Etika Profesi Jurnalistik LANDASAN TEORI

pihak. Dengan bakat, pengetahuan umum, kecakapan, kecerdasan, serta kemampuan berbahasa asing yang dimiliki, wartawan dianggap mampu menyajikan berbagai informasi yang akurat untuk kepentingan masyarakat. Adapun menurut tugasnya, wartawan terbagi dalam dua golongan. Pertama, mencari dan menghimpun informasi, kedua mengerjakan berita dan menulis. 88 Kedua hal tersebut merupakan penyokong dari tugas utama wartawan, yakni menyampaikan informasi kepada khalayak. Dengan mencari berita kemudian menuliskannya, barulah wartawan akan dapat menyampaikan kepada khalayak. Dalam proses penyampaian berita tersebut hendaknya wartawan memperhatikan etika yang berlaku, agar berita yang disampaikan benar- benar sesuai dengan kaidah yang seharusnya. Etika juga menunjukkan bagaimana kualitas seorang wartawan. Karena dalam menjalankan etika terdapat idealisme yang dipertahankan. Bukan semata-mata melakukan sesuatu hanya untuk kepentingan pribadi. Dengan demikian jelas bahwa terdapat hubungan erat antara wartawan dengan etika, terutama tentunya etika pers yangtelah ditetapkan. Melalui hubungan yang erat tersebutlah secara normatif seharusnya wartawan menerapkan etika yang berlaku agar hasil dari kerja jurnalistik yang dilakukan dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. 88 Floyd G. Arpan, Wartawan Pembina Masjarakat, Bandung: Binatjipta, 1970, H. 36 Hazra mengungkapkan bahwa ada tiga tanggung jawab dasar basic responsibilities yang dimiliki oleh setiap jurnalis, yakni hal-hal yang bersifat sosial, legal, dan profesional. 89 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa para jurnalis, atau yang kerap kali disebut juga sebagai wartawan memiliki tiga bentuk tanggung jawab, yakni tanggung jawab sosial, tanggung jawab legal, dan tanggung jawab profesional. Dalam tanggung jawab sosial yang dimilikinya, pers dianggap sebagai pihak yang mencerminkan potret masyarakat, sehingga pers memiliki tugas untuk mengamati berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat, dan kemudian menyajikannya dengan cara yang sopan. 90 Tanggung jawab ini berhubungan langsung dengan masyarakat yang merupakan bagian dari kehidupan sosial, karenanya disebut sebagai tanggung jawab sosial. Di lain pihak, seperti yang telah disebutkan sebelumnya para jurnalis juga memiliki tanggung jawab legal. Tanggung jawab ini disebut juga sebagai tanggung jawab hukum, di mana para jurnalis dalam menjalankan tugasnya harus memiliki pengetahuan mengenai segala hal yang berhubungan dengan hukum untuk meminimalisasi timbulnya masalah. 91 Jika jurnalis terlibat masalah, apalagi masalah yang berkaitan dengan hukum, tentu akan menghambat proses penyampaian informasi, yang merupakan tugas pokok dari jurnalis itu sendiri. 89 Zulkarimein Nasution, Etika Jurnalisme Prinsip-Prinsip Dasar, h. 46 90 Zulkarimein Nasution, Etika Jurnalisme Prinsip-Prinsip Dasar, h. 46 91 Zulkarimein Nasution, Etika Jurnalisme Prinsip-Prinsip Dasar, h. 47