Tabel 21. Hasil Pendugaan Parameter Impor Beras Indonesia
Peubah Parameter
Dugaan P-value
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka
Panjang Intercept 212.4910
0.0280 Harga impor beras
-0.0159 0.0399
-1,084 -1,457
Lag produksi beras Indonesia -0.0018
0.5400 -0,136
-0,183 Lag stok operasional Perum Bulog
-0.0077 0.5144
-0,285 -0,383
Nilai tukar Rp terhadap USD -0.0142
0.0556 -2,641
-3,548 Lag tren waktu
-0.3560 0.9741
-0,027 -0,037
Lag jumlah impor beras 0.2557
0.0598 0,256
0,344 DW= 2.2028 ; R
2
= 0.4240
Stok operasional Perum Bulog dan produksi beras juga memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah impor beras. Jumlah produksi dan stok beras merupakan
komponen-komponen pembentuk jumlah penawaran beras. Selisih antara jumlah penawaran dan permintaan beras domestik akan dipenuhi dari impor beras dari
luar negeri sehingga parameter jumlah impor beras berlawanan arah dengan parameter komponen penawaran beras lainnya yaitu jumlah produksi dan stok
beras. Hal ini sesuai dengan hasil pendugaan persamaan jumlah impor beras pada penelitian ini.
Elastisitas jumlah impor beras terhadap nilai tukar adalah elastisistas terbesar diantara peubah eksogen lainnya yang berarti jumlah impor beras lebih
responsif terhadap nilai tukar daripada peubah eksogen lainnya dengan nilai elastisitas sebesar -2,6410 dan -3,5480 masing-masing pada jangka pendek dan
jangka panjang. Perilaku impor Perum Bulog lebih dipengaruhi perubahan nilai tukar daripada jumlah produksi dan jumlah stok operasional Bulog. Pengaruh
jumlah stok terhadap impor tidak signifikan dan direspon tidak elastis sehingga pengelolaan stok operasional bukan menjadi pertimbangan utama Bulog dalam
melakukan kebijakan impor.
5.2.3. Harga Beras Impor
Harga beras impor Indonesia dipengaruhi oleh harga beras Thailand, besaran tarif impor beras dan lag harga beras impor. Harga beras Thailand yang
digunakan sebagai acuan karena selain sebagai negara asal impor beras utama Indonesia, harga beras Thailand juga merupakan penentu harga beras di pasar
beras dunia. Peubah tarif merupakan instrumen kebijakan yang secara langsung ditambahkan menjadi bagian dari harga beras impor tersebut.
Tabel 22. Hasil Pendugaan Parameter Harga Beras Impor
Peubah Parameter
Dugaan P-value
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka
Panjang Intercept
-284.1940 0.6016
Tarif impor 1.1993
0.2875 0.1357 0.1449 Harga beras Thailand
1.2908 .0001
0.8678 0.9270
Lag harga beras impor 0.0639
0.2558 0.1024 0.1094 DW= 0.5152; R
2
= 0.9154
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dimana harga beras Thailand sebagai reprensentasi harga beras dunia berpengaruh positif secara nyata sedangkan tarif
berpengaruh tidak nyata terhadap harga beras impor. Harga beras impor mengikuti mengikuti pergerakan harga beras dunia dalam hal ini beras Thailand yang
dijadikan sebagai acuan harga beras dunia. Harga beras Thailand menentukan harga beras impor Indonesia karena disamping sebagai harga yang representasikan
harga dunia, Thailand merupakan negara asal impor beras utama Indonesia selain Vietnam.
5.2.4. Harga Gabah Petani
Hasil pendugaan seluruh persamaan harga gabah petani terdiri dari lima wilayah yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi
serta satu persamaan harga gabah petani agregat Indonesia. Harga gabah petani dipengaruhi oleh produksi padi, pengadaan oleh Perum Bulog, harga pembelian
pemerintah, harga beras eceran domestik dan lag harga gabah petani. Produksi padi berpengaruh negatif terhadap harga gabah petani, artinya peningkatan jumlah
produksi padi mengakibatkan harga gabah petani menurun. Peningkatan produksi pada periode tertentu panen raya akan mengakibatkan terjadi kelebihan
penawaran excess supply pada periode tersebut. Melalui mekanisme penyesuaian keseimbangan equilibrium antara fungsi penawaran dan permintaan maka harga
gabah petani akan menurun pada titik keseimbangan yang baru. Tabel 23. Hasil Pendugaan Parameter Harga Gabah Petani Indonesia
Peubah Parameter
Dugaan P-value
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka
Panjang Intercept 217.5604
0.0309 Harga pembelian pemerintah
0.0054 0.9188
0.0077 0.0109
Produksi padi Indonesia -0.0150
.0001 -0.0624
-0.0885 Lag pengadaan Indonesia
0.0382 0.2057
0.0054 0.0076
Lag stok -0.0300
0.0420 -0.0384
-0.0544 Harga Beras Indonesia
0.4570 .0001
0.9506 1.3473
Margin pemasaran -0.2877
.0001 -0.4960
-0.7030 Lag harga gabah petani Indonesia
0.2944 .0001
0.4631 0.6564
DW= 1.2717; R
2
= 0.9760
Harga pembelian pemerintah HPP dan harga beras domestik searah dengan harga gabah petani, dimana harga gabah petani meningkat jika harga dasar
dan harga beras domestik meningkat. Beras yang merupakan hasil konversi dari gabah akan memiliki perilaku yang sama dengan gabah terhadap harganya
masing-masing. Hal ini berarti peningkatan harga beras domestik akan berakibat meningkatnya harga gabah tingkat petani. Hubungan keduanya dapat bersifat
saling mempengaruhi atau timbal balik secara positif. Berdasarkan hal itu maka