72 produk pangan organik yang berdaya saing baik dipasar domestik maupun pasar
internasional. Visi dan misi di atas menggambarkan UKM Diana Hermawati
melandaskan kegiatan bisnisnya bukan hanya pada motif ekonomi, namun UKM Diana Hermawati memiliki motif sosial yaitu meningkatkan pendapatan petani,
menjaga lingkungan, dan meningkatkan daya saing produk indonesia.
5.4 Struktur Organisasi Perusahaan
UKM Diana Hermawati memiliki struktur organisasi yang masih sangat sederhana. Orang kunci perusahaan hanya perjumlah tiga orang, yaitu Dr. Diana
sebagai pemilik, Pak Jahid sebagai sekretaris yang juga merangkap sebagai bagian pemasaran dan pengawasan mutu, serta Pak Made sebagai bagian produksi. Tetapi
UKM Diana Hermawati memiliki satu orang staf pemasaran yang khusus untuk menjaga stockist dan satu orang staf pembantu umum, sehingga total karyawan
adalah lima orang. Melihat jumlah tenaga kerja, UKM Diana Hermawati termasuk kepada golongan usaha kecil. Gambar 7 menunjukkan struktur organisasi UKM
Diana Hermawati :
Gambar 7. Struktur Organisasi UKM Diana Hermawati Pimpinan Perusahaan
Dr. Diana Hermawati
Sekretaris
Jahid
Bagian Produksi
Made
Bagian Pemasaran
Bagian Pengawasan Mutu dan Pengembangan Produk
Dr. Diana Hermawati
73
VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis lingkungan merupakan salah satu proses yang harus dilaksanakan dalam proses manajemen strategi. Analisis lingkungan terdiri atas analisis
lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal perusahaan.
6.1 Analisis Lingkungan Inte rnal Perusahaan
Analisis lingkungan internal dilaksanakan untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan
dengan pendekatan fungsional perusahaan yaitu aspek manajemen organisasi, keuangan, sumberdaya manusia, produksi dan operasi, pemasaran, serta penelitian
dan pengembangan.
6.1.1 Aspek Manaje men Organisasi
Dalam menganalisis manajemen organisasi UKM Diana Hermawati dilakukan pendekatan fungsi manajemen yaitu
1 Perencanaan UKM Diana Hermawati telah memiliki perencanaan jangka panjang dan
jangka pendek. Perencanaan jangka panjang telah disusun secara tertulis dan terwujud melalui visi dan misi perusahaan, yaitu menciptakan produk organik
yang berbasiskan kepada agroekosistem dan sumberdaya lokal. Karena alasan tersebut UKM Diana Hermawati memproduksi produk-produk organik yang
berbasiskan sumberdaya lokal Indonesia. Selain susu kuda Sumbawa organik, UKM Diana Hermawati juga memasarkan madu Sumbawa organik dan kosmetika
berbahan dasar VCO dan susu kuda. Perencanaan jangka pendek dari UKM Diana Hermawati adalah meningkatkan penjualan dan memiliki order tetap setiap
bulannya. 2 Pengorganisasian
Sebagai langkah untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, UKM Diana Hermawati melakukan pengorganisasian. Pengorganisasian produksi
dilakukan dengan bermitra dengan kelompok tani “Hidup Bersama” di pulau Sumbawa. Kelompok tani ini memiliki struktur organisasi tersendiri dimana Dr.
Diana merupakan salah satu pembinanya. Kelompok tani ini menjual seluruh hasil
74 perahan susu Sumbawa yang dimilikinya kepada Dr. Diana. Pengorganisasian
pengemasan dan distribusi dilakukan oleh Dr. Diana beserta empat orang stafnya. 3 Pemberian Motivasi dan Pengelolaan Staf
Dr. Diana merupakan pemimpin yang cukup kooperatif dengan para stafnya. Staf sering kali dilibatkan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
komando yang dilaksanakan Dr. Diana bersifat top down, namun beliau terbuka dengan masukan dari staf.
4 Pengendalian Proses pengendalian dilakukan Dr. Diana pada setiap lini fungsional
perusahaannya, baik produksi, pengemasan, pemasaran, dan keuangan. Pengendalian produksi dilakukan Dr. Diana dengan berkomunikasi secara intens
dengan ketua kelompok tani. Beliau senantiasa mengingatkan ketua kelompok tani untuk menjaga komitmen sistem peternakan organik yang telah dilaksanakan
dan mensosialisasikannya kepada para peternak. Beliau juga mengunjungi kelompok tani tersebut minimal satu tahun sekali.
Pengendalian produksi juga dilakukan dengan melaksanakan audit sertfikasi organik setiap tahun berupa serangkaian tes mulai dari laboratorium
hingga survey lapang oleh badan sertifikasi organik Inofice. Pengendalian pengemasan dilaksanakan Dr. Diana dengan cara memantau sendiri proses
pengemasan agar kualitas susu tetap terjamin. Pengendalian pemasaran dilaksanakan Dr. Diana dengan sesekali terjun langsung ke lokas i pemasaran.
6.1.2 Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. keadaan keuangan perusahaan dapat dilihat dari neraca perusahaan yang terdiri
atas aset aktiva tetap dan lancar, serta kewajiban dan modal. UKM Dia na Hermawati memiliki aset tetap berupa bangunan dan alat-alat produksi. Selain itu
juga terdapat aset lancar berupa kas dari keuntungan penjualan bulan sebelumnya dan piutang. UKM Diana Hermawati memiliki kewajiban jangka menengah yaitu
kredit yang didapatkan dari PT. Telkom dan Bank Syariah Mandiri. Selain itu, UKM Diana Hermawati juga memiliki harta tak berwujud berupa hubungan baik
75 dengan kelompok tani sehingga dapat menjadi pemasok tetap bagi perusahaan dan
tidak menjualnya kepada perusahaan lain. Modal awal yang digunakan untuk memulai usaha ini berasal dari modal
sendiri. Hal ini dikarenakan pada awal berdiri pangsa pasar masih sedikit dan belum ada sertifikasi organik. UKM Diana Hermawati pernah meminjam dana
secara syariah kepada Bank Syariah Mandiri untuk biaya sertifikasi organik. Beliau juga mendapat kredit dari PT. Telkom yang digunakan untuk perluasan
pasar. Selain itu beliau tertarik mengajukan kredit ke PT Telkom karena PT. Telkom memberikan insentif kepada setiap UKM yang menjadi binaannya untuk
ikut dalam setiap pameran yang diselenggarakan PT Telkom. Perusahaan mengalami kekurangan modal untuk kegiatan pengembangan
produk, pengembangan pasar, dan investasi sumberdaya manusia. Kurangnya modal menjadi kelemahan yang membuat pemasaran produk menjadi tidak
optimal. Walaupun sudah ada pinjaman kredit dari bank, namun belum mencukupi kebutuhan modal UKM Diana Hermawati. UKM ini mengharapkan
adanya bantuan dari pemerintah terutama bantuan modal dan pemasaran. Pengeleloaan keuangan perusahaan dipegang langsung oleh Dr. Diana
karena UKM ini belum memiliki staf khusus keuangan. Arus kas masuk dan keluar dicatat dengan rapi oleh Dr. Diana dengan menggunakan metode akuntansi
sederhana. Laporan keuangan bulanan terarsip dengan baik dan terpisah antara keuangan perusahaan dengan keuangan rumah tangga.
6.1.3 Aspek Sumberdaya Manusia
Seperti yang disebutkan di atas, UKM Diana Hermawati memiliki struktur organisasi yang masih sangat sederhana. Orang kunci perusahaan hanya
perjumlah dua orang, yaitu Dr. Diana sebagai pemilik, dan Pak Jahid sebagai sekretaris yang juga merangkap sebagai bagian pemasaran dan pengawasan mutu.
Namun UKM Diana Hermawati memiliki tiga orang staf yaitu Pak Made yang sering membantu proses produksi, satu orang staf khusus untuk menjaga stockist
dan satu orang staf pembantu umum. Namun UKM Diana Hermawati terkadang membayar orang sebagai tenaga tambahan untuk menjaga stand ketika mengikuti
pameran.
76 UKM Diana Hermawati belum menerapkan manajemen sumberdaya
manusia yang formal dan terstruktur. Perekrutan karyawan dilaksanakan secara closed recruitmen berdasarkan kedekatan kekerabatan dan pertemanan. Tidak ada
kualifikasi khusus dalam perekrutan karyawan. Aspek komitmen dan kerja keras lebih diutamakan daripada tingkat pendidikan. Hal ini terlihat pada staf UKM
Diana Hermawati yang rata-rata berpendidikan terakhir SMA. Walaupun sudah ada pembagian divisi, tetapi belum ada pembagian kerja
yang jelas pada UKM Diana Hermawati. Tumpang tindih pekerjaan dan pembagian kerja ganda kerap terjadi. Dr. Diana sebagai pemilik sering terjun
langsung dalam berbagai kegiatan mulai dari produksi, pemasaran, keuangan, promosi, dan sebagainya. Orang kepercayaan Dr. Diana adalah Pak Jahid, beliau
adalah sekretaris yang juga membantu Dr. Diana mengatur se luruh kegiatan perusahaan. Pak Jahid juga kerap turun langsung dalam berbagai kegiatan
perusahaan terutama produksi dan pemasaran. Karyawan UKM Diana Hermawati memiliki beban kerja yang berbeda-
beda. Pak Jahid dan staf penjaga stockist memiliki jam kerja masing- masing 18 dan 12 jam, sedangkan Pak Made dan pembantu umum hanya bekerja pada proses
pengemasan ketika stok susu kuda datang dari Sumbawa. Beban kerja yang tidak sama menyebabkan insentif yang diberikan perusahaan juga berbeda kepada
setiap karyawan. Pak Jahid mendapatkan gaji Rp 1.000.000 perbulan, dengan tambahan insentif uang bensin, makan, dan rokok ditanggung perusahaan. Pak
Jahid juga sering mendapatkan komisi setiap mengikuti pameran. Staf penjaga stockist mendapatkan gaji Rp 1.000.000 perbulan dengan uang transportasi dan
makan ditanggung perusahaan. Dua staf lainnya mendapatkan gaji Rp 200.000 perbulan dengan transportasi ditanggung perusahaan. Hal tersebut dikarenakan
mereka hanya membantu ketika proses produksi berlangsung.
6.1.4 Aspek Produksi dan Operasi
Proses produksi sangat terkait dengan ketersediaan bahan baku. Bahan baku untuk produk ini adalah susu kuda organik segar dan kemasan. Proses
produksi dimulai dengan proses pemerahan susu. Kuda Sumbawa mempunyai keunikan diantara kuda yang lain. Sistem pemeliharaannya yang ekstensif
77 membuat kuda Sumbawa liar dengan orang lain, tetapi jinak dengan pemiliknya.
Karena itu terkadang proses penangkapan atau pemerahannya dibantu oleh pawang atau dukun. Setelah jinak untuk ditangkap, selanjutnya dapat dilakukan
pemerahan. Caranya yaitu dengan mengikat salah satu kaki belakangnya atau mengikat bagian pinggang tepat di belakang ambing didepan kaki belakang
antara ambing dan kaki belakang. Banyak cara - cara lain yang diterapkan oleh peternak. Sebelum diperah kuda dimandikan terlebih dahulu untuk menjaga
kebersihan dan kesterilan susunya. Setelah diperah susu disimpan dalam jerigen khusus untuk dikirim ke
Bogor. Susu dikirim dengan menggunakan bis lewat jasa pengiriman barang. Susu tidak dapat dikirim dengan menggunakan pesawat dikarenakan pesawat tidak
menerima pengiriman barang cair. Susu kuda Sumbawa memiliki kelebihan dibandingkan susu mamalia lain yaitu kandungan anti mikrobanya yang tinggi
sehingga susu tidak cepat rusak. Susu dapat bertahan hingga lima bulan dalam suhu kamar, sehingga proses pengiriman yang memakan waktu dua hari tidak
mempengaruhi kualitas susu. Setelah susu sampai di Bogor, proses selanjutnya adalah pengemasan.
Proses pengemasan dilaksanakan di kediaman Dr. Diana. Proses Pengemasan berlangsung dengan beberapa tahap yaitu :
1. Penyaringan Susu disaring sebanyak tiga kali sebelum ditakar dalam gelas ukur untuk
dimasukkan ke dalam botol. Saringan pertama susu yang dikeluarkan dari jerigen ditaruh di dalam baskom besar. Saringan kedua susu dituang ke dalam
teko 1, dan saringan ke tiga susu dituang lagi ke dalam teko yang lain teko 2. Tujun penyaringan adalah untuk memastikan susu dalam keadaan bersih dan
higienis. Tempat dan alat yang digunakan untuk menyaring susu sangat dijaga kebersihannya. Sebelum proses pengemasan, meja dan lantai tempat proses
pengemasan berlangsung harus bersih. Alat-alat yang digunakan juga harus bersih, alat-alat tersebut dicuci dan direndam dalam air hangat. Para pekerja
juga diwajibkan untuk cuci tangan dan dalam keadaan tubuh yang bersih. Untuk mencegah kontaminasi, lap digunakan secara per bagian proses
78 pengemasan. Lap untuk lantai berbeda dengan lap untuk baskom, berbeda pula
dengan lap untuk botol, untuk tutup, dan lap tangan. 2. Penakaran
Susu ditakar dalam gelas ukur 250 ml dan 500 ml sesuai dengan ukuran botol yang digunakan. Botol yang digunakan untuk mengemas susu kuda organik
ini adalah botol yang bersifat food grade, karena tidak menimbulkan reaksi kontaminasi dengan produk sehingga aman dan membuat kualitas susu
terjaga. Setelah ditakar, botol lalu ditutup. Terdapat dua tipe tutup botol yang digunakan yaitu tutup dalam dan tutup luar
3. Pelabelan Label merek ditempel sesuai dengan ukuran botol. Dalam label terdapat
merek dagang, keterangan cara mengkonsumsi, khasiat produk, kode produksi, kode sertifikasi Depkes, Badan POM, dan produk organik, serta
keterangan tanggal kadaluarsa.
Setelah dikemas, proses selanjutnya adalah penyimpanan dalam lemari es dengan suhu 5
o
C. Proses pengemasan ini telah terjamin keamanan pangannya dan telah mendapatkan sertifikat dari kontrol veteriner Jawa Barat. Gambar 8
menunjukkan alur produksi susu kuda organik “Asambugar” UKM Diana
Hermawati.
Gambar 8. Alur Produksi Susu Kuda Organik
Pemerahan Penyimpanan I
Pengiriman Pengemasan :
1. Penyaringan 2. Penakaran
3. Pelabellan
Penyimpanan II
79
6.1.5 Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa dalam rangka
memuaskan tujuan individu dan organisasi. Proses pemasaran terkait pada pemilihan target pasar segmenting, targetting, positioning, dan bauran
pemasaran produk, harga, saluran distribusi, dan promosi.
1. Target Pasar Segmenting, Targetting, Positioning
Dr.Diana mengakui bahwa belum ada segmentasi dan target pasar khusus yang digunakan dalam pemasar
an produk susu kuda organik “Asambugar”. Hal tersebut dikarenakan produk ini masih baru sehingga masih dalam fase perkenalan
kepada konsumen. Dr. Diana bermaksud untuk mengenalkan produk ini kepada konsumen luas agar mendapatkan penjualan yang lebih besar. Posisi produk di
benak konsumen yang diharapkan oleh UKM Diana Hermawati adalah konsumen menganggap produk ini sebagai produk lokal Indonesia yang bermutu tinggi dan
bermanfaat.
2. Bauran Pe masaran
Karena belum ada perencanaan untuk target pasar secara k husus, maka bauran pemasaran yang dilaksanakan oleh UKM Diana Hermawati juga belum
menunjukkan adanya strategi untuk pasar khusus. Bauran pemasaran yang dilaksanakan UKM Diana Hermawati antara lain adalah :
1 Bauran Produk
Jenis produk yang dipasarkan adalah Susu Kuda Pulau Sumbawa Kabupaten Dompu yang bermerk dagang ”ASAMBUGARDARA JARO” dengan
nomor registrasi Organik : 014INOFICE2008. Susu kuda secara empiris dan dari hasil penelitian telah digunakan sebagai minuman kesehatan penambah stamina,
obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit saluran pencernaan, maag, asam urat, diabetes, lever, ginjal, tuberkulosis TBC, a nemia,
radang paru-paru, dan kanker. Keistimewaan Susu Kuda Liar adalah tidak mengalami penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa
diberi bahan pengawet apapun, serta tahan d isimpan pada susu kamar sampai lima
80 bulan. Sifat ini disebabkan Susu Kuda Liar mengandung senyawa ”antimikroba
galaktoferin” yang dapat menghambat pertumbuhan atau membuhuh bakteri.
Produk ini adalah susu kuda Sumbawa bersertifikat organik pertama dan satu-satunya di Indonesia. Hal ini menjadi keunggulan bersaing bagi produk
dibandingkan produk susu kuda Sumbawa lainnya. Sertifikasi organik menjadi jaminan untuk mutu produk ini. Karena sertifikat organik didapatkan melalui
serangkaian tes dan uji laboratorium yang ketat, hingga survei lapang langsung oleh badan sertifikasi organik Inofice. Selain itu, sertifikasi ini harus di audit tiap
tahun untuk menjaga konsistensinya. Produk organik berarti produk ini aman dari kontaminasi logam berat dan bahan-bahan kimia lain. Dr.Diana sendiri sebagai
pemilik perusahaan adalah seorang peneliti susu kuda. Beliau adalah seorang yang sangat mengedepankan mutu produk. Pengelolaan produk oleh seorang expert
tersebut membuat kualitas produk ini tidak perlu diragukan. Kemasan yang digunakan oleh UKM Diana Hermawati adalah kemasan
food grade kedap cahaya. Kemasan ini digunakan karena aman untuk makanan, tidak menimbulkan kontaminasi, dan melindungi susu dari cahaya matahari
langsung, karena hal tersebut dapat membuat warna susu menjadi kecoklatan. Ukuran botol yang disediakan adalah 250 ml dan 500 ml.
Kelemahan dari produk ini adalah rasa susu kuda yang asam dan aromanya yang khas. Hal tersebut membuat sebagian besar konsumen hanya mengkonsumsi
produk ini untuk alasan kesehatan, bukan sekaligus untuk kesenangan seperti pada susu sapi. Kekonsistenan Dr. Diana dalam menjaga mutu produk membuatnya
sangat berhati- hati dalam melakukan pengembangan produk. Ide untuk membuat susu kuda yang dicampur essens buah agar lebih enak dikonsumsi pernah tercetus,
namun tidak beliau laksanakan untuk menjaga konsistensi sertifikasi organik yang telah didapatkan.
2 Bauran Harga
UKM Diana Hermawati menetapkan ha rga untuk produk “Asambugar”
berdasarkan biaya produksi cost based dan harga yang berlaku di pasar market based
. Harga susu kuda organik “Asambugar” adalah Rp 50.000 untuk kemasan 500 ml dan Rp 25.000 untuk kemasan 250 ml, dengan total biaya produksi adalah
Rp 30.000 untuk kemasan 500 ml dan Rp 12.500 untuk ukuran 250 ml . Dalam
81 setiap botol susu yang terjual, Dr.Diana menyisihkan Rp 1.000 untuk ditabung
dan dialokasikan untuk biaya audit sertifikasi organik. Harga tersebut adalah harga dasar yang diberikan UKM Diana Hermawati
kepada konsumen yang membeli untuk dijual kembali dan yang membeli di lokasi pemasaran Pasar Tani Deptan atau langsung ke lokasi pengemasan di kediaman
Dr. Diana. Harga yang berbeda diberikan kepada konsumen yang yang membeli produk untuk dikonsumsi sendiri dan membelinya diluar kedua tempat yang
disebutkan di atas, misalnya pada stockist di Pamulang Square atau pada pameran-pameran yang diikuti UKM Diana Hermawati. Harga untuk daerah
pemasaran tersebut adalah Rp 35.000 untuk ukura n botol 250 ml , dan Rp 70.000 untuk ukuran botol 500 ml.
Harga produk yang ditetapkan UKM Diana Hermawati merupakan harga penetrasi, karena harga yang ditetapkan sama dengan harga pasar namun dengan
kualitas produk yang lebih baik. Dr. Diana sebenarnya dapat saja menaikkan harga mengingat manajemen mutu yang diterapkan perusahaan dan sertifikasi
organik yang menjadi keunggulan bersaing produk ini. Namun Dr.Diana tidak melakukan hal tersebut karena khawatir penjualan produk akan berkurang.
3 Bauran Saluran Distribusi
Saluran distribusi yang dijalankan oleh UKM Diana Hermawati terdiri atas dua jalur. Jalur pertama yaitu penjualan langsung kepada konsumen akhir yang
dilakukan baik di rumah kediaman Dr. Diana, ataupun di stockist pemasaran produk dan pameran yang diikuti UKM Diana Hermawati. Jalur kedua yaitu
melalui pedagang perantara pengecer yang menjalin kerjasama penjualan dengan UKM Diana Hermawati baik secara tunai maupun konsinyiasi. UKM
Diana Hermawati belum memiliki agen penjualan khusus. Gambar 9 menunjukkan
saluran distribusi produk susu kuda organik “Asambugar” UKM Diana Hermawati
82
Gambar 9. Jalur Distribusi produk Susu Kuda Organik “Asambugar”
Pengecer yang menjalin kerjasama dengan UKM Diana Hermawati adalah perorangan atau badan usaha yang tertarik menjual susu kuda organik di
tempatnya. Pengecer yang menjual susu kuda organik “Asambugar” berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari Pontianak, Makasar, Bali, Yogyakarta,
Batam, dan Medan. Para pengecer ini rata-rata mengetahui informasi mengenai susu kuda organik dari internet dan informasi orang yang pernah mengkonsumsi
produk ini. Selain pengecer perorangan, UKM Diana Hermawati juga menjalin
kerjasama dengan berbagai tempat pemasaran seperti balai kesehatan Puspitek, dan koperasi wisma tamu Puspitek. Rata-rata pengecer menginginkan kerjasama
penjualan secara konsinyiasi, artinya uang penjualan baru dapat diterima oleh UKM Diana Hermawati setelah produk laku terjual. Risiko adanya produk yang
tidak habis terjual ditanggung oleh UKM Diana Hermawati. Sistem penjualan seperti ini memberatkan UKM Diana Hermawati karena sistem pembayaran
konsinyiasi membuat perputaran modal menjadi lambat. Padahal sebagai usaha kecil UKM Diana Hermawati membutuhkan perputaran modal yang cepat. Hal ini
dikarenakan keterbatasan modal yang dimiliki dan proses produksi yang harus tetap berjalan.
Penjualan langsung dilaksanakan UKM Diana hermawati di kediaman Dr. Diana, pasar tani Deptan setiap hari Jum’at, pasar tani TMII setiap hari sabtu dan
Minggu, serta stockist di Mall Pamulang Square. Penjualan langsung juga dilaksanakan dengan mengikuti pameran-pameran produk UKM yang sering
digelar oleh Departemen Perindustrian, Pemda Bogor, PT. Telkom, dan sebagainya.
UKM Diana Hermawati
Pengecer Konsumen
Konsumen
83
4 Bauran Promosi
Promosi merupakan kunci penting dalam program pemasaran. Kegiatan promosi akan memberikan gambaran citra produk kepada konsumen. Kegiatan
promosi UKM Diana Hermawati dilaksanakan melalui berbagai metode diantaranya yaitu :
a. Iklan dan penjualan langsung melalui Internet UKM Diana Hermawati memiliki media publikasi elektronik berupa blog
dengan alamat susukudamadu_organik.blog, dan website dengan alamat httpwwwsusukudamadu_organik.indonetwork.co.id. Selain itu promosi
dengan dunia maya juga dilakukan melalui situs jaringan pertemana n facebook dan friendster. Dr. Diana mengaku bahwa media publikasi internet cukup
efektif karena banyak orang yang menghubungi beliau untuk memesan produk susu kuda organik setelah membaca iklan beliau di internet. Selain itu, internet
merupakan media publikasi yang murah, bahkan gratis sehingga dapat mengurangi biaya pemasaran. Kelemahan media publikasi ini adalah orang
yang dapat mengakses informasi tersebut terbatas pada orang-orang yang mampu dan bisa mengakses internet. Hal ini membuat informasi menge nai
produk ini belum dapat tersebar secara luas kepada masyarakat. b. Iklan melalui pameran, leaflet, brosur, banner, dan poster
Media publikasi leaflet dan brosur diberikan UKM Diana Hermawati kepada konsumen yang membeli produk atau orang yang mengunjungi tempat
pemasaran produk susu kuda organik. Leaflet dan brosur berisi profil singkat produk, khasiat produk, dan aturan pakai. Leaflet dan brosur yang dibagikan
kepada konsumen dan pengunjung stockis atau stand diharapkan dapat menjadi media edukasi kepada konsumen dan calon konsumen mengenai susu
kuda organik dan kelebihan-kelebihannya. Selain itu, brosur atau leaflet tersebut diharapkan juga dapat menjadi media promosi konsumen atau
pengunjung tersebut kepada calon konsumen lain. Media publikasi banner dan poster merupakan media identitas sekaligus promosi ketika UKM Diana
Hermawati mengikuti pameran-pameran di berbagai tempat. Pameran- pameran tersebut selain menjadi alternatif tempat strategis pemasaran, dapat
juga menjadi sarana promosi bagi UKM Diana Hermawati.
84 c. Publisitas melalui media massa.
Promosi melalui media massa dilakukan melalui tabloid dan televisi. UKM Diana Hermawati pernah memasang iklan di tabloid infovet. Selain itu, UKM
Diana Hermawati juga pernah diliput oleh stasiun TV 7. Promosi melalui media massa dinilai cukup efektif karena dapat menjangkau lebih banyak
orang. Selain metode promosi di atas, hal penting yang dilakukan oleh UKM
Diana Hermawati adalah menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Dengan demikian, konsumen akan merasa puas dan
akan menjadi loyal kepada produk tersebut. Loyalitas pelanggan merupakan senjata pemasaran yang cukup efektif, karena konsumen yang puas akan
memberitahukan kepuasannya kepada konsumen lain
6.1.6 Aspek Penelitian dan Pengembangan
Usaha Kecil biasanya tidak terlalu memprioritaskan bidang penelitian dan pengembangan karena terbatasnya tenaga ahli dalam mengelola perusahaan.
Selain itu, faktor keterbatasan modal juga menjadi kendala bagi UKM untuk mengadakan bidang khusus penelitian dan pengembangan yang bertanggungjawab
terhadap pengembangan produk dan riset pemasaran. Namun pada UKM Diana Hermawati bidang ini cukup diprioritaskan. Latar belakang Dr. Diana sebagai
peneliti dan akademisi membuat beliau sangat ketat dalam hal menjaga kualitas produknya. Hal ini terlihat pada kegiatan manajemen mutu yang dilaksanakan
UKM Diana Hermawati. Dr. Diana sangat memperhatikan mutu produknya sehingga menjadikan kegiatan sertifikasi produk sebagai prioritas pertama saat
perusahaannya berjalan. Kegiatan sertifikasi beliau lakukan agar produknya memiliki keunggulan dibandingkan produk perusahaan lain.
Dr. Diana juga telah melaksanakan pengembangan produk yaitu dengan memproduksi kosmetik berbahan dasar susu kuda. Dalam hal produksi kosmet ik
berbahan dasar susu kuda tersebut, beliau bekerjasama dengan Pusat Pengkajian Industri Kelapa Yogyakarta, sehingga dalam pembuatan kosmetik ditambahkan
bahan Virgin Coconut Oil VCO. Produk kosmetik ini dipasarkan dengan merek
85 “Virgin Natural Cosmetic” yang juga telah mendapatkan sertifikasi dari BPOM
dan sertifikasi halal dari LPPOM MUI.
6.2. Analisis Lingkungan Eksternal Pe rusahaan
Analisis lingkungan
eksternal perusahaan
dilaksanakan untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri atas lingkungan jauh dan lingkungan industri.
6.2.1 Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh merupakan lingkungan eksternal yang memiliki pengaruh tidak langsung kepada perusahaan. Lingkungan jauh dianalisis dengan
pendekatan aspek ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan politik.
6.2.1.1 Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi berpengaruh secara tidak langsung terhadap perusahaan. Apabila keadaan ekonomi di suatu daerah atau negara baik, maka keadaan
tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kestabilan dan perkembangan perusahaan. Hal sebaliknya akan terjadi bila keadaan ekonomi di suatu Negara
sedang mengalami penurunan. Adapun beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi ekonomi suatu wilayah antara lain :
1. Pertumbuhan Sektor Ekonomi Kondisi
perekonomian Indonesia secara agregat menunjukkan perkembangan yang fluktuatif Pertumbuhan sektor ekonomi yang terus menanjak
sejak tahun 2003 hingga 2007, mulai mengalami penurunan pada tahun 2008 akibat krisis global. World Bank bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia hanya mencapai 3,4 persen sepanjang 2009. Angka ini sangat menurun dibandingkan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3 persen.
Berikut ini tabel 12 yang menunjukkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia.
86
Tabel 12. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia persen Tahun 2003 -2009 Tahun
Pertumbuhan pe rsen
2003 4,3
2004 5,1
2005 5,5
2006 5,4
2007 6,3
2008 6,0
2009 3,4
Sumber : World Bank, 2009
Perkiraan World Bank Pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan menunjukkan Indonesia
belum sepenuhnya pulih dari dampak krisis global yang melanda pada akhir tahun 2008.
Namun sebuah tanda positif datang dari The Indonesia Economic Intelligence IEI yang memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia
akan sebesar 4,3persen di 2009
5
. Proyeksi tersebut dapat diraih mengingat pada semester II-2009 ekonomi global maupun domestik sudah menunjukkan tanda-
tanda perbaikan. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator- indikator makro ekonomi dan pasar saham yang kian membaik maka awal semester II-
2009. Selanjutnya IEI
menjelaskan Indikator- indikator
makro tersebut diantaranya adalah volume perdagangan juga terus meningkat, nilai tukar rupiah
yang terus menguat dan stabil bergerak di kisaran Rp 10.000 sampai Rp 10.500 dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menembus level 2000 sampai 31 Juli
2009. Selain itu inflasi yang pada bulan Juni 2009 yang hanya mencapai 3,65 persen juga menunjukkan suatu keadaan dimana perekonomian Indonesia semakin
membaik dan bergerak tumbuh stabil. Semester kedua tahun 2009 merupakan saat yang tepat bagi para pelaku pasar untuk berekspansi, khususnya bagi perbankan
5
[Anonimus]. 2009. IEI: Pertu mbuhan Ekonomi Indonesia 4,3persen di 2009. http:www.jaka rta.go.id [ 9 Agustus 2009].
87 yang harus mulai menggerakan perekonomian lewat pemberian kredit di sektor
riil.
2. Pengeluaran Rumah Tangga
Pengeluaran rumah tangga memperlihatkan data bagian pendapatan rumah tangga yang dialokasikan untuk menkonsumsi produk tertentu. Semakin besar
alokasi dana yang dianggarkan untuk produk tertentu, maka produk tersebut penting dan memiliki prospek pasar yang baik. Produk susu kuda organik yang
merupakan produk kesehatan memiliki prospek yang baik apabila alokasi pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan semaikn bertambah. Tabel 13
menunjukkan data pengeluaran rumah tangga indonesia tahun 2002, 2005, dan 2007.
Tabel 13. Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang,
2002, 2005, dan 2007 rupiah
Kelompok Barang 2002
2005 2007
A. Makanan 20,649
147,311 174,028
1. Padi-padian 25,722
24,483 35,874
2. Umbi- umbian 1,329
1,664 1,991
3. Ikan 10,675
13,374 13,822
4. Daging 5,903
6,984 6,898
5. Telur dan susu 6,76
8,946 10,497
6. Sayur-sayuran 9,75
11,607 13,69
7. Kacang-kacangan 4,161
4,887 5,207
8. Buah-buahan 5,868
6,203 9,055
9. Minyak dan lemak 4,642
5,54 5,959
10. Bahan minuman 5,589
6,384 7,799
11. Bumbu-bumbuan 3,202
3,819 3,9
12. Konsumsi lainnya 2,826
3,843 4,736
13. Makanan dan minuman jadi 20,182
31,847 37,03
14. Tembakau dan sirih 14,041
17,729 17,57
B. Bukan Makanan 85,687
139,43 179,393
1. Perumahan dan fasilitas rumah 36,734
64,601 73,45
2. Barang dan jasa 24,908
44,213 60,126
3. Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 10,692
10,951 11,783
4. Barang-barang tahan lama 8,47
12,963 22,873
5. Pajak dan asuransi 1,648
3,508 4,486
6. Keperluan pesta dan upacara 3,235
3,196 6,674
C. JumlahTotal 206,336
286,741 353,421
Sumber: BPS RI, 2008
88 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pengeluaran rata-rata perkapita
rakyat Indonesia untuk kelompok makanan melonjak cukup tinggi dari tahun 2002 hingga 2005, bahkan mengungguli sektor non makanan pada tahun 2005.
Pengeluaran untuk membeli susu kuda organik dapat digolongkan pada pengeluaran makanan konsumsi lainnya. Hal ini dikarenakan susu kuda sumbawa
merupakan produk kesehatan yang belum ada komponennnya dalam tabel di atas. Pengeluaran perkapita untuk golongan ini mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun. Hal ini menunjukkan trend yang positif dan menjadi peluang bagi pemasaran produk di masa yang akan datang. Secara lebih rinci, prospek susu
kuda organik dapat terlihat dari besarnya pengeluaran perkapita suatu negara untuk kesehatan. Tabel 14 memperlihatkan data pengeluaran perkapita untuk
kesehatan beberapa negara Asia.
Tabel 14. Pengeluaran Perkapita untuk Kesehatan Beberapa Negara Asia Negara
Total Pengeluaran Perkapita untuk Kesehatan dalam nilai
tukar rata-rata US Total Pengeluaran Perkapita
untuk Kesehatan PPP int.
2002 2006
2002 2006
Indonesia 12
39 37
82 Jepang
2 827 2 759
1 967 2 581
Cina 44
94 109
216 Malaysia
128 259
289 544
Sumber : World Health Statistics WHO, 2009
Tabel 14 menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan da lam hal pengeluaran perkapita untuk kesehatan dari tahun 2002 hingga 2006. Hal ini
menunjukkan kesadaran yang masyarakat yang lebih baik untuk hidup sehat dari tahun ke tahun, dan dapat menjadi peluang bagi pemasaran produk susu kuda
organik. Tabel 14 juga menunjukkan bahwa pengeluaran perkapita masyarakat Indonesia walaupun mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, namun masih relatif
rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Hal ini menunjukkan walaupun kesadaran masyarakat akan kesehatan semak in meningkat dari tahun ke
tahun, namun tingkat kesadaran tersebut masih relatif rendah dibandingkan dengan negara lain. Fakta tersebut menjadi ancaman bagi pemasaran produk susu
89 kuda organik sehingga dalam pemasaran produknya dibutuhkan edukasi kepada
pasar yang lebih luas mengenai pentingnya menjaga kesehatan melalui produk- produk organik yang salah satunya adalah susu kuda organik.
3. Tingkat Inflasi
Laju Inflasi dan indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan harga- harga barang-barang secara umum. Hal ini akan berakibat pada menurunnya daya
beli konsumen. Gambar 10 menunjukkan tingkat inflasi di Indonesia pada tahun 2008 hingga Juni 2009.
Gambar 10. Tingkat Inflasi Bulanan Indonesia Tahun 2008-Juni 2009
Su mber : BPS RI, 2009
Gambar 10 menunjukkan tingkat inflasi yang cukup berfluktuatif. Tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni 2008 dimana saat itu dunia sedang
mengalami krisis perekonomian global. Namun tabel di atas juga menunjukkan tren inflasi yang menurun walaupun tetap berfluktuatif. Inflasi mengalami titik
terendah setelah triwulan pertama tahun 2009 pada April 2009, namun kembali meningkat pada tri wulan selanjutnya. Susu kuda organik sebagai produk
kesehatan dan pengobatan alternatif tidak termasuk kepada kebutuhan pokok, sehingga belum menjadi prioritas pengeluaran rumah tangga terutama dalam
keadaan krisis. Produk ini memiliki elastisitas pendapatan yang elastis, dimana perubahan pendapatan akan berpengaruh besar terhadap permintaan. Hal tersebut
menjadi ancaman bagi UKM Diana Hermawati yang belum mengkonsentrasikan pasarnya kepada masyarakat ekonomi menengah ke atas, dimana biasanya segmen
90 pasar tersebut tidak terlalu mengalami imbas inflasi sebesar segmen pasar
masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
4. Ketersediaan Kredit Secara Umum
Pemerintah pada tahun 2009 berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menumbuhkan sektor riil. Salah satu langkah yang
ditempuh adalah dengan memberikan kemudahan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM untuk mendapatkan kredit. Salah satu program pemerintah
mengenai pembiayaan UKM adalah KUR Kredit Usaha Rakyat. Dalam dua tahun ini, 2008-2009, pemerintah telah memnerikan KUR sebesar Rp 34 triliun
untuk membantu koperasi dan UKM, dan Presiden berjanji lima tahun mendatang dana KUR akan tingkatkan menjadi Rp 100 triliun.
6.2.1.2 Aspek Sosial dan Budaya
Aspek sosial dan budaya berkaitan dengan demografi penduduk, trend dan gaya hidup masyarakat, dan sebagainya yang dapat menjadi peluang atau ancaman
bagi perusahaan.
1. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk berkaitan dengan jumlah calon konsumen yang dapat menjadi pangsa pasar bagi suatu usaha. Jumlah penduduk yang besar dapat
menjadi peluang dalam hal pemasaran produk, karena semakin banyak jumlah penduduk maka semakin besar ukuran segmen pasar potensial yang dapat
dimasuki. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar. Hingga tahun 2008 jumlah penduduk Indonesia adalah 230 juta jiwa dan
menempati peringkat ke lima dunia. Pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, hal ini mengindikasikan jumlah penduduk Indonesia yang
terus bertambah dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk Indonesia dapat dilihat dalam gambar 11 berikut
91
Gambar 11. Grafik Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1990
– 2008
Su mber : BPS RI, 2008
2. Jumlah Penderita Penyakit Kronis
Indonesia merupakan negara yang memiliki masalah kesehatan rakyat yang cukup mengkhawatirkan. Berbagai masalah kesehatan seperti tingginya
angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, juga masalah penyakit menular dan tidak menular. Diantara masalah kesehatan di Indonesia adalah
tingginya tingkat penderita penyakit kronis baik yang menular ataupun tidak menular World Bank, 2008. Salah satu penyakit menular yang tingkat
penderitanya cukup tinggi di Indonesia adalah TBC. Masalah TBC di Indonesia sangat besar karena setiap tahun bertambah
250.000 kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahun yang disebabkan TBC, karena itu Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar
dengan masalah TBC di dunia. Walaupun Indonesia telah mencapai kemajuan yang pesat dalam hal peningkatan penemuan kasus TBC menular sebesar 51,6
persen, pada saat yang sama hasil ini memperlihatkan hanya setengah dari penderita TBC yang dapat diobati di Puskesmas seluruh Indonesia
6
. Selain penyakit kronis menular seperti TBC, tingkat penyakit kronis tidak
menular sepert kanker juga cukup tinggi kasusnya di indonesia. Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia POI, Suhartati Gondhowiardjo menyatakan
bahwa perkiraaan jumlah penderita kanker di Indonesia pada 2030 akan
6
Htttp :Depkes.go.id, 2005 Jumlah Penduduk Indonesia Juta Jiwa
50 100
150 200
250
1990 1992
1994 1996
1998 2000
2006 2008
Tahun
J u
m la
h P
e n
d u
d u
k
Jumlah Penduduk
Indonesia Juta Jiwa
92 mengalami peningkatan hingga tujuh kali lipat. Suhartati menyebutkan,
berdasarkan data dari WHO, pada 2005-2030 akan ada peningkatan jumlah penderita kanker di dunia hingga tujuh kali lipat
7
. WHO juga menyatakan, 70 persen penderita kanker berada di negara-negara berkembang. Akibat masih
buruknya sistem kesehatan dibandingakan negara- negara maju. Tingginya jumlah penderita penyakit-penyakit kronis tersebut menjadi
peluang bagi pemasaran susu kuda Organik. Susu kuda Sumbawa dikenal sebagai obat alternatif yang ampuh untuk mengobati berbagai penyakit kronis. Penelitian
Zurdiana pada tahun 2006 telah membuktikan efektifitas susu kuda Sumbawa dalam menghambat aktivitas kuman TBC. Selain itu, terdapat ba nyak testimoni
dari konsumen yang mengaku sembuh dari penyakitnya setelah mengkonsumsi susu kuda Sumbawa. Diantara penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh
susu kuda Sumbawa seperti kanker, darah tinggi, asam urat, asma, tifus, kolera, disentri, lever, dan ginjal Hermawati, 2005.
3. Trend Hidup Sehat dan Alami
Data peningkatan pengeluaran rumah tangga dan pengeluaran perkapita untuk bidang kesehatan di atas tabel 14 menjadi indikasi bahwa perhatian
masyarakat Indonesia terhadap kesehatan semakin baik. Hal ini didukung oleh slogan “back to nature” yang menjadi trend dalam masyarakat. Trend tersebut
terus meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya bahan-bahan kimia dan sintetis, serta kelebihan-kelebihan dari produk-
produk herbal. Hal ini menjadi latar belakang meningkatnya penggunaan bahan- bahan herbal alami dalam hal pangan dan non pangan, serta meningkatnya
berikut ini adalah data persentase masyarakat Indonesia yang memilih mengobati penyakitnya secara mandiri dan menggunakan obat tradisional alami.
7
Trisnawati, Yane. 2007. Penderita Kan ker d i Indonesia Diperkirakan Naik Tu juh Kali Lipat. http:www.e lshinta.com [27 Ju li 2009]
93
Gambar 12. Persentase Penduduk Indonesia yang Mengobati sendiri Tahun
1999-2006
Su mber : BPS RI, 2008
Gambar 13. Persentase Penduduk Indonesia yang Menggunakan ObatTradisiona
Tahun 1999-2006
Su mber : BPS RI, 2008
Gambar 12 dan 13 menunjukkan kenaikan pada persentase penduduk yang mengobati penyakitnya sendiri tidak menggunakan jasa puskesmas atau dokter
seiring dengan peningkatan jumlah persentase masyarakat yang menggunakan obat tradisional obat herbal. Menurut WHO, 65 persen dari penduduk negara
maju dan 80 persen dari penduduk negara berkembang menggunakan obat herbal. WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam
pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker.
94 Trend tersebut terbukti dapat meningkatkan pangsa pasar obat-obatan
herbal di indonesia Ketua Bidang Industri Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia GPFI, Ferry A Soetikno, menyatakan bahwa pertumbuhan obat herbal
saat ini lebih cepat daripada modern. Diperkirakan pada 2010, pasar obat modern mencapai Rp 37,5 triliun dan obat herbal Rp 7,2 triliun. Ada beberapa hal yang
menyebab produk herbal lebih disukai oleh konsumen, diantaranya yaitu diyakini lebih aman, dapat dipakai untuk seluruh keluarga, sejalan dengan kebiasaan dan
kepercayaan masyarakat jamu, ayurvedic, kampo, dan sebagainya, serta kualitasnya dan khasiatnya cukup manjur. Alasan lain yaitu karena harga lebih
terjangkau, dan distribusi yang luas atau mudah didapat
8
. Trend tersebut juga meningkatkan konsumsi pangan organik di Indonesia
dan dunia. Pertumbuhan penjualan produk organik di Indonesia diperkirakan
mencapai 10 persen per tahun. Walaupun jumlah ini relatif kecil dibanding pertumbuhan penjualan produk organik di negara lain. Masyarakat Cheska
menghabiskan 15,9 juta dolar AS untuk membeli produk organik. Sementara di Swiss, sekitar 10
– 15 persen rumah tangga di sana membeli produk organik secara teratur. Swiss merupakan pembeli produk organik terbesar di dunia dengan
menghabiskan 160 Swiss Franc atau sekitar Rp 1,2 juta per orang setiap tahunnya untuk produk-produk organik tertentu. Pertumbuhan permintaan pangan organik
di pasar Kanada juga meningkat yaitu diprediksi mencapai 17,41 persen pada periode 2007-2011. Padahal, permintaan tahun sebelumnya hanya 3 - 4 persen.
Media organik Inggris menulis bahwa di Asia penjualan produk organik meningkat 20 persen setiap tahunnya
. Fakta di atas dapat menjadi peluang bagi pemasaran susu kuda organik
dimana produk ini merupakan produk asli Indonesia sebagai alternatif pengobatan alami yang telah terbukti khasiatnya. Susu kuda Sumbawa yang dikemas adalah
susu segar yang tidak diberi tambahan apapun. Sertifikat organik yang dimiliki
8
[Anonimus]. 2008. Obat Herbal, Primadona Industri Farmasi Masa Depan. S WA. 24 : 19-23
95 oleh produk ini juga merupakan jaminan bahwa produk ini aman, bebas dari
residu logam berat, dan tidak memiliki efek samping.
6.2.1.3 Aspek Politik
Aspek stabilitas politik mempengaruhi secara langsung ataupun tidak langsung terhadap UKM Diana Hermawati. Keamanan politik yang stabil akan
membawa dampak positif terhadap perkembangan usaha UKM Diana Hermawati, karena kestabilan politik biasanya berimplikasi pada kkestabilan ekonomi.
Pemerintah sebagai stake holder yang memegang aspek politik memiliki peranan penting dalam menciptakan kebijakan yang membawa iklim kondusif bagi
perkembangan usaha di Indonesia. Diantara kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap industri susu kuda Sumbawa adalah :
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Pangan, Mutu dan Gizi Pangan
Kebijakan pemerintah ini berisi peraturan bahwa pemerintah memberikan amanat kepada Bupati atau Walikota melalui Dinas Kesehatan untuk membina
industri pangan siap saji. Peraturan ini juga mengamanatkan setiap orang yang terlibat dalam penyelenggaraan industri pangan siap saji untuk memenuhi
persayaratan sanitasi tempat produksi sesuai dengan pedoman produksi pangan siap saji dan memperhatikan aspek keamanan pangan. Menurut peraturan ini
setiap perusahaan wajib mendaftarkan usahanya kepada Dinas kesehatan untuk mendapatkan nomor izin Depkes. Setelah mendaftarkan perusahaannya kepada
Depkes, perusahaan akan mendapatkan sertifikasi PIRT Pangan Industri Rumah Tangga.
3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 381KPTSOT.140102005 Tentang Pedoman Sertifikasi Kontrol Veteriner Unit Usaha Pangan Asal Hewan.
Peraturan ini bertujuan untuk mewujudkan jaminan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa setiap
produsen yang mengusahakan produk asal hewan harus memiliki sertifikat Nomer Kontrol Veteriner NKV. Salah satu syarat teknis untuk mendapatkan
NKV adalah perusahaan harus memiliki memiliki bangunan, prasarana dan sarana usaha yang memenuhi persyaratan teknis higiene-sanitasi.
96
4. SNI 01-6729-2002 Sistem Pangan Organik
Peraturan ini menetapkan keharusan adanya suatu standar pertanian organik. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip produksi organik di lahan
pertanian, penyiapan, penyimpanan, pengangkutan, pelabelan dan pe masaran, serta menyediakan ketetapan tentang bahan-bahan masukan yang diperbolehkan
untuk penyuburan dan pemeliharaan tanah, pengendalian hama dan penyakit, serta bahan aditif dan bahan pembantu pengolahan pangan. Dalam hal pelabelan,
penggunaan sertifikasi yang menunjukkan bahwa cara produksi organik telah digunakan oleh suatu perusahaan hanya boleh dilakukan kepada produk-produk
yang dihasilkan oleh operator yang mendapat supervisi dari otoritas atau lembaga sertifikasi seperti Otoritas Kompeten Pangan Organik OKPO atau yang sudah
diakreditasi oleh Kantor Akreditasi Nasional KAN.
5. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Dalam undang- undang ini Pemerintah P usat memberikan wewenang kepada. Pemerintah Daerah Gubernur, Bupati, atau Walikota untuk
melaksanakan pemberdayaan UMKM dengan penumbuhan iklim usaha yang kondusif dan pengembangan usaha sehingga UMKM mampu tumbuh dan
berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Penumbuhan iklim usaha yang dimaksud adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah melalui penetapan
berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan di berbagai aspek kehidupan ekonomi agar UMKM memperoleh pemihakan, kepastian,
kesempatan, perlindungan, dan dukungan berusaha yang seluas- luasnya. Pengembangan adalah upaya yang melalui pemberian fasilitas, bimbingan,
pendampingan, dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dan daya saing UMKM.
Dalam undang-undang ini juga pemerintah berkomitmen untuk memudahkan UMKM dalam hal pembiayaan. Kemudahan pembiayaan yang
dimaksud adalah penyediaan dana oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi, dan lembaga keuangan
bukan bank, untuk mengembangkan dan memperkuat permodalan UMKM. Selain itu, pemerintah juga memberikan jaminan pinjaman untuk UMKM oleh
97 lembaga penjamin kredit sebagai dukungan untuk memperbesar kesempatan
memperoleh pinjaman dalam rangka memperkuat permodalan UMKM. Pemerintah
juga membantu
pengembangan UMKM
dengan mengusahakan kemitraan. Kemitraan yang dimaksud adalah kerjasama dalam
keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang
melibatkan pelaku UMKM.
6.2.1.4 Aspek Teknologi 1. Perkembangan Teknologi Aspek Produksi
Dalam industri susu kuda Sumbawa, perkembangan teknologi pada aspek produksi dapat dilihat dari teknologi pemerahan, pengemasan, dan penyimpanan.
Perkembangan teknologi pemerahan saat ini dapat dilihat dalam proses pemerahan susu sapi modern, yaitu dengan menggunakan mesin pemerah yang
langsung terhubungkan pada mesin pasteurisasi. Hal ini dapat mencegah kontaminasi bakteri pada susu pada saat pemerahan. Namun, pada susu kuda
Sumbawa peternak masih menggunakan cara tradisional dalam proses pemerahan. Walau demikian, susu kuda organik produksi UKM Diana Hermawati memiliki
kelebihan yaitu proses pemerahan dilaksanakan dengan kehigienisan yang terjaga. Susu kuda Sumbawa juga tidak perlu dipasteurisasi karena pemanasan dapat
merusak protein susu. Walaupun demikian, susu kuda sumbawa memiliki autofermentasi yang dapat membuatnya tetap awet.
Teknologi pengemasan susu segar modern biasanya menggunakan kemasan tetrapack yang dapat menjaga susu dari kontaminasi udara luar. Namun,
UKM Diana Hermawati belum dapat menggunakan teknologi pengemasan tetrapack dikarenakan keterbatasan modal. Sebagai gantinya, UKM Diana
Hermawati menggunakan kemasan plastik foodgrade yang lebih terjangkau, namun tetap aman bagi mutu susu. Teknologi penyimpanan susu dilaksanakan
dengan menggunakan kulkas bukan freezer.
2. Perkembangan Teknologi Aspek Pemasaran
Perkembangan teknologi pada aspek pemasaran terlihat pada faktor promosi dan distribusi. Hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi
98 pada bidang transportasi dan telekomunikasi. Pada faktor promosi, perkembangan
telekomunikasi saat ini sangat pesat. Perkembangan yang sangat terlihat pada teknologi internet yang semakin menjadi rujukan mas yarakat dalam mengakses
informasi. Hampir setiap masyarakat kini dapat mengakses internet baik di warnet, kantor, dan bahkan di telepon selular masing- masing. Hal ini menjadikan
internet sebagai alat promosi yang efektif dan relatif murah jika dibandingkan promosi dengan media elektronik lain. Menanggapi hal tersebut, UKM Diana
Hermawati telah memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut dengan memiliki website, blog, e- mail, facebook, dan friendster.
Pada faktor distribusi, perkembangan teknologi transportasi saat ini juga sangat pesat. Telah banyak terdapat alternatif alat transportasi yang dapat
mendistribusikan susu kuda organik dari Dompu menuju Bogor. Namun sayang, teknologi tarnsportasi pesawat belum mengizinkan pengiriman barang berbentuk
cair sehingga UKM Diana hermawati memilih menggunakan sarana transportasi darat melalui perusahaan jasa pengiriman barang.
6.2.2 Lingkungan Industri
Lingkungan Industri merupakan lingkungan yang dekat dengan perusahaan sehingga secara langsung dapat mempengaruhi kinerja p erusahaan.
Porter 2000 merumuskan lingkungan Industri suatu perusahaan terdiri atas beberapa faktor berikut.
6.2.2.1 Persaingan Sesama Industri
Pesaing dalam industri susu kuda Sumbawa adalah perusahaan lain yang juga menjual susu kuda Sumbawa. Produk susu kuda Sumbawa dapat dipasarkan
oleh perusahaan yang bermitra langsung dengan petani di pulau Sumbawa ataupun oleh perusahaan yang hanya menjadi pengecer yang membeli produk dari
distributor untuk dijual kembali. Tabel 15 memuat daftar perusahaan pemasar susu kuda Sumbawa yang sama-sama mempromosikan produknya dalam website
indonetwork.com.
99
Tabel 15. Daftar Perusahaan yang Menjual Susu Kuda Sumbawa No
Nama Perusahaan
Lokasi Ukuran
Produk HargaLite r
Keterangan
1. PT.Vini Vidi Vici
Bandung Memiliki sertifikat
halal 2.
CV Madani CV Dian
Sumbawa Sukabumi
Distributor utama susu kuda Sumbawa
asal Kab. Sumbawa
3. Poktan Hidup
Bersama UKM Diana hermawati
Dompu Bogor
BOTOL PLASTIK
250 ml 500 ml
500 ml Rp. 75.000,-
- 250 ml Rp. 37.500,-
Distributor utama susu kuda Sumbawa
asal Kab. Dompu, pertama yang
bersertifikat organik
4. Usaha Karya
Mandiri Jakarta
500 ml Rp 80.000
5. Agro Bisnis
Yogyakarta 500 ml dan 250 ml
500ml Rp.85.000
250ml Rp.45.000
6. 55 Samawa
Sumbawa Besar, NTB
250 ml Rp 25.000
tanpa ongkos kirim 7.
Green Herbal CV
TRADISI BIMA ASSYFA
Yogyakarta 500 ml Rp 100.000
Sumber : Indonetwork.co m, 2009
Tabel 15 menunjukkan bahwa industri susu kuda Sumbawa masih merupakan pasar oligopoli dimana terdapat beberapa penjual. Persaingan dalam
industri ini adalah dalam segi harga dan kualitas, dua hal tersebut adalah senjata untuk merebut pangsa pasar. Dalam segi harga, tabel 15 menunjukkan bahwa
harga susu kuda Sumbawa ukuran 250 ml berkisar antara Rp 25.000 s.d Rp 45.000, sedangkan ukuran 500 ml berkisar antara Rp 50.000
– Rp 100.000. Kisaran harga yang cukup bervariatif ini menimbulkan persaingan harga dalam
industri. Karena harga yang rendah dapat menjadi penarik konsumen. Namun, harga sangat berkaitan dengan kualitas produk dan kualitas pelayanan perusahaan.
Harga dengan kualitas produk dan layanan perusahaan memiliki hubungan yang berbanding lurus.
Dalam hal persaingan harga dan kualitas, UKM Diana Hermawati memiliki kekuatan yang dapat menjadi faktor keunggulannya dalam be rsaing.
Dalam uraian sebelumnya, diketahui bahwa dalam segi kualitas, produk susu kuda
100 organik produksi UKM Diana Hermawati merupakan produk susu kuda Sumbawa
yang berkualitas tinggi, selain itu produk ini merupakan produk susu kuda Sumbawa pertama yang memiliki sertifikat organik. Harga yang ditawarkan
perusahaan ini pun cukup bersaing, bahkan dinilai cukup rendah apabila dibandingkan dengan produk organik yang lain. Dua kekuatan ini diharapkan
dapat menjadi senjata bagi UKM Diana Hermawati untuk menjadi pemimpin
pasar. 6.2.2.2 Ancaman Pendatang Baru
Adanya keuntungan yang dirasakan suatu perusahaan dalam suatu industri dapat menarik perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri. Masuknya
perusahaan baru dalam industri berpengaruh terhadap perusahaan yang sudah ada lebih dulu dalam industri, karena akan terjadi perebutan pangsa pasar dan
sumberdaya produksi. Namun, tidak semua perusahaan baru dapat masuk dalam industri. Hal ini dikarenakan adanya hambatan masuk barrier to entry industri,
sehingga kemampuan perusahaan untuk menghadapi hambatan tersebut menentukan apakah perusahaan tersebut bisa masuk ke dalam industri. Porter
1997 menyebutkan terdapat enam hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri. Enam hal tersebut d iantaranya yaitu :
1. Skala Ekonomis
Untuk mendirikan perusahaan susu kuda Sumbawa tidak harus beroperasi pada skala usaha yang besar. Bahkan, sebagian besar perusahaan memulai
usahanya dari skala rumah tangga. Hal ini dikarenakan masih kecilnya pangsa pasar yang dapat diimasuki produk susu kuda Sumbawa, sehingga produksi dalam
jumlah besar dikhawatirkan akan berdampak kerugian pada perusahaan.
2. Diferensiasi Produk
Produk yang dihasilkan perusahaan-perusahaan susu kuda Sumbawa hampir sama secara fisik. Hal yang membedakan adalah dalam segi kualitas
produk berkaitan dengan aspek keamanan pangan yang dicirikan oleh sertifikasi yang dilakukan oleh perusahaan.
101
3. Kebutuhan Modal
Modal yang diperlukan untuk memulai usaha ini sangat tergantung pada kebijakan mutu perusahaan. Jika perusahaan tidak terlalu mengedepankan kualitas
dan keamanan pangan produknya, maka modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Hal ini karena peralatan tetap yang harus dibeli hanyalah mesin pendingin.
Skala usaha yang tidak harus besar juga memudahkan perusahaan untuk beroperasi sesuai dengan kemampuan modalnya. Namun, jika perusahaan
mengedepankan aspek kualitas, maka modal yang dibutuhkan cukup besar karena digunakan untuk proses sertifikasi.
4. Biaya Beralih Pemasok
Biaya beralih pemasok yang harus dikeluarkan oleh pendatang baru cukup besar. Hal ini dikarenakan biasanya konsumen telah memiliki hubungan yang
cukup baik dengan perusahaan yang telah ada. Hubungan baik yang diiringi oleh khasiat produk dan pelayanan yang dirasakan oleh konsumen menghasilkan
loyalitas konsumen sehingga pendatang baru akan kesulitan untuk mengalihkan konsumen kepada pemasok lain.
5. Akses ke Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk produk ini biasanya adalah toko-toko obat atau apotek. Sistem kerjasama yang biasanya diminta oleh saluran distribusi adalah
sistem konsinyiasi, dimana pembayaran diterima produsen setelah seluruh produk yang dititipkan terjual. Maka, pendatang baru dengan kekuatan modal yang besar
akan dapat lebih diterima oleh saluran distribusi dibanding perusahaan yang memiliki sumberdaya modal terbatas. Hal ini dikarenakan perusahaan yang
memiliki modal besar dapat mengendapkan modalnya dalam bentuk produk melalui kerjasama konsinyiasi dengan saluran distribusi, sambil tetap menja lankan
proses produksi. Namun, perusahaan yang memiliki modal terbatas harus memilih saluran distribusi yang perputaran penjualannya cepat atau saluran distribusi yang
dapat membayar tunai produknya. Dengan demikian dana hasil penjualan didapat kembali dengan cepat sehingga dapat dijadikan modal kembali untuk melanjutkan
proses produksi.
102
6. Independensi Ukuran Ke rugian Biaya
Perusahaan yang sudah mapan mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak mungkin ditiru oleh pendatang baru. Keunggulan itu mungkin berupa
kekayaan pengetahuan produk yang dilindungi oleh paten, akses untuk bahan mentah yang lebih baik, lokasi yang leih baik, atau subsidi pemerintah. Dalam
industri susu kuda Sumbawa, perusahaan yang sudah mapan biasanya memiliki akses kepada bahan baku yang lebih baik melalui jalinan kemitraan dengan
pemasok. Hubungan kemitraan ini akan menjamin pasokan bahan baku yang diterima oleh perusahaan terjamin kualitas, kuantitas, dan kontinyuitasnya.
Hubungan kemitraan ini membutuhkan jaringan kepada kelompok peternak susu kuda Sumbawa di Pulau Sumbawa. Hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan
lain yang ingin memasuki industri ini.
6.2.2.3 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok memiliki peranan yang penting karena berkaitan dengan kontinyuitas produksi. Selain itu, pemasok juga menentukan kualitas dan
kuantitas produk yang diproduksi. UKM Diana Hermawati menjalin kemitraan dengan kelompok tani “Hidup Bersama” di Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa.
Sebagai satu-satunya pemasok susu kuda Sumbawa kepada UKM Diana Hermawati, kelompok tani ini memiliki kekuatan tawar menawar yang pemasok
yang besar. Hal tersebut terjadi karena UKM Diana Hermawati memiliki kesulitan untuk beralih kepada pemasok yang lain.
Namun, kelompok tani ini juga bergantung pada UKM Diana Her mawati dalam hal pengawasan mutu dan pemasaran. Berdasarkan MOU yang dilakukan
antara kelompok tani dan UKM Diana Hermawati, agar kualitas susu kuda organik dapat terus terjaga, maka pemasaran produk tersebut secara resmi hanya
boleh dilakukan oleh UKM Diana hermawati. Sehingga dapat disimpulkan kekuatan tawar menawar antara UKM Diana Hermawati dan Kelompok Tani
“Hidup Bersama” adalah sama kuatnya.
6.2.2.4 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli atau konsumen UKM Diana Hermawati cukup kuat. Hal ini dikarenakan produk ini masih tergolong baru sehingga belum
103 banyak konsumen yang mengetahui kelebihan produk. Walaupun produk tersebut
adalah produk berkualitas tinggi, namun keterbatasan pengetahuan tidak membuat konsumen merasa bahwa produk tersebut memiliki keunggulan dibandingkan
produk lainnya. Keadaan ini membuat konsumen susu kuda organik memiliki biaya peralihan yang relatif kecil karena konsumen dapat dengan mudah
berpindah kepada perusahaan lain atau produk substitusi.
6.2.2.5 Produk Substitusi
Produk substitusi adalah produk lain yang memiliki fungsi sama dengan produk perusahaan. Produk substitusi dapat menjadi ancaman jika memiliki harga
yang lebih murah dan kualitas yang minimal sama atau lebih baik dari produk perusahaan Sebagai produk kesehatan yang berkhasiat untuk mengobati berbagai
penyakit kronis, produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk susu kuda organik adalah obat-obatan herbal dan obat-obatan modern kimia.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumberda ya alam memiliki potensi obat-obatan herbal yang sangat besar. Obat-obatan herbal tersebut juga
banyak disebutkan dapat mengobati berbagai penyakit kronis. Bahkan, WHO merekomendasikan masyarakat untuk menggunakan obat-obatan herbal untuk
mengobati penyakit kronis. Obat-obatan modern juga masih menjadi konsumsi utama bagi penderita penyakit kronis. Biasanya konsumen mengkonsumsi obat-
obatan alternatif sebagai penunjang dari obat-obatan modern. Hal ini dikarenakan obat-obatan modern lebih terjamin secara klinis dan direkomendasikan oleh
dokter. Tingginya keberadaan produk substitusi dari produk susu kuda organik
memberikan ancaman yang cukup besar bagi produk. Namun, atribut produk berupa kualitas yang sangat baik dan harga yang bersaing dapat menjadi kekuatan
bagi UKM Diana Hermawati untuk menghadapi persaingan.
104
VII. PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN
7.1 Tahap Input
Tahap input merupakan tahap pertama dalam proses perumusan strategi. Tahap ini menganalisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
perusahaan yang disarikan dari analisis lingkungan internal dan eksternalnya. Selanjutnya, dilaksanakan analisis kuantitatif pada faktor-faktor tersebut untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan internal dan peluang eksternal, serta kemampuan perusahaan untuk meminimalkan dampak
kelemahan internal dan ancaman eksternal. Alat analisis kuantitatif yang digunakan adalah matriks Internal Factor Evaluation IFE untuk faktor- faktor
kekuatan dan kelemahan, serta matriks External Factor Evaluation EFE untuk faktor- faktor peluang dan ancaman.
7.1.1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal 1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Identifikasi terhadap faktor internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan dan kelemahan menentukan apakah perusahaan
mampu mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada sambil menghindari ancaman-ancaman. Suatu faktor internal disebut sebagai kekuatan
apabila menyediakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dibandingkan perusahaan lain dalam satu industri. Suatu faktor internal disebut kelemahan
apabila terdapat sesuatu yang tidak dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya sementara pesaing telah
memiliki kapasitas tersebut. Adapun faktor- faktor kekuatan dan kelemahan dari UKM Diana Hermawati adalah :
a. Kekuatan 1 Produk Berkualitas