Impor Beras Permintaan dan Penawaran Beras Indonesia

2007 menjadi sebesar 1.05 juta ton. Jumlah impor beras tahun 2008 kemudian menurun tajam dengan pertumbuhan -73.33 persen sampai bulan Juni berbanding dengan periode yang sama tahun 2007. Sebagian besar beras impor Indonesia berasal dari Thailand dan Vietnam. Pada tahun 1999-2007 pertumbuhan impor beras dari Vietnam meningkat sebesar 34.21 persen sedangkan beras impor dari Thailand relatif stabil dengan pertumbuhan -3.89 persen. Tabel 7. Impor Beras Indonesia Tahun 2004-2008 Bulan Tahun 000 ton 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 35.30 4.41 21.19 32.35 136.58 Februari 20.65 12.76 70.62 96.29 9.06 Maret 16.37 3.72 7.40 195.50 74.19 April 34.10 4.43 12.69 86.30 76.27 Mei 30.41 7.19 3.55 86.30 29.08 Juni 10.88 29.86 27.50 101.95 30.05 Juli 15.88 12.84 26.02 38.52 10.22 Agustus 13.68 36.98 11.35 65.55 21.50 September 9.40 7.00 18.81 151.92 14.57 Oktober 3.67 10.94 49.47 54.38 12.23 November 4.80 16.28 79.42 140.02 16.16 Desember 31.57 44.79 110.10 107.84 16.01 Sumber : BPS, diolah oleh Departemen Perdagangan RI, 2009 Realisasi impor justru terjadi pada periode panen raya nasional Februari- Mei yaitu sekitar 29.51 persen dari total seluruh realisasi impor sepanjang tahun. Jumlah realisasi impor yang cukup besar pada periode ini semakin menambah besarnya jumlah penawaran hingga mencapai sekitar 51.85 persen dari total penawaran sepanjang tahun, melengkapi total penawaran yang berasal dari produksi nasional sebesar 49.72 persen dari total produksi nasional. Penghapusan monopoli Bulog dan pembebasan impor beras tahun 2000 produksi dan krisis politik mengakibatkan beras impor membanjiri pasar domestik. Harga gabah petani menurun sehingga komoditas beras produksi nasional menjadi tidak kompetitif lagi dibanding beras impor Hadi dan Wiryono, 2005. Sebagian besar beras impor Indonesia berasal dari Thailand disamping Vietnam. Thailand merupakan salah satu negara eksportir utama dunia sehingga harga beras Thailand mempengaruhi harga beras dunia. Berdasarkan alasan tersebut, maka penelitian ini menggunakan harga beras Thailand sebagai acuan harga beras dunia. Sumber : BPS, diolah oleh Departemen Perdagangan RI, 2009 Gambar 9. Impor Beras Bulanan Indonesia Tahun 2008

2.1.4. Konsumsi Beras

Penduduk Indonesia mayoritas mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok. Peningkatan jumlah penduduk yang mengkonsumsi beras disebabkan oleh beralihnya konsumsi makanan pokok dari jagung, ubi, atau sagu ke beras di beberapa daerah. Kebijakan harga beras murah yang dilakukan oleh pemerintah melalui kebijakan stabilisasi harga beras juga mendukung peningkatan jumlah konsumsi beras. - 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Ton Data konsumsi yang digunakan dalam berbagai penelitian adalah data pendekatan proxy yaitu ketersediaan untuk konsumsi apparent consumption, seperti Neraca Bahan Makanan yang dipublikasi Badan Ketahanan Pangan, Departemen Pertanian. Konsumsi beras per kapita adalah total ketersediaan konsumsi beras dibagi jumlah penduduk pada tahun yang sama. Konsumsi beras sepanjang periode tahun 2000-2008 relatif stabil yaitu berkisar antara 22.8-23.8 juta ton per tahun. Tabel 8. Konsumsi Beras Indonesia Bulanan Tahun 1999-2008