Hasil Uji Prasyarat Analisis

59 Dari Tabel 4.8 hasil perhitungan uji hipotesis di atas, terlihat bahwa nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 5, memenuhi kriteria t hitung t tabel yaitu 0,22 2,00. Maka dalam hal ini hipotesis nol H diterima dan hipotesis alternatif Ha ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian, kedua kelas tersebut layak dijadikan sampel penelitian. Berbeda dengan hasil uji hipotesis pretest, pada uji posttest tampak bahwa nilai kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda menghasilkan t hitung t tabel yaitu pada taraf signifikan 5 diperoleh 4,20 2,00, sehingga hipotesis nol H ditolak dan hipotesis alternative H a diterima. Dengan diterimanya H a pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu terdapat pengaruh metode resitasi terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut ditunjukan dari rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan metode resitasi terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pretest siswa kelas eksperimen naik secara signifikan dibandingkan nilai rata-rata posttest-nya, terdapat selisih sebesar 9,67. Keadaan ini menunjukkan bahwa penggunaan metode resitasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada.Hal tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan Yuli Nahdiyatul Hidayah tentang “Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan metode Resitasi pada Mata Pelajaran Akutansi Materi Buku Besar di SMK Lebak Bulus” 1 menyatakan bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar Akutansi siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata- rata N-Gain dari siklus I adalah 0,35 meningkat pada siklus II menjadi 0,67. 1 Yuli Nahdiyatul Hidayah tentang “Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan metode Resitasi pada Mata Pelajaran Akutansi Materi Buku Besar di SMK Lebak Bulus” Skripsi S.I Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. 60 Pada awal pembelajaran, berdasarkan hasil pretest diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa sebelum diberikan perlakuan, kedua kelompok memiliki kemampuan yang sama berdasarkan uji statistik. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil rata-rata nilai pretest kelas eksperimen yaitu sebesar 48 yang tidak jauh berbeda dengan nilai kelas kontrol yaitu sebesar 48,66. Namun setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional pada kelas kontrol dan pembelajaran menggunakan metode resitasi pada kelas eksperimen, hasil posttest kedua kelas ini mengalami peningkatan. Hasil posttest yang didapat oleh kelas eksperimen adalah 79 dan yang didapat oleh kelas kontrol adalah 69,33. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Perbedaan hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, metode resitasi merupakan suatu jenis metode pembelajaran yang memiliki prinsip belajar yang kuat yaitu pengulangan. Pada pembelajaran menggunakan metode resitasi penugasan, siswa dapat melakukan kegiatan belajar melalui berbagai macam media buku, internet dan lingkungan dan bisa belajar dimanapun. Dengan tugas, siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri. Kedua,metode resitasi memudahkan siswa dalam hal mengingat dan memahami materi pelajaran dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hal itu karena metode resitasi yang dimanfaatkan siswa dalam penelitian ini tidak hanya menyajikan materi, tetapi juga pemberian tugas yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, penugasan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan praktik dan latihan secara mandiri dengan bantuan berbagai media. Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penyelesaian masalah melalui tugas yang diberikan. Selain itu,metode ini merupakan aplikasi pengajaran modern disebut juga azas aktifitas dalam mengajar yaitu guru harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktifitas sehubungan dengan apa yang dipelajari sehingga siswa dapat memupuk rasa percaya diri 61 sendiri, membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah informasi, membina tanggungjawab siswa, serta mengembangkan kreativitas siswa.