harus mengembangkan potensi lain yang dimiliki peserta didik dan mendapat perhatian dari pendidik agar dapat berkembang secara optimal.
Setelah menguraikan pengertian pendidikan secara umum, penulis selanjutnya membahas tentang pengertian pendidikan agama Islam.
Ahmad D. Marimba sebagaimana yang dikutip oleh Armei Arief memberikan pengertian pendidikan Islam sebagai program bimbingan subyek pendidikan guru,
pendidik kepada objek pendidikan murid dengan bahan materi tertentu, dalam jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu dan dengan alat perlengkapan yang
ada kearah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai ajaran Islam. Menurut Yusuf Qardhawi sebagaimana yang dikutip oleh Haidar Putra Daulay, pendidikan
Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya.
34
Pendidikan agama adalah salah satu dari tiga mata pelajaran yang wajib diberikan pada setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan pendidikan pencasila,
pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan, yang terdapat dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, pasal 39 ayat 2. Dalam pasal penjelasan diterangkan pula
bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik
yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat agama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional, dan merupakan salah satu hak peserta didik dan mendapat pendidikan agama, sesuai pasal 12 bab V UU No. 20 Tahun 2003.
“setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai
dengan agama yang dianutnya dan diajarkan sesuai oleh pendidik yang beragama”.
35
Tayar Yusuf sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Majid mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan
pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar
34
Armai Arief, Reformulasi pendidikan Islam, Jakarta: CRSD Press, 2005, h. 20
35
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 37
kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.
36
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Majid, pendidikan agama Islam adalah
bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
37
Jadi pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Kurikulum pendidikan agama islam untuk sekolah madrasah berfungsi sebagai berikut:
38
1 Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Allah SWT. yang telah menanamkan dalam lingkungan keluarga. 2
Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
3 Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan agama islam.
4 Perbaikan,
yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan- kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,
pemahaman, pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 5
Pencegahan, yaitu untuk menagkal hal-hal negative dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
36
Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, h. 130
37
Ibid., h. 130
38
Abdul Majid, Pendidikan Agama Berbasis kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet.I, h.134-135
6 Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum dalam nyata
dan non-nyata, sistem dan fungsionalnya. 7
Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus dibidang Agama Islam.
Adapun fungsi dari pendidikan Nasional tertuang dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 adalah berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
39
Dari beberapa fungsi pendidikan Agama Islam yang mendapatkan pengaruh terhadap prestasi belajar PAI adalah pada poin b yaitu penanaman nilai sebagai
pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Dan pada g yaitu Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus dibidang Agama Islam. Adapun pada “poin b” tentang Penanaman Nilai menjadi pengaruh PAI
terhadap prestasi belajar anak karena dalam ajaran islam akhlak merupakan ukuran atau barometer untuk menilai pribadi seseorang dan menjadi pelajaran yang
diutamakan untuk mendidik anak di sekolah maupun dilingkungan keluarga. Dan hal ini seorang guru dapat menilai dan menentukan anak sebagai peserta didik yang
teladan dan menjadi kebanggaan bagi orang tuanya. Adapun pada poin “g” tentang Penyaluran seorang peserta didik dapat
mengaplikasikan diri di masyarakat dari pelajaran agama yang telah diberikan oleh guru di sekolah. Sehingga guru agama mendapatkan calon-calon mubalig dan
mubalighoh, atau seorang Qori atau Qoriah atau yang lainnya, hal ini menjadi poin plus bagi peserta didik yang mempunyai bakat khusus dibidang Agama Islam.
39
Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, h.7
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan artinya sesuatu yang dituju, yaitu yang akan dicapai dengan suatu kegiatan atau usaha. Sesuatu kegiatan akan berakhir bila tujuannya sudah tercapai.
Kalau tujuan itu bukan tujuan akhir, kegiatan berikutnya akan langsung dimulai untuk mencapai tujuan selanjutnya dan terus begitu sampai kepada tujuan akhir.
40
Secara umum tujuan pendidikan Islam terbagi kepada tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional. Tujuan umum adalah tujuan yang
akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi
sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik menjadi manusia-manusia
sempurna insan kamil setelah ia menghabisi sisa umurnya. Sementara tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan
pendidikan tertentu.
41
Menurut Zakiah Daradjat, tujuan pendidikan Islam ialah kepribadian muslim, yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam. Orang yang
berkepribadian muslim dalam al- Qur’an disebut “mustaqim”. Karena itu pendidikan
Islam berarti juga pembentukan manusia yang bertakwa. Ini sesuai dengan pendidikan nasional kita yang dituangkan dalam tujuan pendidikan nasional yang
akan membentuk manusia pancasilais yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
42
Di setiap lembaga pendidikan umum dan keagamaan, pendidikan agama merupakan bagian dari bidang studi yang disajikan kepada peserta didik. Di dalam
pendidikan agama sendiri diajarkan berbagai macam materi yang kesemuanya dilandaskan kepada ajaran agama.
40
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 72
41
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, h. 15-19
42
Zakiah Daradjat, Op.cit, h. 72
Khusus di lembaga pendidikan umum, pendidikan agama disajikan pada dataran memperkenalkan ajaran-ajaran agama yang ada di Indonesia. Namun, ketika
ada hal-hal yang dipandang dapat menyentuh permasalahan aqidah keyakinan, maka diambil kebijaksanaan dengan menyajikan hal tersebut secara terpisah sesuai
dengan kondisi peserta didik dilihat dari keyakinannya masing-masing. Hal terpenting yang perlu diingat adalah pendidikan agama yang dilaksanakan
di sekolah-sekolah bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada peserta didik sesuai dengan konsep kebaikan agama masing-masing. Lebih jauh lagi
diharapkan dengan mengikuti program pendidikan agama di sekolah, peserta didik mampu menerapkan ajaran agamanya di dalam kehidupan sehari-hari.
43
Nilai-nilai Islam yang ingin ditanamkan kepada peserta didik tidak hanya dibatasi kepada nilai ibadah dan moral saja. namun perlu diingat bahwa Islam
memiliki ajaran terpenting walaupun keberadaannya harus diimbangi dengan dua hal diatas.
Ajaran yang dimaksudkan adalah “tradisi intelektual” dengan landasan semangat pembuktian akan kebenaran Allah, hal ini terbukti dengan pernyataan Allah
yang begitu memberikan penghargaan terhadap mereka yang berilmu pengetahuan al-
Qur’an 58: 00. Bahkan Allah secara tegas menyatakan bahwa hanya orang-orang yang berilmu sajalah yang memiliki tingkat pengabdian kepada-Nya yang paling
tinggi al- Qur’an 35:28.
44
Pendidikan Agama Islam di sekolah Menengah Pertama SMP bertujuan untuk:
1 Menumbuh
kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannnya kepada Allah
SWT.
43
Armai Arief, Reformulasi pendidikan…, h. 80-81
44
Armai Arief, Reformulasi pendidikan…, h. 82-83