Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda-benda seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika memang kamu orang yang benar” QS. Al-Baqarah: 31 28 Kata tarbiyah merupakan masdar dari kata rabba yang berarti mengasuh, mendidik dan memelihara. 29 Seperti terdapat dalam al- Qur’an: ًريغص ين يب ك ْ ح ْ لق ة ْحرل نم ل ح نج ل ْضفْخ Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. QS. Al-Vsra’: 24 30 Sedangkan kata ta’dib, merupakan masdar dari kata addaba, yang dapat diartikan kepada proses mendidik yang lebih tertuju pada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti peserta didik. 31 Menurut Naquib al-Attas dalam bukunya, istilah ta’dib adalah istilah yang paling tepat digunakan untuk menggambarkan pengertian pendidikan, sementara istilah tarbiyyah terlalu luas karena pendidikan dalam istilah ini mencakupi juga pendidikan untuk hewan. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa istilah ta’dib merupakan masdar kata kerja addaba yang berarti pendidikan. Dari kata addaba ini diturunkan juga kata adabun. Menurut al-Attas, adabun berarti pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan berbagai tingkat dan derajat tingkatan mereka dan tentang tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakikat itu serta dengan kapasitas dan potensi jasmaniah, intelektual, maupun rohaniah seseorang. Berdasarkan pengertian adab seperti itu, Al-Attas mendefinisikan pendidikan menurut Islam sebagai pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan ke dalam manusia, tentang tempat-tempat yang tepat bagi segala sesuatu di dalam tatanan wujud sehingga hal ini 28 Departeman Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: al-Hikmah, h. 6 29 Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001, h. 87 30 Departeman Agama RI, Al- Qur’an…, h. 284 31 Samsul Nizar, Op.cit., h. 90 membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud tersebut. 32 Mengenai pengertian pendidikan menurut istilah disampaikan oleh beberapa tokoh antara lain: Anton Moeliono sebagaimana dikutip oleh Samsul Nizar mendefinisikan pendidikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan dan cara-cara mendidik. Ali Ashraf, melihat pendidikan merupakan sebuah aktivitas sistematis yang memiliki maksud tertentu. Di arahkan untuk mengembangkan daya kreativitas individu anak didik secara menyeluruh. 33 Dari beberapa pengertian di atas, walaupun terdapat perbedaan dalam redaksi namun dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu aktifitas yang teratur, sistematis yang dilakukan secara sadar oleh orang dewasa dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan dan kepribadian anak dengan jalan pembinaan potensi-potensi pribadi yang dimilikinya baik jasmani maupun rohani. Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakuan oleh pendidik kepada perserta didik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara dengan cara pemebelajaran, bimbingan, pelatihan dan semua itu berlangsung seumur hidup. Dari pengertian di atas, jelas sekali bahwa pendidikan tidak hanya bertitik berat pada kecerdasan intelektual saja melainkan juga pembentukan karakter anak. Pendidikan tidak hanya sekedar proses belajar guna mengejar kecerdasan tetapi juga 32 Syed Muhammad al- Naquib Al-Attas ,Aims and Objectives of Islamic Education, hal. 157. 33 Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001, h. 92 harus mengembangkan potensi lain yang dimiliki peserta didik dan mendapat perhatian dari pendidik agar dapat berkembang secara optimal. Setelah menguraikan pengertian pendidikan secara umum, penulis selanjutnya membahas tentang pengertian pendidikan agama Islam. Ahmad D. Marimba sebagaimana yang dikutip oleh Armei Arief memberikan pengertian pendidikan Islam sebagai program bimbingan subyek pendidikan guru, pendidik kepada objek pendidikan murid dengan bahan materi tertentu, dalam jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada kearah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai ajaran Islam. Menurut Yusuf Qardhawi sebagaimana yang dikutip oleh Haidar Putra Daulay, pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. 34 Pendidikan agama adalah salah satu dari tiga mata pelajaran yang wajib diberikan pada setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan pendidikan pencasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan, yang terdapat dalam UU Nomor 2 Tahun 1989, pasal 39 ayat 2. Dalam pasal penjelasan diterangkan pula bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat agama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional, dan merupakan salah satu hak peserta didik dan mendapat pendidikan agama, sesuai pasal 12 bab V UU No. 20 Tahun 2003. “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan sesuai oleh pendidik yang beragama”. 35 Tayar Yusuf sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Majid mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar 34 Armai Arief, Reformulasi pendidikan Islam, Jakarta: CRSD Press, 2005, h. 20 35 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 37