2. Improvisasi oleh Wartawan Surat Kabar Lampu Hijau
Selain pelaksanaan terhadap Kode Etik Jurnalistik, surat kabar Lampu Hijau juga memiliki improvisasi yang pada
akhirnya menjadi ciri khas dari surat kabar yang mendedikasikan dirinya pada berita kriminal ini. Setidaknya terdapat empat
improvisasi yang dibuat oleh surat kabar Lampu Hijau, yakni: 1 penggunaan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami pembaca;
2 penyajian judul dengan kalimat panjang yang sudah menggambarkan isi berita; 3 penuturan kejadian dengan gaya
bercerita; dan 4 penekanan pada sisi humanis objek pemberitaan.
68
Surat kabar Lampu Hijau banyak dikenal masyarakat karena gaya bahasanya yang khas. Tidak seperti surat kabar pada
umumnya yang menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar, surat kabar ini justru sangat berani untuk
menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak baku. Hal ini dilakukan agar lebih mudah dipahami oleh pembaca, karena
memang target pasar surat kabar Lampu Hijau ini adalah golongan menengah ke bawah.
69
Contoh penggunaan bahasa yang tidak baku tersebut diantaranya terlihat pada salah satu judul berita edisi 3 Mei 2016:
68
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap naskah berita yang telah terbit edisi 3-16 Mei 2016
69
Hasil wawancara bersama Syahroni, Pemimpin Redaksi surat kabar Lampu Hijau pada 14 April 2016 pukul 18.30 sd 19.30 di Gedung Rumah Pena lantai 3, Jakarta Barat
“Kantor Koperasi Dwi Tunggal Disatroni 4 Rampok Bersenpi Ogah Kasih Tau Lokasi Brankas Satpam Apes, Diinjek-injek
Sampe Bonyok”. Dari judul tersebut sudah terlihat penggunaan bahasa yang tidak baku, yakni pada kata “ogah”, “apes”,
“diinjek-injek”, dan “sampe bonyok”. Bagi surat kabar Lampu Hijau masyarakat dari golongan
menengah ke bawah juga berhak memperoleh informasi mengenai peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
70
Karena itulah surat kabar Lampu Hijau memang sengaja menggunakan bahasa
yang tidak biasa dengan tujuan lebih mudah dipahami sehingga pesan yang ingin mereka sampaikan dapat diterima dengan baik.
Penerapan penggunaan bahasa yang tidak biasa sangat jelas terlihat pada judul berita. Selain menggunakan bahasa yang tidak
baku, judul berita yang disajikan oleh surat kabar Lampu Hijau memiliki ciri khas menggunakan kalimat panjang yang secara
tidak langsung sudah menggambarkan isi berita. Untuk pembaca yang tidak memiliki banyak waktu atau tidak memiliki minat
baca yang begitu tinggi, penyajian judul semacam ini tentu dapat sangat membantu. Hal ini dikarenakan dengan hanya membaca
judul, pembaca sudah dapat mengetahui inti berita meskipun tentu tidak selengkap mendapatkan informasi jika membaca
70
Hasil wawancara bersama Syahroni, Pemimpin Redaksi surat kabar Lampu Hijau pada 14 April 2016 pukul 18.30 sd 19.30 di Gedung Rumah Pena lantai 3, Jakarta Barat
keseluruhan. Berikut beberapa contoh penggunaan kalimat panjang dalam judul berita pada surat kabar Lampu Hijau:
a. “Play Boy Kenalan Ama Pembokat Di Facebook Abis
Ngeseks Jadi Bad Boy Pacar Diikat Trus Mobil Majikan Pacar Dibawa Kabur Bad Boy Dan Penadahnya Dibekuk”,
judul headline surat kabar Lampu Hijau edisi 3 Mei 2016.
Gambar 4.7 Headline Lampu Hijau edisi 3 Mei 2016
b. “Diancem Nggak Diakui Sebagai Anak 3 Tahun Cewek Abg
Jadi Budak Seks Bapak Kandung”, judul headline surat kabar Lampu Hijau edisi 7 Mei 2016.