19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Etika
Secara etimologis , kata “Etika” berasal dari bahasa Yunani Kuno,
ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang, habitat; kebiasaan, adat; akhlak, watak;
perasaan, sikap, cara berpikir.
1
Secara epistemologis, etika memiliki beberapa pengertian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, etika adalah ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak.
2
Guwandi menyebutkan ada tiga macam pengertian etika, yakni: 1 etika sebagai nilai-nilai dan asas-asas moral yang dipakai seseorang atau
suatu kelompok sebagai pegangan bagi tingkah lakunya; 2 etika sebagai kumpulan asas dan nilai yang berkenaan dengan moralitas, sesuatu yang
dianggap baik atau buruk; 3 etika sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dari sudut norma dan nilai moral.
3
1
K. Bertens, Etika, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2013, h. 3-4
2
KBBI Online , “Surat Kabar”, pengertian kata diakses pada 16 Mei 2016 dari
http:kbbi.web.idetika
3
Armansyah, Pengantar Hukum Pers Bekasi: Gramata Publishing, 2015, h. 103
Menurut Ward, etika juga didefinisikan sebagai “analisis, evaluasi dan promosi perilaku yang benar dan atau karakter yang bagus menurut
standar terbaik yang ada”.
4
Altschull mendefinisikan etika sebagai “studi tentang pembentukan nilai-nilai moral dan prinsip-
prinsip mengenai benar dan salah”.
5
Adapun menurut American Heritage Dictionary: Description of Ethic, disebutkan bahwa etik memiliki beberapa arti yakni: 1 seperangkat
prinsip perilaku yang benar; suatu teori atau sistem nilai-nilai moral; 2 studi tentang sifat umum dari moral dan pilihan-pilihan moral yang
spesifik yang dibuat oleh seseorang.
6
Dari beberapa pengertian etika di atas, dapat disimpulkan bahwa etika merupakan suatu aturan mengenai baik dan buruk serta benar atau
salah mengenai perilaku yang ditetapkan berdasarkan standar tertentu. Dalam hal ini memungkinkan adanya perbedaan penerapan etika di setiap
tempat, karena dikembalikan pada standar yang diberlakukan di wilayah yang bersangkutan. Namun intinya etika memberikan sebuah penilaian
tersendiri terhadap perilaku, apakah dianggap baik atau buruk, maupun benar atau salah.
Menurut Zulkarimein Nasution setidaknya ada dua alasan mengapa etika tumbuh di masyarakat yaitu: 1 pada hakikatnya manusia sadar
bahwa mereka butuh dan ingin berbuat baik sehingga secara otomatis
4
Zulkarimein Nasution, Etika Jurnalisme Prinsip-Prinsip Dasar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015, h. 27
5
Zulkarimein Nasution, Etika Jurnalisme Prinsip-Prinsip Dasar, h. 84
6
Zulkarimein Nasution, Etika Jurnalisme Prinsip-Prinsip Dasar, h. 27