Teknik Pengumpuan Data METODE PENELITIAN

64

4.1.3. Tujuan Yayasan KKSP Medan

1. Memberikan hak-hak dasar anak-anak dan remaja yaitu hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi. 2. Memberikan perlindungan bagi anak-anak dari exploitasi, pelanggaran hak lainnya dan kekerasan. 3. Memberdayakan kelompok masyarakat, pemerintah dan swasta yang berkaitan secara alami dan strategis dengan anak-anak untuk mengembangkan kemandirian, pandangan, pendapat dan partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam seluruh aspek kehidupan termasuk untuk menegakkan hak anak. 4. Mengembangkan pusat kajian dan jaringan informasi untuk perlindungan anak pada tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.

4.1.4. Sasaran Yayasan KKSP Medan

Yayasan KKSP dalam mengimplementasikan tujuannya memiliki kelompok sasaran, dalam hal ini masyarakat dan anak-anak, khususnya anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus: 1. Anak- anak yang tereksploitasi secara ekonomi seperti anak jalanan, buruh anak jermal, buruh anak nelayan, buruh anak pertanian dan anak pembantu rumah tangga 2. Anak-anak tereksploisi secara seksual seperti pelacuran anak atau anak yang di perdagangkan untuk maksud dilacurkan. 3. Anak-anak yang berada dalam kondisi yang darurat seperti anak pengungsian. 65

4.1.5. Pelayanan Sosial yang Diberikan

1. Divisi Pendidikan

Divisi Pendidikan mengembangkan model-model pendidikan yang meletakkan hak anak sebagai filofis pendidikan. Model pendidikan yang dikembangkan sejak tahun 1988 menempatkan anak sebagai subjek dari pendidikan dan bukan menjadi objek. Model pendidikan yang dikembangkan meliputi pendidikan non-formal maupun pendidikan luar sekolah. Beberapa model pendidikan yang telah dikembangkan adalah: a. Pendidikan Alternatif di Taman Kebajikan Pendidikan Alternatif di Taman Kebajikan adalah model pendidikan sekolah untuk anak-anak miskin anak-anak dari kawasan kumuh, anak putus sekolah, buruh anak dan anak jalanan. Model pendidikan ini mempunyai tujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak serta memperkenalkan pandangan anak pada lingkungan sosial. Pendidikan Alternatif di Taman Kebajikan adalah model pendidikan sekolah untuk anak-anak miskin anak-anak dari kawasan kumuh, anak putus sekolah, buruh anak dan anak jalanan. Model pendidikan ini mempunyai tujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anak serta memperkenalkan pandangan anak pada lingkungan sosial. Pendidikan alternative taman Kebajikan dimulai tahun 1997 dengan pusat pendidikan di kabupaten Deli Serdang. 66 b. Pendidikan melalui Taman Baca dan Bermain Saat ini KKSP sedang melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, pemerintah dan swasta yang berkaitan secara alami dan strategis dengan anak-anak untuk mengembangkan kemandirian, pandangan, pendapat dan partisipasi masyarakat yang lebih luas dengan membentuk Sanggar Taman Baca dan bermain di beberapa wilayah tempat alumni Taman Kebajikan berada. Taman Baca dan Bermain akan dikembangkan menjadi Taman Remaja dan Taman Dewasa yang akan memfasilitasi masyarakat dalam hak-hak petani, buruh atau masalah-masalah social-politik. Saat ini Taman Baca KKSP telah menyebar di Provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. c. Pendidikan Alternatif untuk Anak jalanan Dimulai tahun 1990, KKSP melakukan Pendidikan alternatif untuk anak jalanan dengan menggunakan pendekatan basis jalanan dan center. Program ini mengorganisir dan memfasilitasi sekitar 220 anak jalanan di 7 lokasi yaitu Terminal bus terpadu Amplas, Petisah, Aksara Plaza, Sukaramai, Simpang Ramayana, Simpang Halat dan Rumah Musik. Kebanyakan anak-anak datang dari luar kota Medan. Mereka berkerja dan tinggal di jalan tanpa perhatian keluarga. Disamping itu juga tanpa pendidikan, perhatian dan kasih sayang, mereka menghadapi begitu banyak kekerasan baik secara fisik dan non-fisik. Pendidikan alternatif yang diberikan pada anak jalanan adalah pendidikan luar sekolah Penyediaan fasilitas belajar di Rumah belajar,