Pasal 4: wartawan Indonesia tidak membuat berita
melakukan kebohongan karena menyajikan berita yang tidak sesuai dengan fakta yang seharusnya.
Namun di sisi lain, banyak juga kejadian yang memang benar-benar bombastis dan sensasional, sehingga wartawan
surat kabar Lampu Hijau dapat langsung memberitakan sesuai dengan fakta yang sebenarnya dan apa adanya.
32
Saat melakukan hal ini, wartawan tentu menerapkan prinsip untuk
tidak menyajikan berita bohong. Ada masa di mana wartawan terpaksa berbohong, dan
sering kali wartawan tetap menyajikan berita sesuai fakta yang sebenarnya dan apa adanya. Karena itulah poin yang
melarang penyajian
berita bohong
dinilai tentatif
dilaksanakan oleh wartawan surat kabar Lampu Hijau. Dalam pasal 4 ini juga terdapat poin yang menyatakan
larangan untuk membuat berita fitnah. Hal ini diterapkan oleh wartawan surat kabar Lampu Hijau karena Berita yang
disajikan dalam surat kabar Lampu Hijau didasarkan kepada fakta. Meskipun terkadang wartawan melakukan pelintiran
data agar terkesan lebih menarik, namun hal itu tidak sampai menimbulkan fitnah kepada pihak tertentu.
33
Pelintiran data dilakukan terhadap hal-hal yang ringan, dan fokus wartawan
32
Hasil observasi partisipatif bersama M. Isa Bustomi, wartawan surat kabar Lampu Hijau wilayah Jakarta Selatan pada 2-15 Mei 2016
33
Hasil observasi partisipatif bersama M. Isa Bustomi, wartawan surat kabar Lampu Hijau wilayah Jakarta Selatan pada 2-15 Mei 2016
adalah untuk menyajikan berita yang menarik, namun fitnah bukanlah jalan yang mereka tempuh.
Lain halnya dengan berita sadis dan cabul. Wartawan surat kabar Lampu Hijau memang secara jelas melanggar
poin yang melarang pemuatan berita sadis dan cabul karena keduanya merupakan berita kriminal yang justru banyak
terjadi di tengah masyarakat. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya pemuatan iklan dan gambar bermuatan cabul dan
sadis. Berikut beberapa contohnya:
34
Gambar 4.2 contoh pemuatan berita sadis dan cabul
34
Surat kabar Lampu Hijau edisi 14 dan 16 Mei 2016
Poin tambahan dalam pasal 4 menyebutkan bahwa wartawan harus mencantumkan waktu pengambilan gambar
yang dimuat.
35
Hal ini juga dilanggar oleh surat kabar Lampu Hijau karena dalam pemuatan gambar berupa foto surat kabar
Lampu Hijau tidak mencantumkan waktu pengambilan gambar. Lampu Hijau hanya mencantumkan sumber gambar
tersebut. Seperti yang terlihat pada contoh berikut:
36
Gambar 4.3 waktu pengambilan gambar tidak dicantumkan