Improvisasi oleh Wartawan Surat Kabar Lampu Hijau

keseluruhan. Berikut beberapa contoh penggunaan kalimat panjang dalam judul berita pada surat kabar Lampu Hijau: a. “Play Boy Kenalan Ama Pembokat Di Facebook Abis Ngeseks Jadi Bad Boy Pacar Diikat Trus Mobil Majikan Pacar Dibawa Kabur Bad Boy Dan Penadahnya Dibekuk”, judul headline surat kabar Lampu Hijau edisi 3 Mei 2016. Gambar 4.7 Headline Lampu Hijau edisi 3 Mei 2016 b. “Diancem Nggak Diakui Sebagai Anak 3 Tahun Cewek Abg Jadi Budak Seks Bapak Kandung”, judul headline surat kabar Lampu Hijau edisi 7 Mei 2016. Gambar 4.8 Headline Lampu Hijau edisi 7 Mei 2016 c. “2 Kali Dilayani, Nggak Pernah Bayar Masih Ngutang 2 Ronde Udah Minta Ngeseks Lagi Gigolo Sakit Hati Pasangan Homonya Digorok Sampe Mati”, judul headline surat kabar Lampu Hijau edisi 9 Mei 2016. Gambar 4.9 Headline Lampu Hijau edisi 9 Mei 2016 Selain berimprovisasi dari segi judul, surat kabar Lampu Hijau juga berimprovisasi pada penyajian badan berita. Dalam badan berita rincian kejadian dipaparkan secara detail dan runtut seperti orang yang bercerita. Berikut contoh penyajian badan berita: 71 Cewek 12 Tahun Diajak Nongkrong Empat Cowok Udah Nongkrong, Gilir Gelas Pas Giting, Tuh Cewek Digiri Empat Cowok Lampu Hijau, Jakarta Selatan Y, wanita berusia 12 tahun ini hanya tertunduk malu saat berada di Mapolres Jakarta Selatan. Dia didampingi anggota polisi ke ruang Perlindungan Perempuan dan Anak PPA untuk dimintai keterangan. Pasalnya, dia baru saja menjadi korban kekejian empat orang remaja yang telah memperkosanya. Kejadian pilu itu sendiri terjadi di sebuah Tempat Pemakaman Umum TPU di Kawasan Pancoran Barat 2, Tegal Parang, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis 125 dini hari. Dari informasi yang dihimpun, awalnya korban ini diajak oleh Muhammad Robi 23, dari rumahnya di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Saat itu korban diajak nongkrong sebuah tempat terpencil dikawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Disitu telah menunggu tiga orang temannya yakni Ikhsan 37, Alam 20 dan Angga 28. Saat itu korban diajak nongkrong bersama empat cowok tersebut. Disitulah telah tersedia miras berjenis anggur merah telah disiapkan mereka. Diduga korban rupanya sengaja dicekoki hingga mabuk. Setelah mabuk korban pun dibawa dua dari empat cowok tersebut, satu diantaranya Rony. Korban pun dipaksa kesebuah kuburan yang warga sekitar 71 Naskah siap cetak karya M. Isa Bustomi, diterima via email pada 12 Mei 2016 dari muhammadisabustomiyahoo.com menamankan Cuborong. Korban yang telah teler hanya bisa pasrah. Saat itulah korban dilucuti pakaianya dan digilir keempat pelaku. Nahas, saat melakukan perbuatan keji tersebut, keempat remaja itu dipergoki warga sekitar. saya yang mengamankan. Saat itu bajunya korban sudah terbuka. Pelaku namanya Rony sama satu lagi saya kurang kenal. Yang kuat dugaan melakukan itu dua orang itu, ujar Ondang, salah satu saksi yang memergoki pelaku saat berada di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis 125. Saat itulah pelaku dan korban langsung digiring ke Mapolsek Pancoran Jakarta Selatan. Korban pun dilarikan ke rumah sakit dan pelaku pun diperiksa. Dari hasil visum yang dilakukan korban, terdapat luka pada kemaluannya yang diduga kuat kalau korban benar dilakukan pemerkosaan secara bergiliran. kalao dari hasil visum hasilnya begitu diperkosa. Ditangkepnya dikuburan di pancoran Tegal parang, tutupnya seiring digiring polisi. Sementara itu, Kapolsek Pancoran Kompol Aswin saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat itu korban benar dimabuki oleh keempat pelaku sebelum akhirnya diperkosa. jadi korban dan pelaku mabuk-mabukan terus digituinnya dikeburan. Sepertinya memang ada dugaan 285 kalau diliat dari hasil visum. Tapi kasusnya kita udah limpahkan ke Polres, ungkapnya saat dihubungi Lampu Hijau. Sementara Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, AKP Nunu mengatakan telah menerima kasus yang dilimpahkan dari Mapolsek Pancoran. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek untuk menangani kasus tersebut. sudah kita tangani. Cuma untuk pelakunya belum bisa kita sebutkan. Karena saya juga belum bertemu pelaku dan korbannya, ungkapnya. Sementara itu, Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Purwanta mengatakan kalau dari pengakuan pelaku, mereka tidak melakukan persetubuhan terhadap korban. Saat dalam keadaan tidak sadar, korban hanya dilecehkan dengan cara memasuk- masukan jari ke kemaluan korban. awal mulanya korban diberikan minuman hingga tidak sadarkan diri. Kemudian korban dilecehkan kemaluannya pakai tangan. Itu pengakuan sementara dari pelaku. Saat ini masih ditangani. Masih kita periksa, paparnya. Kini akibat perbuatannya, saat ini keempat pelaku pemerkosa tersebut telah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan. ISA Terakhir, improvisasi yang dibuat oleh surat kabar Lampu Hijau adalah berupa penekanan pada sisi humanis objek pemberitaan. Sisi humanis dianggap menjadi kekuatan bagi setiap berita yang disajikan karena akan membuat berita menjadi lebih menarik dan tak jarang dapat meningkatkan nilai sensasionalitas pemberitaan. Sisi humanis merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan, yang dapat menyentuh segi emosional para pembaca. Hal ini biasanya didapatkan dari kisah pribadi objek pemberitaan yang dianggap menarik. Berikut contoh penyajian berita menggunakan sisi humanis: 72 Gambar 4.10 Sisi Humanis Pada Judul Berita 72 Surat kabar Lampu Hijau edisi 18 Mei 2016 Hujan + Petir, Petani Woles Aja Tetap Garap Sawah KESAMBAR PETIR, INNALILLAHI DAH Duki, petani asal Desa Jambak, Cikedung, Kabupaten Indramayu bikin geger warga sekitar, Senin 165 petang. Ya, cowok 45 tahun ini ditemukan sudah meninggal dunia di sawah masuk Blok Deling, Desa Jambak, Cikedung. Lampu Hijau, Indramayu Yang pertama kali menemukan Duki adalah dua orang petani yang merupakan warga sekitar, Sadi 45, dan Dirmanto 40. Waktu itu keduanya melintas dan melihat Duki sudah terkapar dengan kondisi l k k … Sisi humanis yang diangkat dari berita di atas adalah mengenai kerja keras yang dilakukan seorang petani yang tetap bekerja meski hujan dan petir menguyur hingga akhirnya ia meninggal dunia tersambar petir.

B. Kerja Jurnalistik Wartawan Surat Kabar Lampu Hijau

Sebelum seseorang dinyatakan resmi menjadi wartawan surat kabar Lampu Hijau, ia harus mengikuti tahapan seleksi dan perekrutan. Proses seleksi dan perekrutan surat kabar Lampu Hijau dilaksanakan secara langsung di lapangan selama 3 bulan. 73 Namun sebelumnya calon wartawan sudah harus melewati tahap wawancara yang akan menguji pengetahuan wartawan mengenai dunia kejurnalistikan. Hal ini 73 Hasil wawancara bersama Syahroni, Pemimpin Redaksi surat kabar Lampu Hijau pada 14 April 2016 pukul 18.30 sd 19.30 di Gedung Rumah Pena lantai 3, Jakarta Barat dilakukan agar pihak surat kabar Lampu Hijau mengetahui bekal dasar yang telah dimiliki calon wartawannya. Dengan demikian, nantinya pihak penyelenggara penyeleksian dan rektutmen dapat lebih mudah melakukan pengarahan sesuai segmen surat kabar Lampu Hijau itu sendiri. Setelah dinyatakan lolos tahapan seleksi, barulah calon wartawan resmi bekerja sebagai wartawan di surat kabar Lampu Hijau dan akan dibekali kartu pers sebagai tanda identitas. Calon wartawan maupun wartawan yang sudah resmi bekerja di surat kabar Lampu Hijau tidak dibekali dengan pengetahuan terhadap Kode Etik Jurnalistik karena pihak Lampu Hijau menganggap bahwa pengetahuan mengenai kaidah-kaidah yang berkaitan dengan dunia kejurnalistikan sudah dimiliki oleh setiap orang yang mendaftar. 74 Meskipun demikian pihak Lampu Hijau mengaku tetap membuka diri untuk menghadiri undangan acara-acara yang dilaksanakan Dewan Pers seperti uji kompetensi wartawan, atau acara lainnya yang berkaitan dengan dunia kejurnalistikan. 75 Dalam menghadiri uji kompetensi wartawan yang diselenggarakan pihak Dewan Pers, pihak surat kabar Lampu Hijau mengirimkan perwakilan secara bergantian dalam setiap periode acara. 74 Hasil wawancara bersama Syahroni, Pemimpin Redaksi surat kabar Lampu Hijau pada 14 April 2016 pukul 18.30 sd 19.30 di Gedung Rumah Pena lantai 3, Jakarta Barat 75 Hasil wawancara bersama Syahroni, Pemimpin Redaksi surat kabar Lampu Hijau pada 14 April 2016 pukul 18.30 sd 19.30 di Gedung Rumah Pena lantai 3, Jakarta Barat Sehingga pada akhirnya Pemimpin Redaksi mengklaim bahwa seluruh wartawan surat kabar Lampu Hijau telah lulus uji kompetensi. 76 Selain menunggu undangan acara uji kompetensi dari Dewan Pers, kelompok kerja wartawan per wilayah yang mereka ikuti diizinkan untuk mengadakan uji kompetensi sendiri, tentunya dengan tetap melibatkan pihak Dewan Pers. Jika wartawan surat kabar Lampu Hijau sudah dinyatakan lulus uji kompetensi wartawan melalui jalur mandiri tersebut mereka tetap harus melapor untuk arsip kantor. 77 Sistem kerja wartawan surat kabar Lampu Hijau dibagi berdasarkan wilayah, dengan satu wilayah dipegang oleh satu orang wartawan. 78 Artinya, satu orang wartawan yang ditempatkan di suatu wilayah bertanggungjawab untuk memantau serta memberitakan segala macam peristiwa yang sesuai dengan segmentasi Lampu Hijau, yakni berupa berita kriminal di masing-masing wilayah yang dipegangnya. Pembagian wilayah tersebut berada di sekitar wilayah Jabodetabek berupa Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Bekasi, serta Tangerang. Selain itu, wartawan ada pula yang ditugaskan untuk memegang wilayah di 76 Hasil wawancara bersama Syahroni, Pemimpin Redaksi surat kabar Lampu Hijau pada 14 April 2016 pukul 18.30 sd 19.30 di Gedung Rumah Pena lantai 3, Jakarta Barat 77 Hasil wawancara bersama Syahroni, Pemimpin Redaksi surat kabar Lampu Hijau pada 14 April 2016 pukul 18.30 sd 19.30 di Gedung Rumah Pena lantai 3, Jakarta Barat 78 Hasil wawancara bersama Syahroni, Pemimpin Redaksi surat kabar Lampu Hijau pada 14 April 2016 pukul 18.30 sd 19.30 di Gedung Rumah Pena lantai 3, Jakarta Barat