Pasal 7: wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk

serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa dan cacat jasmani 50 Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik pasal 8 oleh wartawan surat kabar Lampu Hijau adalah sebagai berikut: 51 Poin Penerapan Pelanggaran Tentatif 1. Tidak menulis dan menyiarkan berita berdasarkan prasangka - - 2. Tidak melakukan diskriminasi - - Tabel 4.8 pelaksanaan pasal 8 Kode Etik Jurnalistik Selanjutnya dalam pasal 8 Kode Etik Jurnalistik disebutkan bahwa “wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani”. 52 Berdasarkan poin-poin yang dijabarkan 50 Pasal 8 Kode Etik Jurnalistik berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03SK- DPIII2006, dalam buku “Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik” karya Wina Armada Sukardi 51 Hasil observasi partisipatif bersama M. Isa Bustomi, wartawan surat kabar Lampu Hijau wilayah Jakarta Selatan pada 2-15 Mei 2016 52 Pasal 8 Kode Etik Jurnalistik berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03SK- DPIII2006, dalam buku “Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik” karya Wina Armada Sukardi tersebut dapat dikatakan bahwa wartawan surat kabar Lampu Hijau menerapkan Kode Etik Jurnalistik pasal 8. Hal ini dikarenakan wartawan memang tidak menulis atau menyiarkan berita yang didasarkan pada prasangka ataupun yang mendiskriminasi. Meskipun surat kabar Lampu Hijau dikenal sebagai surat kabar yang sensasional, wartawan tetap menulis hal-hal yang sensasional berdasarkan temuan yang didapatkan di lapangan. 53 Wartawan juga tidak menulis hal yang mendiskriminasi dan merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, maupun cacat. Meskipun orang-orang tersebut tidak luput menjadi objek pemberitaan, namun wartawan tetap fokus untuk lebih menonjolkan runtutan kejadian. 54 Keadaan sang objek pemberitaan memang kerap disebutkan, namun hal tersebut dijadikan sebagai keterangan tambahan dan ditempatkan sesuai porsi yang dibutuhkan.

i. Pasal 9: wartawan Indonesia menghormati hak

narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik 55 53 Hasil observasi partisipatif bersama M. Isa Bustomi, wartawan surat kabar Lampu Hijau wilayah Jakarta Selatan pada 2-15 Mei 2016 54 Berdasarkan pengecekan terhadap surat kabar yang telah terbit edisi 3-16 Mei 2016 55 Pasal 9 Kode Etik Jurnalistik berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03SK- DPIII2006, dalam buku “Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik” karya Wina Armada Sukardi