Kebutuhan Energi Listrik pada Mesin dan Peralatan

52 Tabel 5.1. Kebutuhan energi listrik pada mesin dan peralatan produksi cokelat batangan Nama Mesin Jumlah Mesin Daya Listrik kWh Jumlah Operasi Per Hari jam kWhHari kWh kWhBulan kWh kWhTahun kWh Mesin pengolah cokelat Ball Mill 1 3 6 18 432 5184 Mesin tempering 1 3,5 5 17,5 420 5040 Mesin pencetak cokelat semi otomatis 1 7,5 10 75 1800 21600 Mesin pengemas cokelat 1 3,5 2 7 168 2016 Timbangan digital 1 0,018 1 0,018 0,432 5,184 Total 117,518 2820,432 33845,184 53

5.3.4. Neraca Massa Produksi

Neraca massa proses produksi cokelat batangan dapat dilihat pada Gambar 5.8 :  Basis adonan = 1.000 kg 1 tonhari ; pasta cokelat cocoa liquor = 30 , lemak cokelat cocoa butter = 20, susu segar = 25, dan gula pasir = 25 Gambar 5.8. Neraca massa proses produksi cokelat batangan

5.4. Penentuan Lokasi Pabrik

Penentuan lokasi pabrik merupakan suatu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pendirian suatu industri. Pemilihan lokasi yang tepat akan berpengaruh terhadap kelangsungan dan efisisensi Penghalusan atau pemastaan 80 800 kg Pematangan dan homogenisasi 100 1.000 kg Tempering 100 1.000 kg Pencampuran 80 800 kg Pencetakan 100 1.000 kg - Cocoa liquor = 300 kg - Gula pasir = 250 kg - Susu segar = 250 kg - Lemak cokelat = 200 kg Pendinginan 100 1.000 kg Pengemasan 100 1.000 kg = 8334 kotak Cokelat batangan dalam kemasan 100 8334 kotak 54 perusahaan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah ketersediaan bahan baku, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, pasokan tenaga kerja, dan fasilitas transportasi Husnan dan Muhammad, 2005. Suatu industri yang lokasinya tidak tepat akan menghadapi persoalan yang terus menerus dan tidak terselesaikan, terutama dalam menghadapi persaingan sehingga kelangsungan hidup dan stabilitas industri tersebut akan selalu mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keputusan yang tepat dalam penentuan lokasi, maka perlu dilakukan pengkajian berbagai faktor yang mempengaruhinya. Lokasi industri yang tepat dapat melayani proses-proses baru, perkembangan teknologi, dan dapat menampung kemungkinan-kemungkinan perluasan industri. Dalam studi ini tidak dilakukan penentuan alternatif lokasi untuk penentuan lokasi pendirian industri cokelat batangan. Pemilihan lokasi pendirian industri cokelat batangan telah ditetapkan di daerah Cijeruk, Kabupaten Bogor. Alasan pemilihan lokasi di daerah tersebut antara lain berdasarkan faktor kedekatan dengan salah satu sumber bahan baku yaitu susu cair segar yang berasal dari peternak sapi, di mana susu merupakan komoditi yang mudah rusak apabila tidak segera diproses lebih lanjut bila dibandingkan dengan lemak cokelat yang memiliki umur simpan dan daya tahan tinggi tidak mudah rusak sehingga memperkecil biaya transportasi, tersedia sumber daya manusia yang cukup, infrastruktur mendukung, dan dekat dengan target pasar dan pemasaran. Ketersediaan sumber daya manusia pun menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Pasokan sumber daya yang kompeten dan tenaga kerja tersedia dalam jumlah memadai. Dengan adanya industri cokelat batangan ini, tenaga kerja yang ada di daerah tersebut dapat terserap dan mampu mengurangi tingkat penggangguran. Faktor berbagai biaya seperti biaya transportasi pemasaran, biaya pembelian lahan, dan pembangunan lahan yang lebih rendah. Selain itu, di daerah ini memiliki kekurangan, yaitu kondisi jalan yang tidak terlalu lebar untuk dilalui oleh kendaraan yang besar sehingga dapat mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk distribusi bahan baku dari dan produk jadi menjadi lebih lama.

5.5. Perencanaan Tata Letak dan Kebutuhan Ruang Pabrik

Perencanaan tata letak sangat dibutuhkan dalam rangka pendirian suatu pabrik, karena hal ini berhubungan dengan penyusunan letak mesin, peralatan-peralatan produksi, dan ruangan-ruangan dalam pabrik. Pada tahapan proses pendirian industri cokelat batangan, penentuan desain tata letak menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan karena akan membuat proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini mengacu pada Heizer dan Render 2004 yang menyatakan bahwa tata letak merupakan salah satu strategi wilayah yang akan menentukan efisiensi operasi dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah perusahaan mendapatkan strategi yang mendukung perbedaan, harga yang rendah atau respon. Menurut Purnomo 2004 perancangan tata letak pabrik dapat meminimumkan elemen-elemen biaya, seperti biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan, mesin, maupun fasilitas produksi lainnya, biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perawatan mesin, dan biaya penyimpanan produk jadi. Pada penentuan tata letak pabrik, terdapat tiga tipe tata letak pada pabrik yaitu antara lain adalah: 1. Tata Letak Berdasarkan Produk Layout by Product Tata letak jenis ini membentuk suatu garis mengikuti jenjang proses pengerjaan produksi suatu produk dari awal hingga akhir.