Moral dan Moralitas LANDASAN TEORI
Sebagai media cetak, kelebihan surat kabar adalah sebagai catatan tertulis yang dapat mendokumentasikan suatu peristiwa yang pernah
terjadi.
16
Berbeda dengan televisi dan radio yang siarannya hanya dapat dinikmati dalam sekali waktu, karena bentuknya berupa lembaran kertas
yang tercetak, surat kabar dapat disimpan dan jika sewaktu-waktu kembali dibaca, peristiwa yang pernah disajikan tetap terdokumentasi di sana.
Pada dasarnya surat kabar memiliki sifat profesionalisme untuk menekankan akurasi dan objektivitas pemberitaan.
17
Tentu sikap profesionalisme jurnalisme seperti itu adalah harapan masyarakat selaku
konsumen informasi. Namun pada kenyataannya dengan berbagai macam alasan, ada sebagian surat kabar yang terkadang tidak lagi peduli pada
akurasi dan objektivitas pemberitaan, bahkan lebih mengutamakan keuntungan.
Persoalan yang dihadapi surat kabar saat ini adalah kompetisi berupa persaingan, baik dengan sesama platform media cetak maupun dengan
media elektronik.
18
Namun persaingan ini tidak begitu menggairahkan lagi karena munculnya konglomerasi media di abad ke 20, sehingga surat kabar
akan mewakili satu komunitas tertentu.
19
Jika surat kabar menjadi perwakilan dari komunitas tertentu, tidak dapat dipungkiri akan memiliki
keberpihakan. Pers hanya akan menjadi alat pewujud tujuan sang empunya.
16
Elisa Zakaria, “Surat Kabar”, artikel diakses pada 25 Juni 2016 dari http:elisazakaria18.blogspot.co.id201603surat-kabar.html
17
Apriadi Tamburaka, LIterasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, h. 50
18
Apriadi Tamburaka, LIterasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, h. 137
19
Apriadi Tamburaka, LIterasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, h. 138
Robert McChesney mengatakan “ketika kepemilikan secara nasional terkonsentrasi pada bentuk rantai, jurnalisme menjadi refleksi kepentingan
para pemilik dan pengiklan daripada ragam kepentingan dari sebuah masyarakat”.
20
Salah satu kepentingan para pemilik adalah untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Karena itulah tak heran jika akhirnya
surat kabar rela mengganti ruang pada halaman koran, yang seharusnya dapat digunakan untuk memuat berita, dengan iklan. Hal ini disebut
sebagai komersialiasi media.
21
Dengan menempatkan iklan pada kolom di surat kabar, secara otomatis kuantitas berita akan menurun. Padahal tujuan
utama dari penerbitan surat kabar adalah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.