ekonomi tanda yang sesuai, kriteria statistik akurat, dan kriteria ekonometrika tidak ada serial korelasi yang serius. Beberapa peubah eksogen yang
dimasukkan ke dalam persamaan struktural yang parameter dugaannya tidak sesuai dengan harapan dapat dijelaskan sesuai kondisi yang ada di lapang.
5.2. Pembahasan Pendugaan Model Ekonomi Perberasan Indonesia
Berdasarkan analisis persamaan simultan ini, akan dijelaskan perilaku antara faktor-faktor penawaran, permintaan dan harga. Persamaan-persamaan
struktural terdiri dari 25 persamaan yang dijelaskan pada sub bagian sebagai berikut.
5.2.1. Luas Areal Panen
Persamaan respon areal panen padi sawah dan ladang dalam penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga gabah petani terhadap luas areal
panen padi. Luas areal panen padi menunjukkan bahwa harga gabah petani berpengaruh positif namun tidak nyata terhadap luas areal panen padi. Areal
panen padi nasional adalah jumlah dari seluruh luas areal wilayah-wilayah agregat nasional yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Nus Tenggara, Kalimantan dan
Sulawesi. Tabel 16. Hasil Pendugaan Parameter Luas Areal Panen Padi Sumatera
Peubah Parameter
Dugaan P-value
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka
Panjang Intercept
-942,100 0.6148
Harga gabah petani Sumatera 0.0761
0.2917 0.3554
0.9228 Harga jagung petani Sumatera
-0.0141 0.8974
-0.0553 -0.1436
Produktivitas padi Sumatera 24.5050
0.0985 0.3650
0.3650 Lag luas areal panen Sumatera
0.6149 .0001
0.6149 0.6149
DW = 1.0278 ; R
2
= 0.3814
Luas areal panen padi dipengaruhi perubahan harga gabah petani meskipun pengaruh harga gabah petani tidak nyata terhadap luas areal panen. Kenaikan
harga harga gabah petani mampu mendorong peningkatkan jumlah produksi melalui peningkatan luas areal panen dan produktivitas. Persamaan luas areal
dipengaruhi oleh harga gabah petani, harga jagung petani, produktivitas dan lag luas areal. Perilaku luas areal panen masing-masing wilayah terdiri dari 2 pola
yang berbeda. Pola pertama adalah luas areal lebih dipengaruhi oleh produktivitas daripada harga gabah petani dan harga jagung petani. Wilayah yang termasuk pola
pertama ini adalah Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara. Wilayah Jawa, Kalimantan dan Sulawesi termasuk dalam pola yang kedua dimana pengaruh harga gabah dan
jagung lebih signifikan daripada produktivitas. Tabel 17. Hasil Pendugaan Parameter Luas Areal Panen Padi Jawa
Peubah Parameter
Dugaan P-value
Elastisitas Jangka
Pendek Jangka
Panjang Intercept 2484.5340
0.2980 Harga gabah petani Jawa
0.3058 0.1194
1.0431 Harga jagung petani Jawa
-1.7404 0.0017
-2.9486 Produktivitas padi Jawa
48.7775 0.9133
0.4627 DW = 0.7960 ; R
2
= 0.22447
Meskipun tidak nyata, harga jagung petani berpengaruh negatif terhadap luas areal panen padi yang berarti lahan jagung bersifat substitusi dengan luas
lahan padi. Harga jagung berpengaruh nyata terhadap luas areal panen di Jawa. Persaingan pengunaan lahan untuk jagung sangat berpengaruh terhadap
pengurangan luas areal panen padi Jawa sedangkan di wilayah lainnya lahan jagung sebagai substitusi lahan padi tidak mempengaruhi luas areal panen padi.
Hal ini menunjukkan bahwa potensi perluasan lahan padi sudah mencapai tingkat