Stok Beras Operasional Perum Bulog

Berdasarkan hal itu maka optimalisasi pengadaan dapat memperkuat pengelolaan stok Perum Bulog. Upaya ini juga dapat membantu petani meningkatkan keuntungannya terutama pada saat panen raya. Berkaitan dengan manajemen stok ini, kebijakan jangka pendek lebih difokuskan pada desentralisasi penanganannya pada level kabupaten atau provinsi Jamal, 2007. Respon stok operasional Perum Bulog terhadap setiap kenaikan 1 persen produksi beras adalah sebesar -0.0059 persen dalam jangka pendek dan sebesar 0.1298 persen dalam jangka panjang. Stok operasional Perum Bulog lebih responsif terhadap perubahan jumlah impor beras sebesar 0.0234 persen dalam jangka pendek , sedangkan dalam jangka panjang sebesar 0.5113 persen untuk setiap kenaikan jumlah impor sebesar 1 persen.

VI. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PERBERASAN

6.1. Hasil Validasi Model Ekonomi Perberasan Indonesia

Simulasi model dilakukan untuk melihat dampak kebijakan perdagangan dengan cara mengubah nilai-nilai peubah tersebut. Baik atau tidaknya suatu hasil simulasi kebijakan tergantung pada hasil validasi model yang telah diduga. Validasi model dilakukan dengan tujuan untuk melihat keeratan dan keragaman antara nilai dugaan dengan nilai aktual peubah endogen selama periode pengamatan Pyndyck dan Rubenfield, 1991. Suatu model valid dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti Root Mean Squares Percent Error RMSPSE, Statistic U Theil, dan nilai koefisien determinasi atau R Squares R 2 semua variabel endogen. Hasil validasi model menurut kriteria statistik dapat dilihat pada Tabel 41. Umumnya suatu pendugaan valid jika nilai RMSPSE dan U semakin kecil, serta nilai R Squares R 2 mendekati satu. Nilai U berkisar antara nol dan satu, jika U sama dengan nol maka pendugaan model adalah sempurna, sebalikanya bila U sama dengan satu, pendugaan model adalah naif. Model dapat dikatakan valid model dari nilai statistik U-Theil yang pada pesamaan ini besarnya sekitar 0.0048-0.4810. Angka ini relatif kecil sehingga dapat dijadikan indikasi bahwa model cukup valid untuk disimulasi. Sementara yang mengindikasikan adanya kesalahan sistemik, dapat dilihat berdasarkan nilai persentase komponen dari nilai statistik U-Theil. Bias UM, Reg UR, Var US dan U-Theil mendekati nilai idealnya yaitu nol, sedangkan nilai Dist UD dan Covar UC juga mendekati nilai idealnya yaitu satu, sehingga mengindikasikan bahwa simulasi model mengikuti data aktualnya dengan baik. Tabel 41. Hasil Indikator Statistik Validasi Model Ekonomi Perberasan Indonesia Notasi U-Theil Bias UM Reg UR Dist UD Var US Covar UC PGTP 0.2527 0.11 0.86 0.02 0.77 0.12 PGSU 0.3207 0.00 0.99 0.01 0.96 0.04 PGJW 0.1072 0.02 0.78 0.21 0.50 0.49 PGBN 0.1309 0.52 0.32 0.16 0.14 0.34 PGKN 0.1686 0.89 0.01 0.10 0.00 0.11 PGSW 0.2505 0.95 0.02 0.03 0.00 0.05 PBIN 0.2000 0.56 0.41 0.03 0.33 0.11 PBSU 0.2170 0.21 0.77 0.02 0.70 0.09 PBJW 0.0931 0.77 0.03 0.20 0.00 0.23 PBBN 0.1681 0.91 0.00 0.08 0.04 0.05 PBKN 0.1764 0.93 0.00 0.07 0.02 0.06 PBSW 0.3567 0.96 0.02 0.02 0.00 0.04 STCK 0.1480 0.25 0.40 0.34 0.17 0.57 IMPR 0.3744 0.47 0.13 0.40 0.00 0.53 PIMP 0.0379 0.27 0.01 0.72 0.00 0.73 TPPS 0.3805 0.02 0.67 0.31 0.11 0.87 TPPJ 0.2901 0.22 0.06 0.72 0.26 0.52 TPBN 0.4760 0.79 0.06 0.15 0.00 0.21 TPPK 0.2797 0.58 0.01 0.41 0.12 0.30 TPSW 0.2460 0.00 0.01 0.99 0.61 0.39 TPPI 0.2520 0.26 0.03 0.72 0.24 0.51 KBIN 0.0317 0.84 0.11 0.04 0.07 0.09 KBSU 0.0628 0.24 0.75 0.01 0.69 0.06 KBJW 0.0184 0.79 0.03 0.19 0.01 0.21 KBBN 0.0298 0.82 0.00 0.17 0.05 0.13 KBKN 0.0048 0.34 0.01 0.66 0.03 0.63 KBSW 0.1987 0.88 0.11 0.01 0.05 0.07 AREA 0.2436 0.26 0.04 0.70 0.24 0.50 ARLS 0.3691 0.01 0.73 0.26 0.13 0.86 ARLJ 0.2891 0.23 0.06 0.71 0.25 0.52 ALBN 0.4810 0.79 0.07 0.14 0.00 0.21 ARLK 0.2823 0.57 0.01 0.42 0.14 0.29 ALSW 0.2461 0.00 0.01 0.99 0.62 0.38 QSBR 0.0695 0.41 0.09 0.50 0.03 0.56 Berdasarkan semua komponen di atas dapat disimpulkan bahwa model penelitian yang sudah dirumuskan dan telah diduga cukup valid untuk digunakan untuk simulasi kebijakan. Pemilihan periode ini dilandasi karena mulai tahun