Namun di sisi lain wartawan surat kabar Lampu Hijau kedapatan melanggar Kode Etik Jurnalistik pasal 6 poin 2
mengenai larangan menerima suap.
46
Saat hari pertama peneliti mengikuti kegiatan wartawan yakni pada tanggal 2
Mei 2016, wartawan surat kabar Lampu Hijau bersama dua rekannya dari media cetak lain kedapatan menerima sejumlah
uang saat melakukan wawancara dengan seorang narasumber, seperti yang telah dipaparkan pada penjelasan pelanggaran
pasal 1 poin 1 mengenai sikap independen. Hal ini jelas terindikasi melanggar Kode Etik Jurnalistik.
g. Pasal 7: wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk
melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan
embargo, informasi latar belakang, dan off the record
sesuai dengan kesepakatan
47
Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik pasal 7 oleh wartawan surat kabar Lampu Hijau adalah sebagai berikut:
48
46
Hasil temuan observasi partisipatif pada 2 Mei 2016 di parkiran Kantor Wali Kota Jakarta Selatan
47
Pasal 7 Kode Etik Jurnalistik berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03SK- DPIII2006, dalam buku “Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik”
karya Wina Armada Sukardi
48
Hasil observasi partisipatif bersama M. Isa Bustomi, wartawan surat kabar Lampu Hijau wilayah Jakarta Selatan pada 2-15 Mei 2016
Poin Penerapan
Pelanggaran Tentatif
1. -
- -
2. -
- -
3. -
- -
4. -
Menghargai ketentuan off
the record -
Tabel 4.7 pelaksanaan pasal 7 Kode Etik Jurnalistik
Dalam pasal 7 ini, poin 1, 2, dan 3 tidak teridentifikasi karena tidak ditemukan pelaksanaan terkait hak tolak,
ketentuan embargo, maupun ketentuan latar belakang selama proses penelitian. Sedangkan poin 4 secara jelas diakui
sendiri oleh wartawan. Wartawan kerap kali melanggar ketentuan off the record demi memperoleh berita yang
menarik, bombastis, dan sensasional.
49
Sehingga jelas bahwa wartawan surat kabar Lampu Hijau melanggar pasal 7 poin 4
Kode Etik Jurnalistik.
h. Pasal 8: wartawan Indonesia tidak menulis atau
menyiarkan berita
berdasarkan prasangka
atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan
suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa
49
Pengakuan wartawan surat kabar Lampu Hijau wilayah Jakarta Selatan pada 2 Mei 2016
serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa dan cacat jasmani
50
Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik pasal 8 oleh wartawan surat kabar Lampu Hijau adalah sebagai berikut:
51
Poin Penerapan
Pelanggaran Tentatif
1. Tidak menulis dan
menyiarkan berita berdasarkan
prasangka -
-
2. Tidak melakukan
diskriminasi -
-
Tabel 4.8 pelaksanaan pasal 8 Kode Etik Jurnalistik
Selanjutnya dalam pasal 8 Kode Etik Jurnalistik disebutkan bahwa “wartawan Indonesia tidak menulis atau
menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna
kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa
atau cacat jasmani”.
52
Berdasarkan poin-poin yang dijabarkan
50
Pasal 8 Kode Etik Jurnalistik berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03SK- DPIII2006, dalam buku “Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik”
karya Wina Armada Sukardi
51
Hasil observasi partisipatif bersama M. Isa Bustomi, wartawan surat kabar Lampu Hijau wilayah Jakarta Selatan pada 2-15 Mei 2016
52
Pasal 8 Kode Etik Jurnalistik berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03SK- DPIII2006, dalam buku “Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik”
karya Wina Armada Sukardi