Analisis Permintaan Beras Kerangka Pemikiran Teoritis 1. Analisis Penawaran Beras

λ = HB B = HL L ….………………………………...…………. 3.15 Persamaan 3.15 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan maksimum tercapai jika utilitas marginal dibagi harganya harus sama untuk kedua komoditi tersebut dan juga harus sama dengan utilitas marginal dari pendapatan λ. Persamaan 3.14 dan 3.15 menunjukkan bahwa HB harga beras, HL harga komoditi lainnya dan Y pendapatan merupakan peubah eksogen yang mempengaruhi permintaan suatu komoditi beras. Fungsi permintaan beras dapat dirumuskan sebagai berikut: B = b HB, HL, Y...………………………………………….…… 3.16 Jumlah beras yang diminta merupakan fungsi dari harga beras HB, harga komoditi lainnya HL dan pendapatan Y. Menurut Dolan 1974, permintaan suatu barang dipengaruhi oleh harga barang tersebut, harga barang lain, selera, pendapatan, jumlah penduduk dan harapan harga.

3.1.3. Respon Bedakala Produksi Komoditi Pertanian

Karakteristik utama produk pertanian adalah adanya tenggang waktu gestation period antara menanam dengan memanen. Hasil yang diperoleh petani yang didasarkan pada perkiraan-perkiraan dimasa mendatang serta pengalaman dimasa lalu. Harga output komoditi pertanian tidak dapat dipastikan saat produk itu ditanam sehingga petani harus mengambil keputusan produksi berdasarkan perkiraan atas harga produknya musim lalu. Persoalan di atas mengacu pada bedakala lag diantara dua periode, yaitu saat penanaman dan panen. Respon petani terjadi setelah bedakala sebagai dampak perubahan harga-harga input dan produk serta kebijakan pemerintah. Ekspektasi peningkatan harga yang diperkirakan petani akan bertahan terus pada periode berikutnya dapat diterima maka hubungan-hubungan yang spesifik diantara harga harapan dengan harga dimasa lalu dapat dibuat. Model dapat dikembangkan menjadi dinamik yang dirintis antara lain oleh Nerlove melalui penyesuaian parsial. Nerlove 1958 mengemukakan bahwa para petani setiap periode produksi merevisi dugaan mereka terhadap apa yang mereka anggap sebagai proporsi yang normal terhadap perbedaan yang terjadi dengan yang sebelumnya dianggap normal. Petani menyesuaikan prakiraan harga dimasa mendatang dalam bentuk proporsi dari selisih antara prakiraan dengan kenyataan.

3.1.4. Model Nerlove

Model penyesuaian parsial didasarkan atas hipotesis perilaku satuan-satuan ekonomi yang lebih realistis dalam bentuk model-model lag. Model penyesuaian parsial yang dikembangkan Nerlove merupakan model yang populer digunakan dalam studi-studi ekonometrika dalam hal ini respon penawaran. Bentuk paling sederhana misalnya dalam konteks respon areal padi. Areal padi yang diinginkan Y t dipengaruhi oleh tingkat harga komoditi P t , maka persamaannya ditulis sebagai berikut: Y t = β o + β 1 P t + U t .......................................................................... 3.17 dimana: Y t = areal panen yang diinginkan tahun ke t P t = harga tahun t Perubahan Y t pada persamaan di atas tidak teramati not observable karena masih merupakan target bukan aktual, atau dengan kata lain areal yang diharapkan tidak dapat diamati secara langsung sehingga untuk mengatasinya didalilkan suatu hipotesis yang merupakan hipotesis perilaku penyesuaian parsial. Peubah ini harus diganti untuk menaksir modelnya dengan menghipotesiskan perilakunya, sebagai berikut ini: Y t - Y t-1 = δ t Y t - Y t-1 + V t ............................................................. 3.18 dimana: Y t - Y t-1 = perubahan yang sesungguhnya Y t - Y t-1 = perubahan yang dibutuhkan δ t = koefisien penyesuaian parsial dan nilainya 0 δ 1 Perubahan areal yang sebenarnya terjadi merupakan proporsi tertentu dari perubahan yang diinginkan. Proporsi tersebut disebut koefisien penyesuaian parsial δ t , jika nilai δ t = 0, berarti tidak ada perubahan apapun dalam areal, dan jika δ t = 1, maka areal yang diharapkan sama dengan yang dibutuhkan. Areal panen padi yang diamati pada periode ke - t dipengaruhi oleh luas areal yang diinginkan dan luas areal yang ada pada permulaan periode sebelumnya. Substitusi persamaan 17 ke persamaan 18 akan diperoleh persamaan berikut: Y t - Y t-1 = δ t [ β o + β 1 P t + U t - Y t-1 ] + V t ........................................ 3.19 Y t = δ t β o + δβ 1 P t + 1- δ Y t-1 + V t + δU t ..................................... 3.20 dimana: δ β o adalah konstanta, δ β 1 dan 1- δ adalah parameter yang diduga sedangkan V t + δUt adalah merupakan peubah penggangu.