18 Susu kuda sumbawa sejak lama dikenal manjur untuk mengobati berbagai
penyakit, mulai dari TBC, jantung, kanker rahim, hipertensi, asam urat, asma, diabetes, ginjal, anemia, types, lemah syahwat, sulit punya keturunan,
menurunkan kolesterol, dan sebagainya Hermawati, 2005. Khasiat susu kuda sudah diakui dengan banyaknya testimoni dari konsumen susu kuda yang
mengaku sembuh dari penyakitnya setelah mengkonsumsi susu kuda Sumbawa secara teratur. Namun sayangnya belum banyak penelitian yang membuktikan
secara klinis khasiat susu kuda Sumbawa. Salah satu yang penelitinya adalah Dr. Diana Hermawati sebagai pemilik UKM, yang telah melakukan penelitian
mengenai susu kuda sumbawa pada tahun 2005, dan berhasil membuktikan adanya senyawa anti bakteri pada susu kuda Sumbawa Hermawati,2005.
Khasiat dari susu kuda Sumbawa tersebut membuatnya banyak d icari terutama oleh pasien penyakit kronis. Selain itu, susu kuda Sumbawa memiliki
kelebihan lain yaitu tidak menggumpal dan tahan pada suhu kamar hingga lima bulan tanpa dipasteurisasi atau ditambahkan pengawet apapun. Susu kuda dapat
menjadi obat alternatif yang ampuh, aman, dan bebas zat kimia. Apalagi saat ini jumlah penyakit kronis seperti TBC, kanker, dan sebagainya di Indonesia terus
meningkat. Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO jumlah penderita Tuberculosis TBC di Indonesia menempati posisi nomor tiga terbesar di dunia
setelah India dan China, dengan angka insiden kasus baru sebesar 107 per 100 ribu penduduk
3
. Hal ini membuat bisnis susu kuda Sumbawa cukup memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan
I.2 Perumusan Masalah
UKM Diana Hermawati merupakan salah satu perusahaan yang memasarkan produk susu kuda Sumbawa. Pada akhir tahun 2008 Dr. Diana
Hermawati melakukan sertifikasi kepada produk susu kuda Sumbawanya sebagai susu kuda organik, yang merupakan susu kuda organik pertama dan satu-satunya
3
[WHO] World Hea lth Organization. 2009. W HO Reports 2009 : Globa l Tuberc losis Control. http:www.who.org [7 Juli 2009].
19 di Indonesia. Sertifikasi tersebut beliau lakukan agar produknya memiliki
keunggulan dibandingkan produk susu kuda sumbawa produksi perusahaan lain, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Namun, predikat susu kuda
organik ternyata belum secara signifikan meningkatkan penjualan susu kuda Sumbawa produksi UKM Diana Hermawati. Berikut adalah tabel penjualan
produk susu kuda organik pada periode Juli hingga Desember 2008 sebelum berlabel organik dan Januari hingga Juni 2009 setelah berlabel organik.
Tabel 1. Penjualan Produk Susu Kuda Organik UKM Diana Hermawati
Sebelum Juni- Desember 2008 dan Setelah Januari-Juni 2009 Sertifikasi Organik
Sumber : Profil Perusahaan UKM Diana Hermawat i, 2009
Tabel 1 menunjukkan data jumlah penjualan produk yang tidak jauh berbeda antara sebelum dan sesudah sertifikasi organik. Penambahan penjualan
produk ukuran 500 ml hanya sebesar 0,536 persen, sedangkan produk ukuran 250 ml malah mengalami penurunan sebesar 1,4 persen. Total penjualan pada
penjualan pada enam bulan sebelum sertifikasi organik adalah Rp 165.240.000, sedangkan total penjualan enam bulan setelah sertifikasi organik adalah Rp
165.150.000. Maka disimpulkan malah terjadi penurunan penjualan setelah
No Bulan
Penjualan Produk Ukuran 500 ml
Ukuran 250 ml
1 Juli 2008
285 350
2 Agustus 2008
325 298
3 September 2008
321 289
4 Oktober 2008
359 234
5 November 2008
334 224
6 Desember 2008
323 219
7 Januari 2009
332 285
8 Februari 2009
286 221
9 Maret 2009
378 281
10 April 2009
286 221
11 Mei 2009
368 303
12 Juni 2009
318 258
20 sertifikasi organik. Perbandingan penjualan produk di atas secara lebih ringkas
dapat dilihat dalam gambar 1 berikut
Gambar 1. Grafik Penjualan Produk Susu Kuda Organik UKM Diana
Hermawati Sebelum Juni -Desember 2008 dan Setelah Januari- Juni 2009 Sertifikasi Organik
Su mber : Data Primer, dio lah
Sertifikasi organik dilaksanakan oleh UKM Diana Hermawati dengan salah satu tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Namun, hal yang terjadi
adalah sebaliknya. Doktor dari Sekolah Pasca Sarjana IPB ini menyatakan penjualan yang kurang memuaskan tersebut dikarenakan perusahaannya
mengalami berbagai
kendala pemasaran
diantaranya yaitu
belum memasyarakatnya produk organik di Indonesia, sehingga belum terlalu banyak
yang mengetahui keunggulan produk organik. Kendala lainnya yaitu rasa susu kuda Sumbawa yang asam, membuat
konsumen terkadang kurang menyukainya, sehingga membuatnya hanya dikonsumsi pada saat konsumen membutuhkan pengobatan, dan tidak kembali
dikonsumsi ketika konsumen tersebut sembuh. Padahal Dr. Diana Hermawati menyatakan bahwa susu kuda S umbawa bukan hanya manjur sebagai obat, tetapi
juga dapat digunakan sebagai minuman harian untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
UKM yang resmi berdiri pada tahun 2006 ini juga mengalami kendala modal. Dr. Diana mengaku biaya pemasaran untuk produk susu kuda organik ini
500 1000
1500 2000
2500
500 ml 250 ml
Ukuran Botol
Ju m
lah P
en ju
al an
Sebelum Sertifikasi Organik
Setelah Sertifikasi Organik
21 cukup besar. UKM ini belum memiliki outlet milik sendiri, sehingga harus
menyewa outlet untuk penjualan. Selama ini penjualan dilaksanakan di outlet Pasar Tani Deptan di Ragunan dan Taman Mini Indonesia Indah satu minggu
sekali, pameran-pameran yang dilaksanakan pemerintah atau swasta, serta outlet di Pamulang Square. Dr. Diana juga kerap melayani pesanan dari berbagai daerah
di Indonesia. Dr. Diana mengaku bahwa biaya pemasaran melalui o utlet-outlet tersebut
cukup besar, padahal keuntungan penjualan tidak besar, sebagai contoh, untuk outlet Pamulang Square saja biaya sewanya Rp 3.000.000,00 per bulan, ditambah
biaya tenaga kerja Rp 1.000.000,00 p er bulan, padahal hasil penjualan di tempat tersebut tidak selalu menutupi biaya tetapnya. Saat ini Dr. Diana mulai
memasarkan produknya melalui internet. Melihat berbagai masalah pemasaran yang ada pada UKM Diana
Hermawati, penulis memiliki hipotesis bahwa UKM Diana Hermawati belum menerapkan manajemen strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan
produknya. UKM Diana Hermawati sebagai produsen produk susu kuda organik “Asambugar” yang merupakan produk baru dalam masyarakat membutuhkan
strategi pemasaran yang tepat sehingga proses pemasaran dapat berjalan optimal dan memberikan profit maksimal kepada UKM Diana Hermawati. Namun
berbagai kendala tersebut juga menunjukkan bahwa pemasaran susu kuda organik dipengaruhi oleh keadaan internal dan eksternal perusahaan. Maka, strategi
pemasaran yang dilaksanakan oleh UKM Diana Hermawati sebaiknya juga mempertimbangkan keadaan internal dan eksterna l perusahaan. Berdasarkan hal
tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah: 1. Faktor-faktor internal dan ekstenal perusahaan apa sajakah yang
mempengaruhi pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar” ?
2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam pemasaran produk susu kuda organik “Asambugar” berdasarkan analisis
faktor- faktor internal dan eksternalnya? 3. Bagaimana urutan prioritas strategi pemasaran yang sebaiknya dilaksanakan
oleh UKM Diana Hermawati ?
22
I.3 Tujuan Penelitian