Simulasi Dampak Kebijakan Perberasan terhadap Ekonomi Perberasan Indonesia

periode sepanjang bulan Februari-Mei. Periode II adalah periode sepanjang bulan Juni-Januari, sedangkan periode agregat adalah periode sepanjang waktu satu tahun. Beberapa skenario simulasi alternatif kebijakan ekonomi secara parsial dan alternatif kombinasi kebijakan perberasan adalah: Tabel 15. Rencana Simulasi Parsial dan Kombinasi Kebijakan Perberasan Simulasi Periode I Periode II Aggregat Tahunan 1. Menaikkan harga dasar gabah 5 √ √ √ 2. Menaikkan tarif impor beras sebesar 5 √ √ √ 3. Menaikkan jumlah penyaluran sebesar 5 . √ 4. Menaikkan harga dasar gabah dan tarif impor masing-masing sebesar 5. √ √ √

V. KERAGAAN PERBERASAN INDONESIA

5.1 Hasil Pendugaan Model Ekonomi Perberasan Indonesia

Keragaan hasil empiris pendugaan model ekonomi beras yang dibangun dan diduga dalam penelitian ini cukup baik. Nilai koefisien determinasi R 2 masing- masing persamaan perilaku dalam model berkisar antara 0.7664 - 0.9789 kecuali persamaan perilaku persamaan luas areal panen dan persamaan jumlah impor beras IMPR yang mempunyai nilai R 2 yang relatif rendah antara 0.2245- 0.4042. Hal ini secara umum menjelaskan bahwa peubah-peubah eksogen mampu menjelaskan dengan baik keragaman setiap peubah endogennya. Hampir semua tanda dan besaran parameter penduga dari peubah-peubah penentu dalam model sesuai dengan harapan dan logika ekonomi, meskipun hasil uji statistik t menunjukkan ada beberapa peubah penentu yang berpengaruh tidak nyata terhadap peubah endogennya pada tingkat α antara 0.05-0.15. Berdasarkan penjelasan tersebut maka pendugaan model cukup representatif untuk menggambarkan fenomena keragaan kondisi perberasaan Indonesia. Mengetahui respon peubah endogen terhadap peubah-peubah penjelasnya dapat dilihat dari nilai elastisitas peubah-peubah yang berpengaruh nyata. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengandung peubah endogen bedakala maka masalah korelasi serial tidak dapat dideteksi dengan menggunakan statistik Durbin Watson DW sehingga digunakan uji Durbin h Dh. Berdasarkan nilai Durbin h yang diperoleh beberapa persamaan mengandung masalah korelasi serial. Menurut Pindyck dan Rubenfeld 1991, masalah korelasi serial hanya mengurangi efisiensi penggunaan parameter, dan tidak menimbulkan bias parameter regresi. Model persamaan simultan penelitian ini cukup baik karena memenuhi kriteria ekonomi tanda yang sesuai, kriteria statistik akurat, dan kriteria ekonometrika tidak ada serial korelasi yang serius. Beberapa peubah eksogen yang dimasukkan ke dalam persamaan struktural yang parameter dugaannya tidak sesuai dengan harapan dapat dijelaskan sesuai kondisi yang ada di lapang.

5.2. Pembahasan Pendugaan Model Ekonomi Perberasan Indonesia

Berdasarkan analisis persamaan simultan ini, akan dijelaskan perilaku antara faktor-faktor penawaran, permintaan dan harga. Persamaan-persamaan struktural terdiri dari 25 persamaan yang dijelaskan pada sub bagian sebagai berikut.

5.2.1. Luas Areal Panen

Persamaan respon areal panen padi sawah dan ladang dalam penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga gabah petani terhadap luas areal panen padi. Luas areal panen padi menunjukkan bahwa harga gabah petani berpengaruh positif namun tidak nyata terhadap luas areal panen padi. Areal panen padi nasional adalah jumlah dari seluruh luas areal wilayah-wilayah agregat nasional yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Nus Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi. Tabel 16. Hasil Pendugaan Parameter Luas Areal Panen Padi Sumatera Peubah Parameter Dugaan P-value Elastisitas Jangka Pendek Jangka Panjang Intercept -942,100 0.6148 Harga gabah petani Sumatera 0.0761 0.2917 0.3554 0.9228 Harga jagung petani Sumatera -0.0141 0.8974 -0.0553 -0.1436 Produktivitas padi Sumatera 24.5050 0.0985 0.3650 0.3650 Lag luas areal panen Sumatera 0.6149 .0001 0.6149 0.6149 DW = 1.0278 ; R 2 = 0.3814