokter
seiring  dengan  peningkatan  jumlah  persentase  masyarakat  yang  menggunakan obat  tradisional  obat  herbal.  Menurut  WHO,  65  persen  dari  penduduk  negara
maju dan 80 persen dari penduduk negara berkembang  menggunakan obat herbal. WHO  merekomendasi  penggunaan  obat  tradisional  termasuk  herbal  dalam
pemeliharaan  kesehatan  masyarakat,  pencegahan  dan  pengobatan  penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker.
94 Trend  tersebut  terbukti  dapat  meningkatkan  pangsa  pasar  obat-obatan
herbal  di  indonesia  Ketua  Bidang  Industri  Gabungan  Perusahaan  Farmasi Indonesia GPFI, Ferry A Soetikno, menyatakan bahwa pertumbuhan obat herbal
saat  ini  lebih cepat daripada  modern. Diperkirakan pada 2010, pasar obat  modern mencapai  Rp  37,5  triliun  dan  obat  herbal  Rp  7,2  triliun.  Ada  beberapa  hal  yang
menyebab produk  herbal  lebih disukai oleh  konsumen, diantaranya  yaitu diyakini lebih  aman,  dapat  dipakai  untuk  seluruh  keluarga,  sejalan  dengan  kebiasaan  dan
kepercayaan  masyarakat  jamu,  ayurvedic,  kampo,  dan  sebagainya,  serta kualitasnya  dan  khasiatnya  cukup  manjur.  Alasan  lain  yaitu  karena  harga  lebih
terjangkau, dan distribusi yang luas atau mudah didapat
8
. Trend tersebut juga  meningkatkan konsumsi pangan organik di  Indonesia
dan  dunia.  Pertumbuhan  penjualan  produk  organik  di  Indonesia  diperkirakan
mencapai  10  persen  per  tahun.  Walaupun  jumlah  ini  relatif  kecil  dibanding pertumbuhan  penjualan  produk  organik  di  negara  lain.  Masyarakat  Cheska
menghabiskan  15,9  juta  dolar  AS  untuk  membeli  produk  organik.  Sementara  di Swiss,  sekitar  10
–  15  persen  rumah  tangga  di  sana  membeli  produk  organik secara teratur. Swiss merupakan pembeli produk organik terbesar di dunia dengan
menghabiskan 160 Swiss Franc atau sekitar Rp 1,2 juta per orang setiap tahunnya untuk  produk-produk  organik  tertentu.  Pertumbuhan  permintaan  pangan  organik
di  pasar  Kanada  juga  meningkat  yaitu  diprediksi  mencapai  17,41  persen  pada periode  2007-2011.  Padahal,  permintaan  tahun  sebelumnya  hanya  3   -  4  persen.
Media  organik  Inggris  menulis  bahwa  di  Asia  penjualan  produk  organik meningkat 20 persen setiap tahunnya
. Fakta  di  atas  dapat  menjadi  peluang  bagi  pemasaran  susu  kuda  organik
dimana produk ini merupakan produk asli Indonesia sebagai alternatif pengobatan alami  yang  telah  terbukti  khasiatnya.  Susu  kuda  Sumbawa  yang  dikemas  adalah
susu  segar  yang  tidak  diberi  tambahan  apapun.  Sertifikat  organik  yang  dimiliki
8
[Anonimus].  2008. Obat Herbal, Primadona Industri Farmasi Masa Depan.  S WA. 24 : 19-23
95 oleh  produk  ini  juga  merupakan  jaminan  bahwa  produk  ini  aman,  bebas  dari
residu logam berat, dan tidak memiliki efek samping.
6.2.1.3 Aspek Politik
Aspek  stabilitas  politik  mempengaruhi  secara  langsung  ataupun  tidak langsung  terhadap  UKM  Diana  Hermawati.  Keamanan  politik  yang  stabil  akan
membawa dampak positif terhadap perkembangan usaha UKM Diana Hermawati, karena  kestabilan  politik  biasanya  berimplikasi  pada  kkestabilan  ekonomi.
Pemerintah sebagai  stake  holder  yang  memegang aspek politik  memiliki peranan penting  dalam  menciptakan  kebijakan  yang  membawa  iklim  kondusif  bagi
perkembangan  usaha  di  Indonesia.  Diantara  kebijakan  pemerintah  yang berpengaruh terhadap industri susu kuda Sumbawa adalah :
2.  Peraturan  Pemerintah  Nomor  28  Tahun  2004  tentang  Keamanan Pangan, Mutu dan Gizi Pangan
Kebijakan  pemerintah  ini  berisi  peraturan  bahwa  pemerintah  memberikan amanat kepada Bupati atau Walikota melalui Dinas Kesehatan  untuk membina
industri pangan siap saji. Peraturan  ini juga  mengamanatkan setiap  orang yang terlibat  dalam  penyelenggaraan  industri  pangan  siap  saji  untuk  memenuhi
persayaratan sanitasi tempat produksi sesuai dengan pedoman produksi pangan siap  saji  dan  memperhatikan  aspek  keamanan  pangan.  Menurut  peraturan  ini
setiap perusahaan wajib mendaftarkan usahanya kepada Dinas kesehatan untuk mendapatkan  nomor  izin Depkes. Setelah  mendaftarkan perusahaannya kepada
Depkes,  perusahaan  akan  mendapatkan  sertifikasi  PIRT  Pangan  Industri Rumah Tangga.
3.  Peraturan Menteri  Pertanian Nomor 381KPTSOT.140102005 Tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan.
Peraturan  ini  bertujuan  untuk  mewujudkan  jaminan  pangan  asal  hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa setiap
produsen  yang  mengusahakan  produk  asal  hewan  harus  memiliki  sertifikat Nomer Kontrol Veteriner  NKV. Salah satu syarat  teknis  untuk  mendapatkan
NKV  adalah  perusahaan  harus  memiliki  memiliki    bangunan,    prasarana    dan sarana  usaha  yang  memenuhi persyaratan teknis higiene-sanitasi.
96
4.  SNI 01-6729-2002 Sistem Pangan Organik
Peraturan  ini  menetapkan  keharusan  adanya  suatu  standar  pertanian organik.  Standar  ini  menetapkan  prinsip-prinsip  produksi  organik  di  lahan
pertanian,  penyiapan,  penyimpanan,  pengangkutan,  pelabelan  dan  pe masaran, serta  menyediakan  ketetapan  tentang  bahan-bahan  masukan  yang  diperbolehkan
untuk penyuburan dan pemeliharaan tanah, pengendalian hama dan penyakit, serta bahan  aditif  dan  bahan  pembantu  pengolahan  pangan.    Dalam  hal    pelabelan,
penggunaan  sertifikasi  yang  menunjukkan  bahwa  cara  produksi  organik  telah digunakan  oleh  suatu  perusahaan  hanya  boleh  dilakukan  kepada  produk-produk
yang dihasilkan oleh operator yang  mendapat supervisi dari otoritas atau  lembaga sertifikasi  seperti  Otoritas  Kompeten  Pangan  Organik  OKPO  atau  yang  sudah
diakreditasi oleh Kantor Akreditasi Nasional KAN.
5.  Undang-undang  No.  20  Tahun  2008  tentang  Usaha  Mikro,  Kecil,  dan Menengah
Dalam  undang- undang  ini  Pemerintah    P usat  memberikan  wewenang kepada.  Pemerintah  Daerah  Gubernur,  Bupati,  atau  Walikota  untuk
melaksanakan  pemberdayaan  UMKM  dengan    penumbuhan    iklim  usaha  yang kondusif  dan  pengembangan    usaha    sehingga    UMKM  mampu    tumbuh    dan
berkembang  menjadi  usaha  yang tangguh dan  mandiri.   Penumbuhan  iklim  usaha yang dimaksud  adalah  kondisi  yang  diupayakan Pemerintah  melalui penetapan
berbagai    peraturan    perundang-undangan    dan  kebijakan  di  berbagai  aspek kehidupan  ekonomi  agar  UMKM    memperoleh    pemihakan,  kepastian,
kesempatan,    perlindungan,    dan    dukungan  berusaha  yang  seluas- luasnya. Pengembangan    adalah    upaya    yang    melalui    pemberian    fasilitas,    bimbingan,
pendampingan, dan  bantuan  perkuatan  untuk menumbuhkan  dan  meningkatkan kemampuan  dan  daya saing UMKM.
Dalam  undang-undang  ini  juga  pemerintah  berkomitmen  untuk memudahkan  UMKM  dalam  hal  pembiayaan.  Kemudahan  pembiayaan    yang
dimaksud      adalah          penyediaan      dana    oleh    Pemerintah,  Pemerintah  Daerah, Dunia  Usaha,  dan  masyarakat  melalui  bank,  koperasi,  dan  lembaga  keuangan
bukan bank, untuk mengembangkan dan memperkuat permodalan UMKM. Selain itu,  pemerintah  juga  memberikan    jaminan    pinjaman  untuk  UMKM  oleh
97 lembaga  penjamin   kredit sebagai  dukungan   untuk   memperbesar  kesempatan
memperoleh  pinjaman  dalam  rangka  memperkuat permodalan UMKM. Pemerintah
juga membantu
pengembangan UMKM
dengan mengusahakan kemitraan.  Kemitraan     yang dimaksud  adalah  kerjasama dalam
keterkaitan  usaha, baik   langsung   maupun   tidak   langsung,  atas   dasar  prinsip saling    memerlukan,    mempercayai,    memperkuat,    dan  menguntungkan  yang
melibatkan pelaku UMKM.
6.2.1.4 Aspek Teknologi 1.  Perkembangan Teknologi Aspek Produksi
Dalam  industri susu kuda Sumbawa, perkembangan teknologi pada aspek produksi dapat dilihat dari  teknologi pemerahan, pengemasan, dan penyimpanan.
Perkembangan  teknologi  pemerahan  saat  ini  dapat  dilihat  dalam    proses pemerahan  susu  sapi  modern,  yaitu  dengan  menggunakan  mesin  pemerah  yang
langsung  terhubungkan  pada  mesin  pasteurisasi.  Hal  ini  dapat  mencegah kontaminasi  bakteri  pada  susu  pada  saat  pemerahan.  Namun,  pada  susu  kuda
Sumbawa peternak masih menggunakan cara tradisional dalam proses pemerahan. Walau  demikian,  susu  kuda  organik  produksi  UKM  Diana  Hermawati  memiliki
kelebihan yaitu proses pemerahan dilaksanakan dengan kehigienisan yang terjaga. Susu  kuda  Sumbawa  juga  tidak  perlu  dipasteurisasi  karena  pemanasan  dapat
merusak  protein  susu.  Walaupun  demikian,  susu  kuda  sumbawa  memiliki autofermentasi yang dapat membuatnya tetap awet.
Teknologi  pengemasan  susu  segar  modern  biasanya  menggunakan kemasan tetrapack yang dapat  menjaga susu dari kontaminasi  udara  luar. Namun,
UKM  Diana  Hermawati  belum  dapat  menggunakan  teknologi  pengemasan tetrapack  dikarenakan  keterbatasan  modal.  Sebagai  gantinya,  UKM  Diana
Hermawati  menggunakan  kemasan  plastik  foodgrade  yang  lebih  terjangkau, namun  tetap  aman  bagi  mutu  susu.  Teknologi  penyimpanan  susu  dilaksanakan
dengan menggunakan kulkas bukan freezer.
2.  Perkembangan Teknologi Aspek Pemasaran
Perkembangan  teknologi  pada  aspek  pemasaran  terlihat  pada  faktor promosi  dan  distribusi.  Hal  ini  dikarenakan  pesatnya  perkembangan  teknologi
98 pada bidang transportasi dan telekomunikasi. Pada  faktor promosi, perkembangan
telekomunikasi  saat  ini  sangat  pesat.  Perkembangan  yang  sangat  terlihat  pada teknologi  internet  yang  semakin  menjadi  rujukan  mas yarakat  dalam  mengakses
informasi.  Hampir  setiap  masyarakat  kini  dapat  mengakses  internet  baik  di warnet, kantor, dan bahkan di telepon selular  masing- masing.  Hal  ini  menjadikan
internet  sebagai  alat  promosi  yang  efektif  dan  relatif  murah  jika  dibandingkan promosi  dengan  media  elektronik  lain.  Menanggapi  hal  tersebut,  UKM  Diana
Hermawati  telah  memanfaatkan  perkembangan  teknologi  tersebut  dengan memiliki website, blog, e- mail, facebook, dan friendster.
Pada  faktor  distribusi,  perkembangan  teknologi  transportasi  saat  ini  juga sangat  pesat.  Telah  banyak  terdapat  alternatif  alat  transportasi  yang  dapat
mendistribusikan  susu  kuda  organik  dari  Dompu  menuju  Bogor.  Namun  sayang, teknologi  tarnsportasi  pesawat  belum  mengizinkan  pengiriman  barang  berbentuk
cair  sehingga  UKM  Diana  hermawati  memilih  menggunakan  sarana  transportasi darat melalui perusahaan jasa pengiriman barang.
6.2.2  Lingkungan Industri
Lingkungan  Industri  merupakan  lingkungan  yang  dekat  dengan perusahaan  sehingga  secara  langsung  dapat  mempengaruhi  kinerja  p erusahaan.
Porter  2000  merumuskan  lingkungan  Industri  suatu  perusahaan  terdiri  atas beberapa faktor berikut.
6.2.2.1 Persaingan Sesama Industri
Pesaing  dalam  industri  susu  kuda  Sumbawa  adalah  perusahaan  lain  yang juga  menjual susu kuda Sumbawa. Produk  susu kuda Sumbawa dapat dipasarkan
oleh  perusahaan  yang  bermitra  langsung  dengan  petani  di  pulau  Sumbawa ataupun oleh perusahaan yang hanya menjadi pengecer yang membeli produk dari
distributor  untuk  dijual  kembali.  Tabel  15  memuat  daftar  perusahaan  pemasar susu kuda Sumbawa  yang sama-sama  mempromosikan produknya dalam website
indonetwork.com.
99
Tabel 15. Daftar Perusahaan yang Menjual Susu Kuda Sumbawa No
Nama Perusahaan
Lokasi Ukuran
Produk HargaLite r
Keterangan
1. PT.Vini Vidi Vici
Bandung Memiliki sertifikat
halal 2.
CV Madani CV Dian
Sumbawa Sukabumi
Distributor utama susu kuda Sumbawa
asal Kab. Sumbawa
3. Poktan Hidup
Bersama UKM Diana hermawati
Dompu Bogor
BOTOL PLASTIK
250 ml 500 ml
500 ml Rp. 75.000,-
- 250 ml Rp. 37.500,-
Distributor utama susu kuda Sumbawa
asal Kab. Dompu, pertama yang
bersertifikat organik
4. Usaha Karya
Mandiri Jakarta
500 ml Rp 80.000
5. Agro Bisnis
Yogyakarta  500 ml dan 250 ml
500ml Rp.85.000
250ml Rp.45.000
6. 55 Samawa
Sumbawa Besar, NTB
250 ml Rp 25.000
tanpa ongkos kirim 7.
Green Herbal CV
TRADISI BIMA ASSYFA
Yogyakarta  500 ml Rp 100.000
Sumber : Indonetwork.co m, 2009
Tabel  15  menunjukkan  bahwa  industri  susu  kuda  Sumbawa  masih merupakan  pasar  oligopoli  dimana  terdapat  beberapa  penjual.  Persaingan  dalam
industri  ini  adalah dalam  segi  harga dan kualitas, dua  hal tersebut adalah senjata untuk  merebut  pangsa  pasar.    Dalam  segi    harga,  tabel  15  menunjukkan  bahwa
harga  susu  kuda  Sumbawa  ukuran  250  ml  berkisar  antara  Rp  25.000  s.d  Rp 45.000,  sedangkan  ukuran  500  ml  berkisar  antara  Rp  50.000
–  Rp  100.000. Kisaran  harga  yang  cukup  bervariatif  ini  menimbulkan  persaingan  harga  dalam
industri.  Karena  harga  yang  rendah  dapat  menjadi  penarik  konsumen.  Namun, harga sangat berkaitan dengan kualitas produk dan kualitas pelayanan perusahaan.
Harga  dengan  kualitas  produk  dan  layanan  perusahaan  memiliki  hubungan  yang berbanding lurus.
Dalam  hal  persaingan  harga  dan  kualitas,  UKM  Diana  Hermawati memiliki  kekuatan  yang  dapat  menjadi  faktor  keunggulannya  dalam  be rsaing.
Dalam uraian sebelumnya, diketahui bahwa dalam segi kualitas, produk susu kuda
100 organik produksi UKM Diana Hermawati merupakan produk susu kuda Sumbawa
yang  berkualitas  tinggi,  selain  itu  produk  ini  merupakan  produk  susu  kuda Sumbawa  pertama  yang  memiliki  sertifikat  organik.  Harga  yang  ditawarkan
perusahaan  ini  pun  cukup  bersaing,  bahkan  dinilai  cukup  rendah  apabila dibandingkan  dengan  produk  organik  yang  lain.  Dua  kekuatan  ini  diharapkan
dapat  menjadi  senjata  bagi  UKM  Diana  Hermawati  untuk  menjadi  pemimpin
pasar. 6.2.2.2 Ancaman Pendatang Baru
Adanya keuntungan  yang dirasakan suatu perusahaan dalam suatu  industri dapat  menarik  perusahaan  lain  untuk  masuk  ke  dalam  industri.  Masuknya
perusahaan baru dalam  industri berpengaruh terhadap perusahaan  yang sudah ada lebih  dulu  dalam  industri,  karena  akan  terjadi  perebutan  pangsa  pasar  dan
sumberdaya  produksi.  Namun,  tidak  semua  perusahaan  baru  dapat  masuk  dalam industri.  Hal  ini dikarenakan adanya  hambatan  masuk barrier to entry  industri,
sehingga  kemampuan  perusahaan  untuk  menghadapi  hambatan  tersebut menentukan  apakah  perusahaan  tersebut  bisa  masuk  ke  dalam  industri.  Porter
1997  menyebutkan terdapat enam  hal  yang  menjadi  hambatan  bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri. Enam hal tersebut  d iantaranya yaitu :
1.  Skala Ekonomis
Untuk  mendirikan perusahaan susu kuda Sumbawa tidak  harus beroperasi pada  skala  usaha  yang  besar.  Bahkan,  sebagian  besar  perusahaan  memulai
usahanya  dari  skala  rumah  tangga.  Hal  ini  dikarenakan  masih  kecilnya  pangsa pasar yang dapat diimasuki produk susu kuda Sumbawa, sehingga produksi dalam
jumlah besar dikhawatirkan akan berdampak kerugian pada perusahaan.
2. Diferensiasi Produk
Produk  yang  dihasilkan  perusahaan-perusahaan  susu  kuda  Sumbawa hampir  sama  secara  fisik.  Hal  yang  membedakan  adalah  dalam  segi  kualitas
produk  berkaitan  dengan  aspek  keamanan  pangan  yang  dicirikan  oleh  sertifikasi yang dilakukan oleh perusahaan.
101
3. Kebutuhan Modal
Modal  yang  diperlukan  untuk  memulai  usaha  ini  sangat  tergantung  pada kebijakan mutu perusahaan. Jika perusahaan tidak terlalu mengedepankan kualitas
dan  keamanan  pangan  produknya,  maka  modal  yang  dibutuhkan  tidak  terlalu besar. Hal  ini karena peralatan  tetap  yang  harus dibeli  hanyalah  mesin pendingin.
Skala  usaha  yang  tidak  harus  besar  juga  memudahkan  perusahaan  untuk beroperasi  sesuai  dengan  kemampuan  modalnya.  Namun,  jika  perusahaan
mengedepankan aspek kualitas,  maka  modal  yang dibutuhkan cukup besar karena digunakan untuk proses sertifikasi.
4. Biaya Beralih Pemasok
Biaya beralih pemasok yang harus dikeluarkan oleh pendatang baru cukup besar.  Hal  ini  dikarenakan  biasanya  konsumen  telah  memiliki  hubungan  yang
cukup baik dengan perusahaan  yang  telah ada.  Hubungan baik  yang diiringi oleh khasiat  produk  dan  pelayanan  yang  dirasakan  oleh  konsumen  menghasilkan
loyalitas  konsumen  sehingga  pendatang  baru  akan  kesulitan  untuk  mengalihkan konsumen kepada pemasok lain.
5. Akses ke Saluran Distribusi
Saluran  distribusi  untuk  produk  ini  biasanya  adalah  toko-toko  obat  atau apotek.  Sistem  kerjasama  yang  biasanya  diminta  oleh  saluran  distribusi  adalah
sistem konsinyiasi, dimana pembayaran diterima produsen setelah seluruh produk yang dititipkan  terjual. Maka, pendatang baru dengan kekuatan  modal  yang besar
akan  dapat  lebih  diterima  oleh  saluran  distribusi  dibanding  perusahaan  yang memiliki  sumberdaya  modal  terbatas.  Hal  ini  dikarenakan  perusahaan  yang
memiliki  modal  besar  dapat  mengendapkan  modalnya  dalam  bentuk  produk melalui kerjasama konsinyiasi dengan saluran distribusi, sambil tetap menja lankan
proses produksi. Namun, perusahaan yang memiliki modal terbatas harus memilih saluran distribusi  yang perputaran penjualannya cepat atau saluran distribusi  yang
dapat  membayar tunai produknya.  Dengan demikian dana  hasil penjualan didapat kembali dengan cepat sehingga dapat dijadikan modal kembali untuk melanjutkan
proses produksi.
102
6. Independensi Ukuran Ke rugian Biaya
Perusahaan  yang sudah  mapan  mungkin  memiliki keunggulan biaya  yang tidak  mungkin  ditiru  oleh  pendatang  baru.  Keunggulan  itu  mungkin  berupa
kekayaan  pengetahuan  produk  yang  dilindungi  oleh  paten,  akses  untuk  bahan mentah  yang  lebih  baik,  lokasi  yang  leih  baik,  atau  subsidi  pemerintah.  Dalam
industri  susu  kuda  Sumbawa,  perusahaan  yang  sudah  mapan  biasanya  memiliki akses  kepada  bahan  baku  yang  lebih  baik  melalui  jalinan  kemitraan  dengan
pemasok.    Hubungan  kemitraan  ini  akan  menjamin  pasokan  bahan  baku  yang diterima  oleh  perusahaan  terjamin  kualitas,  kuantitas,  dan  kontinyuitasnya.
Hubungan  kemitraan  ini  membutuhkan  jaringan  kepada  kelompok  peternak  susu kuda Sumbawa di Pulau Sumbawa. Hal  ini  merupakan tantangan bagi perusahaan
lain yang ingin memasuki industri ini.
6.2.2.3 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok  memiliki  peranan  yang  penting  karena  berkaitan  dengan kontinyuitas  produksi.  Selain  itu,  pemasok  juga  menentukan  kualitas  dan
kuantitas  produk  yang  diproduksi.  UKM  Diana  Hermawati  menjalin  kemitraan dengan kelompok tani “Hidup Bersama” di Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa.
Sebagai  satu-satunya  pemasok  susu  kuda  Sumbawa  kepada  UKM  Diana Hermawati,  kelompok  tani  ini  memiliki  kekuatan  tawar  menawar  yang  pemasok
yang besar. Hal tersebut terjadi karena UKM Diana Hermawati memiliki kesulitan untuk beralih kepada pemasok yang lain.
Namun, kelompok tani  ini  juga bergantung pada UKM Diana  Her mawati dalam  hal  pengawasan  mutu  dan  pemasaran.  Berdasarkan  MOU  yang  dilakukan
antara  kelompok  tani  dan  UKM  Diana  Hermawati,  agar  kualitas  susu  kuda organik dapat  terus terjaga,  maka pemasaran produk tersebut secara  resmi  hanya
boleh  dilakukan  oleh  UKM  Diana  hermawati.  Sehingga  dapat  disimpulkan kekuatan  tawar  menawar  antara  UKM  Diana  Hermawati  dan  Kelompok  Tani
“Hidup Bersama” adalah sama kuatnya.
6.2.2.4 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli atau konsumen UKM Diana Hermawati cukup kuat. Hal  ini dikarenakan produk  ini  masih  tergolong baru sehingga belum
103 banyak konsumen  yang  mengetahui kelebihan produk. Walaupun produk tersebut
adalah produk berkualitas tinggi, namun keterbatasan pengetahuan tidak membuat konsumen  merasa  bahwa  produk  tersebut  memiliki  keunggulan  dibandingkan
produk  lainnya.  Keadaan  ini  membuat  konsumen  susu  kuda  organik  memiliki biaya  peralihan  yang  relatif  kecil  karena  konsumen  dapat  dengan  mudah
berpindah kepada perusahaan lain atau produk  substitusi.
6.2.2.5 Produk Substitusi
Produk  substitusi  adalah  produk  lain  yang  memiliki  fungsi  sama  dengan produk perusahaan. Produk substitusi dapat  menjadi ancaman jika  memiliki  harga
yang  lebih  murah  dan  kualitas  yang  minimal  sama  atau  lebih  baik  dari  produk perusahaan Sebagai produk kesehatan  yang berkhasiat  untuk  mengobati berbagai
penyakit kronis, produk substitusi  yang  menjadi ancaman bagi produk susu kuda organik adalah obat-obatan herbal dan obat-obatan modern kimia.
Indonesia  sebagai  negara  yang  kaya  akan  sumberda ya  alam  memiliki potensi  obat-obatan  herbal  yang  sangat  besar.  Obat-obatan  herbal    tersebut  juga
banyak  disebutkan  dapat  mengobati  berbagai  penyakit  kronis.  Bahkan,  WHO merekomendasikan  masyarakat  untuk  menggunakan  obat-obatan  herbal  untuk
mengobati  penyakit  kronis.  Obat-obatan  modern  juga  masih  menjadi  konsumsi utama  bagi  penderita  penyakit  kronis.  Biasanya  konsumen  mengkonsumsi  obat-
obatan alternatif sebagai penunjang dari obat-obatan  modern. Hal  ini dikarenakan obat-obatan  modern  lebih  terjamin  secara  klinis  dan  direkomendasikan  oleh
dokter. Tingginya  keberadaan  produk  substitusi  dari  produk  susu  kuda  organik
memberikan  ancaman  yang  cukup  besar  bagi  produk.  Namun,  atribut  produk berupa kualitas yang sangat baik dan harga yang bersaing dapat menjadi kekuatan
bagi UKM Diana Hermawati untuk menghadapi persaingan.
104
VII. PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN
7.1 Tahap Input
Tahap  input  merupakan  tahap  pertama  dalam  proses  perumusan  strategi. Tahap  ini  menganalisis  faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan  ancaman
perusahaan  yang  disarikan  dari  analisis  lingkungan  internal  dan  eksternalnya. Selanjutnya,  dilaksanakan  analisis  kuantitatif  pada  faktor-faktor  tersebut  untuk
mengetahui  kemampuan  perusahaan  dalam  memanfaatkan  kekuatan  internal  dan peluang  eksternal,  serta  kemampuan  perusahaan  untuk  meminimalkan  dampak
kelemahan  internal  dan  ancaman  eksternal.  Alat  analisis  kuantitatif  yang digunakan  adalah  matriks    Internal  Factor  Evaluation  IFE  untuk  faktor- faktor
kekuatan  dan  kelemahan,  serta  matriks  External  Factor  Evaluation  EFE  untuk faktor- faktor peluang dan ancaman.
7.1.1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal 1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Identifikasi  terhadap  faktor  internal  akan  menghasilkan  kekuatan  dan kelemahan perusahaan. Kekuatan dan kelemahan  menentukan apakah perusahaan
mampu  mengambil  keuntungan  dari  peluang-peluang  yang  ada  sambil menghindari  ancaman-ancaman.  Suatu  faktor  internal  disebut  sebagai  kekuatan
apabila  menyediakan  keunggulan  kompetitif    bagi  perusahaan  dibandingkan perusahaan  lain  dalam  satu  industri.  Suatu  faktor  internal    disebut  kelemahan
apabila  terdapat  sesuatu  yang  tidak  dilakukan  dengan  baik  oleh  perusahaan  atau perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya sementara pesaing telah
memiliki  kapasitas  tersebut.  Adapun  faktor- faktor  kekuatan  dan  kelemahan  dari UKM Diana Hermawati adalah :
a. Kekuatan 1 Produk Berkualitas