penyelesaian masalah-masalah
politik dan
sosial dengan
mengetengahkan semua bentuk bukti dan opini sebagai dasar pembentukan keputusan.
48
Dari pemaparan tersebut kita dapat mengetahui bahwa fungsi
media dalam konsep libertarian fokus terhadap pelayanan yang dilakukan oleh media itu sendiri terhadap semua pihak yang
membutuhkannya. Dalam teori pers libertarian, media atau bisa kita sebut sebagai pers tentu harus memiliki kebebasan dari tekanan atau
pengaruh apapun agar dapat memberi sajian yang bebas dari campur tangan pihak lain terutama pemerintah. Bahkan pers itulah yang
memiliki hak dan tugas untuk mengawasi pemerintah agar para pejabat pemerintah tidak menyalahgunakan kekuasaan yang mereka miliki.
49
3. Teori Pers Tanggung Jawab Sosial
Teori pers tanggung jawab sosial mulai berkembang sejak abad ke 20 saat secara bertahap orang-orang mulai menjauhi libertarianisme
murni.
50
Asumsi utama dari teori pers tanggung jawab sosial ini adalah bahwa kebebasan dan pers harus bertanggung jawab kepada
masyarakat dalam menjalankan fungsi-fungsi penting komunikasi massa dalam masyarakat modern.
51
Dalam hal ini dikatakan bahwa tanggung jawab sosial yang dimiliki pers harus dilaksanakam kepada
48
Fred S. Siebert, dkk, Empat Teori Pers, h. 57
49
Fred S. Siebert, dkk, Empat Teori Pers, h. 63
50
Fred S. Siebert, dkk, Empat Teori Pers, h. 83
51
Fred S. Siebert, dkk, Empat Teori Pers, h. 83
masyarakat, karena masyarakat itu sendiri lah yang menjadi target penerima informasi.
Adapun fungsi-fungsi
komunikasi massa
yang harus
dilaksanakan pers terkait dengan tanggung jawabnya kepada masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pers diantaranya
melayani sistem politik, memberi penerangan kepada masyarakat, menjadi penjaga hak perorangan, melayani sistem ekonomi,
menyediakan hiburan, dan mengusahakan sendiri biaya finansial.
52
Kembali kepada asumsi dasar teori pers tanggung jawab sosial yang menyebutkan bahwa kebebasan pers harus bertanggung jawab
kepada masyarakat, hal ini jelas menunjukkan bahwa kebebasan yang dimiliki pers merupakan kebebasan yang terbatas. Pers harus
mempertimbangkan dampak yang akan terjadi di masyarakat terkait pemberitaan yang dimuat. Kebebasan yang dimiliki pers adalah
kebebasan dengan aturan. Masyarakat itu sendiri lah yang menjadi pengontrol dari kebebasan yang dimiliki pers.
Teori pers tanggung jawab sosial juga merupakan kelanjutan dari teori pers libertarian yang mendewakan kebebasan individu termasuk
pers. Jika dalam teori pers libertarian para warga negara memperjuangkan kebebasan pers dari tekanan dan pengawasan
pemerintah, dalam teori pers tanggung jawab sosial pers justru
52
Fred S. Siebert, dkk, Empat Teori Pers, h. 84
mendapat “tekanan” baru berupa tanggung jawab kepada masyarakat sosial.
Ada dua teori mengenai masyarakat: teori individualistis dan teori kolektivistis. Teori individualistis berpandangan bahwa individu
lebih penting dibandingkan masyarakat. Sebaliknya, teori kolektivistis menganggap bahwa masyarakat lebih penting dibandingkan individu.
53
Teori tanggung
jawab sosial
memperlihatkan adanya
penggabungan pemikiran seperti itu. Ini bukanlah berarti bahwa teori tanggung jawab sosial pada titik ekstremnya menunjukkan
kecenderungan ke arah totalitarianisme. Sebaliknya, teori ini menganggap tanggung jawab sosial media sebagai benteng terhadap
totalitarianisme.
54
Sementara itu Lukman Solihin dalam artikel yang berjudul “Etnografi Sejarah Koran Kuning 1 menyebutkan bahwa:
Totalitarianisme merupakan sistem sosio-politis yang ditandai campur tangan secara lalim oleh negara yang bersifat otoriter dan
birokratis dalam kehidupan masyarakat dan individu-individu. Dengan kata lain, sistem ini meletakkan martabat tertinggi pada negara yang
menguasai segala golongan dalam masyarakat dalam segala bidang: politik, ekonomi, ilmu, agama, dan sebagainya.
55
Dalam teori tanggung jawab sosial, pers memiliki beberapa
tuntutan terhadap pelaksanaan kegiatannya. Dalam hal ini Komisi Kebebasan Pers telah menyebutkan lima hal yang dituntut masyarakat
modern kepada persnya dan tuntutan-tuntutan tersebut merupakan ukuran pelaksanaan kegiatan pers.
56
beberapa tuntutan yang dimiliki pers tersebut diantaranya: 1 pers dituntut untuk menyajikan laporan
53
Fred S. Siebert, dkk, Empat Teori Pers, h. 93
54
Fred S. Siebert, dkk, Empat Teori Pers, h. 93
55
L ukman Solihin, “Etnografi Sejarah Koran Kuning 1”, artikel diakses pada 26 April
2016 dari http:arti-definisi-pengertian.infoarti-totalitarianisme
56
Fred S. Siebert, dkk, Empat Teori Pers, h. 99