Pendekatan Penelitian Metodologi Penelitian
menyatakan ba hwa “etnometodologi berupaya untuk memahami
bagaimana masyarakat
memandang, menjelaskan,
dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri”.
15
Dengan demikian
dapat ditarik
kesimpulan bahwa
etnometodologi merupakan suatu metode untuk mengetahui bagaimana masyarakat memandang tata kehidupan yang mereka jalani. Adapun
dalam penelitian ini, masyarakat yang dimaksud adalah wartawan yang mendedikasikan dirinya bekerja untuk surat kabar Lampu Hijau.
Dengan demikian, metode etnometodologi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kerja jurnalistik dan penerapan etika pers yang
dilakukan oleh wartawan, dan bagaimana pandangan wartawan terhadap hal tersebut.
Pelopor kajian etnometodologi ini adalah Harold Garfinkel. Ia merupakan professor Emeritus di University Of California, Los
Angeles.
16
Sejarah penemuan metode etnometodologi diawali saat Garfinkel diajak oleh Fred Strodtbeck dan Saul Mendlovitz untuk
meneliti anggota dewan juri di suatu pengadilan.
17
Strodbeck meletakkan alat perekam secara tersembunyi di ruang rapat pengadilan Wichita, untuk merekam kegiatan musyawarah para
juri. Garfinkel terkejut oleh kenyataan bahwa para juri yang tidak diajarkan teknik-teknik hukum mampu menguji, mengkaji tindak
pidana, dan mengutarakan kesalahan para pelakunya. Untuk dapat melakukan itu, mereka menggunakan berbagai prosedur dan logika
15
Ellys Lestari Pambayun, One Stop Qualitative Research Methodology In Communication Konsep, Panduan, dan Aplikasi, h. 146
16
Ferry Roen, “Harold Garfinkel: Ethnometodology”, artikel diakses pada 25 Juni 2016 dari
http:perilakuorganisasi.comharold-garfinkel-ethno-metodelogy.html
17
Ellys Lestari Pambayun, One Stop Qualitative Research Methodology In Communication Konsep, Panduan, dan Aplikasi, h. 141
penilaian bersama,
seperti membedakan
benar dan
salah, kemungkinan, serta ketepatan; mereka mampu mengevaluasi ketepatan
argumen yang dikemukakan selama proses pengadilan.
18
Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa terdapat
sebuah praktik evaluasi dan penilaian yang dapat dideskripsikan. Melalui kejadian tersebutlah akhirnya Garfinkel mengetahui metode
yang mulai tahun 1955 disebut sebagai etnometodologi.
19
Etnometodologi yang diperkenalkan oleh Harold Garfinkel adalah suatu ranah ilmiah yang unik, sekaligus radikal dalam kajian
ilmu sosial karena dikenal keras dalam mengkritik cara-cara yang dilakukan para sosiolog sebelumnya.
20
Etnometodologi yang diperkenalkan Garfinkel ini memiliki tatanan secara teoritis maupun
praktis. Pada tatanan teoritis, Harold Garfinkel di tahun 1940 telah
menolak pemikiran Emile Durkheim mengenai “fakta sosial” karena baginya justru “aktor sosial” itulah yang sangat menentukan dan tidak
pernah dibatasi oleh struktur dan pranata sosial.
21
Sedangkan pada tatanan praktisnya, etnometodologi Garfinkel menekankan pada
kekuatan atau pendengaran dan eksperimen melalui simulasi.
22
18
Ellys Lestari Pambayun, One Stop Qualitative Research Methodology In Communication Konsep, Panduan, dan Aplikasi, h. 141
19
Alain Coulon, Etnometodologi, Jakarta: Lengge, 2008, h. 56
20
Ellys Lestari Pambayun, One Stop Qualitative Research Methodology In Communication Konsep, Panduan, dan Aplikasi, h. 142
21
Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial Buku Sumber untuk Penelitian Kualitatif, h. 199
22
Ellys Lestari Pambayun, One Stop Qualitative Research Methodology In Communication Konsep, Panduan, dan Aplikasi, h. 142