Asumsi Perhitungan Keuangan RENCANA KEUANGAN

73

VII. RENCANA KEUANGAN

Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan perhitungan rencana keuangan diperlukan beberapa parameter yang berasal dari analisis sebelumnya yaitu kapasitas produksi, pangsa pasar, teknologi yang dipakai, pilihan peralatan, jumlah tenaga kerja, fasilitas pendukung, dan proyeksi-proyeksi harga. Rencana keuangan meliputi berbagai perhitungan kriteria investasi yang telah umum digunakan. Kriteria yang digunakan antara lain Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net BC, Pay Back Period PBP, Break Even Point BEP, dan analisis risiko.

7.1. Asumsi Perhitungan Keuangan

Rencana keuangan memerlukan beberapa penetapan asumsi yang disesuaikan dengan kondisi pada saat kajian dilakukan dan didasarkan pada hasil-hasil perhitungan yang telah dilakukan pada analisis rencana-rencana yang lain, standar pendirian usaha, dan peraturan yang berlaku. Asumsi dasar yang menjadi perhitungan dalam rencana keuangan digunakan dapat menentukan kelayakan industri cokelat batangan. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam rencana keuangan industri cokelat batangan ini, antara lain : a. Rencana keuangan dilakukan dengan biaya investasi untuk pendirian usaha baru. b. Umur investasi diasumsikan selama 10 tahun. c. Nilai sisa bangunan pada masa akhir proyek adalah 50 dari nilai awal, nilai sisa mesin dan peralatan adalah 10 dari nilai awal, nilai sisa perlengkapan kantor dan nilai sisa perlengkapan utilitas adalah 10 dari nilai awal. d. Umur ekonomis peralatan kantor adalah 3 tahun, umur ekonomis perlengkapan utilitas adalah 5 tahun, umur ekonomis bangunan, mesin dan peralatan, serta biaya pra investasi adalah 10 tahun. e. Biaya pemeliharaan adalah 10 dari harga awal. f. Jumlah hari kerja per tahun adalah 288 hari dengan asumsi dalam satu bulan terdapat 24 hari kerja dan dalam satu minggu terdapat 6 hari kerja. g. Bunga modal diasumsikan sebesar 12. h. Pajak dihitung berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 untuk pajak badan, yaitu sebesar 28. i. Modal kerja dihitung berdasarkan asumsi biaya modal kerja adalah 10 dari penjualan pada tahun berikutnya. j. Kapasitas produksi pada tahun pertama adalah 40, kapasitas produksi pada tahun kedua adalah 50, kapasitas produksi pada tahun ketiga adalah 60, kapasitas produksi pada tahun keempat adalah 70, kapasitas produksi pada tahun kelima adalah 80, kapasitas produksi pada tahun keenam adalah 90, kapasitas produksi pada tahun ketujuh dan seterusnya adalah 100. k. Proyek dimulai pada tahun ke-0 sedangkan produksi pertama dimulai pada tahun ke-1. Asumsi-asumsi lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2. 74

7.2. Biaya Investasi