Langkah-langkah Metode Resitasi Metode Pembelajaran Resitasi

merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas sehubungan dengan apa yang dipelajari, sehingga: a Dapat memupuk rasa percaya diri b Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan mengkomunikasikan sendiri. c Dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan. d Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa. e Dapat mengembangkan kreativitas siswa. f Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak. 11 Penggunaan metode resitasi pemberian tugas bagi siswa bertujuan menumbuhkan proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif serta memupuk kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. Manfaat metode resitasi pemberian tugas yang digunakan dengan tepat dan terencana adalah untuk: a Menumbuhkan kebiasaan belajar mengajar mandiri dalam lingkungan bersama kolektif maupun sendiri. b Melatih cara mencari informasi secara langsung dari sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat. c Menumbuhkan suasana pembelajaran yang menggairahkan. 12 Mengacu pada pendapat yang telah diuraikan di atas, jelaslah bahwa resitasi pemberian tugas kepada siswa dapat mengaktifkan serta melatih daya ingatnya sehingga tujuan pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Dengan menggunakan metode resitasi pemberian tugas kepada siswa, maka hambatan- hambatan yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran di kelas dapat kita kurangi. 11 http:www.estiprastikaningsih.wordpress.com201301018 diakses tanggal 25 April 2014 12 http:lenterakecil.commetode-penugasan diakses tanggal 25 April 2014.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Cronbach sebagaimana yang dikutip oleh Dalyono, belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku individu sebagai hasil dari pengalamannya. 13 Menurut Hintzman sebagaimana yang dikutip oleh Muhibbin Syah, belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi dalam diri yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku. 14 Hilgard dan Bower sebagaimana yang dikutip oleh Dalyono menegaskan bahwa, belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang. 15 Menurut Morgan sebagaimana yang dikutip M. Ngalim Purwanto, belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman. 16 Lebih lanjut Dengeng sebagaimana yang dikutip Yatim Riyanto menyatakan bahwa belajar merupakan pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki. 17 Sebagai makhluk ciptaan Allah yang berakal, manusia di mana saja berada tentu melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar itu memberi manfaat bagi individu dan juga masyarakat untuk menempatkan diri sebagai makhluk yang berbudaya. Dengan belajar seseorang mampu mengubah perilaku, kebiasaan, sikap dan menambah pengetahuan serta mengembangkan ketrampilan. Perubahan itu diperoleh dengan melalui usaha, menetap dan dalam waktu yang lama dan merupakan hasil dari pengalaman. Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri dan ada yang pula dari luar dirinya. 13 Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007 cet ke-4, h. 212 14 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999, h. 61 15 Dalyono, op. cit, h. 211 16 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1985, h. 80-81 17 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009, h. 5