29
Keterangan : Bt = keuntungan pada tahun ke-t
Ct = biaya pada tahun ke-t i = tingkat suku bunga
t = periode investasi t = 0,1,2,3,…,n n = umur ekonomis proyek
Proyek dianggap layak dan dapat dilaksanakan apabila NPV 0. Jika NPV 0, maka proyek tidak layak dan tidak perlu dijalankan. Jika NPV sama dengan nol, berarti proyek tersebut
mengembalikan persis sebesar opportunity cost faktor produksi modal.
2. Internal Rate of Return IRR
Internal rate of return IRR adalah tingkat suku bunga pada saat NPV sama dengan nol dan
dinyatakan dalam persen Gray et al., 1993. IRR merupakan tingkat bunga yang bilamana dipergunakan untuk mendiskonto seluruh kas masuk pada tahun-tahun operasi proyek akan
menghasilkan jumlah kas yang sama dengan investasi proyek. Tujuan perhitungan IRR adalah mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap tahunnya. Menurut Kadariah et al. 1999,
rumus IRR adalah sebagai berikut.
Keterangan : NPV + = NPV bernilai positif
NPV - = NPV bernilai negatif i+
= suku bunga yang membuat NPV positif i-
= suku bunga yang membuat NPV negatif Jika IRR dari suatu proyek atau usaha sama dengan tingkat suku bunga yang berlaku, maka
NPV dari proyek itu sebesar 0. Jika IRR ≥ I, maka proyek atau usaha layak untuk dijalankan, begitu pula sebaliknya.
3. Net Benefit Cost Ratio Net BC
Net Benefit Cost Ratio Net BC merupakan angka perbandingan antara jumlah present
value yang bernilai negatif modal investasi. Perhitungan net BC dilakukan untuk melihat berapa
kali lipat manfaat yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan Gray et al, 1993. Formulasi perhitungan net BC adalah sebagai berikut.
Net BC = NPV
B-C Positif
NPV
B-C Negatif
Jika net BC bernilai lebih dari satu, berarti NPV 0 dan proyek layak dijalankan, sedangkan jika net BC kurang dari satu, maka proyek sebaiknya tidak dijalankan Kadariah et al., 1999.
4. Break Even Point BEP dan Pay Back Period PBP
Break Even Point atau titik impas merupakan titik dimana biaya produksi sama dengan
pendapatan. Titik impas menunjukkan bahwa tingkat produksi sama besarnya dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Menurut Kotler 1995 hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel dapat
disajikan pada rumus berikut :
[ -
]
30
BEP = Total Fixed Cost Harga Per Unit – Variabel Cost Per Unit
Pay Back Period PBP merupakan kriteria tambahan dalam analisis kelayakan meliputi
periode waktu yang diperlukan dalam melunasi seluruh pengeluaran investasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai PBP adalah sebagai berikut
Keterangan : n
= periode investasi pada saat nilai kumulatif Bt-Ct negatif yang terakhir tahun m
= nilai kumulatif Bt-Ct negatif yang terakhir Rp Bn
= manfaat bruto pada tahun ke-n Rp Cn
= biaya bruto pada tahun ke-n Rp
B. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengkaji sejauh mana perubahan parameter aspek finansial yang berpengaruh terhadap keputusan yang dipilih. Apabila nilai unsur tersebut berubah
dengan variasi yang relatif besar tetapi tidak berakibat terhadap investasi, maka dapat dikatakan bahwa keputusan untuk berinvestasi pada suatu proyek tidak sensitif terhadap unsur yang dimaksud.
Sebaliknya, bila terjadi perubahan yang kecil saja mengakibatkan perubahan keputusan investasi, maka dinamakan keputusan untuk berinvestasi tersebut sensitif terhadap unsur yang dimaksud.
Analisis sensitivitas terhadap unsur-unsur yang terdapat di dalam aliran kas meliputi perubahan harga bahan baku, biaya produksi, berkurangnya pangsa pasar, turunnya harga jual produk per unit, ataupun
tingkat bunga pinjaman Soeharto, 2000. Analisis proyek biasanya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak
ketidakpastian dan perubahan yang akan terjadi di masa mendatang. Suatu proyek dapat berubah-ubah sebagai akibat empat permasalahan utama, yaitu perubahan harga jual produk, keterlambatan
pelaksanaan proyek, kenaikan biaya, dan perubahan volume produksi Gittinger, 1986.
C. Risiko Nilai Tukar
Perubahan nilai tukar foreign exchange rate exposure merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi yang mempengaruhi perusahaan. Dengan adanya globalisasi, pasar
semakin terbuka terhadap perdagangan dan teknologi, sehingga perusahaan akan terpengaruh secara langsung terhadap nilai tukar. Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi perusahaan melalui berbagai
cara seperti perusahaan berproduksi di dalam negeri untuk kebutuhan penjualan domestik dan luar negeri ekspor dan perusahaan berproduksi dengan menggunakan bahan baku impor.
31
IV. RENCANA PASAR DAN PEMASARAN