69 pendidikan pada masyarakat tentang masalah hak anak melalui e-mail,
press release, portal porum anak dll. Saat ini Yayasan KKSP focus pada pengembangan advokasi non-litigasi.
Yang diimplementasikan melalui: a.
Pengembangan kebijakan perlindungan anak di Sumatera Utara. b.
Kampanye tentang masalah anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus melalui media elektronik seperti radio, inter-net dan televisi
dan media cetak seperti newsletter, Koran dan majalah secara nasional atau internasional.
c. Penguatan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kebijakan dan
ruang public d.
Membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan perlindungan anak di Sumatera Utara.
e. Melakukan lobby pada pemerintah dan DPRD untuk perubahan
kebijakan yang berpihak pada anak. f.
mendampingi anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. g.
Melakukan penyadaran kepada publik tentang hak anak h.
Pengembangan modul-modul pendidikan demokrasi untuk pemilih pemula
i. Mengembangkan modul-modul pendidikan resolusi konflik bagi
remaja dan masyarakat j.
Mengembangkan pendidikan tanpa kekerasan bagi guru dan orang tua
70
3. Divisi Kesehatan
Divisi ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dan anak-anak khususnya anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus.
Program dan kegiatan divisi ini antara lain:
a. Pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan anak-anak melalui
Klinik Taman Sehat Yayasan KKSP
b. Pemeriksaan kesehatan berkala dan pemberian makana bergizi pada
anak jalanan.
c. Mempromosikan kesehatan mandiri melalui diskusi berkala dengan
anak-anak
4.2 Kelurahan Sei Mati
4.2.1 Kondisi Geografis Kelurahan Sei Mati
Rumah singgah atau rumah belajar KKSP Medan terletak di Jalan Bridgen Katamso no 89 Gang. Perwira Kelurahan Sei Mati merupakan bagian dari
wilayah kecamatan Medan Maimun dengan luas wilayah 23 Ha beriklim tropis dan merupakan daerah dataran rendah. Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan
Maimun terdiri dari 12 Lingkungan. Jarak kantor Lurah Sei Mati ke Kantor Camat Medan Maimun sekitar ± 1,5 km. Batas wilayah kelurahan Sei Mati terdiri dari:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kel. Sukaraja, Kec. Medan Maimun,
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kel. Kampung baru, Kec. Medan
Maimun Sebelah Timur
: berbatasan dengan Kel. Teladan Barat Kec. Medan Kota Sebelah Barat
: berbatasan dengan Kel. Sukadame Kec. Medan Polonia.
71
4.2.2 Kondisi Demografis Kelurahan Sei Mati
Jumlah penduduk Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun berjumlah 25.194 jiwa. Data dari kantor kelurahan Sei Mati menunjukan bahwa
jumlah penduduk lelaki adalah. 12.444 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 10.118 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk menurut usia, suuku, agama,
pendidikan dan pekerjaan adalah sebagai berikut: Tabel 4.1
Jumlah Penduduk berdasarkan Usia
No Kelurahan
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia 0-9
Tahun 10-19
Tahun 20-29
Tahun 30-39
Tahun 40-49
Tahun 50-59
Tahun 60-69
Tahun 70tahun
Ke atas Jumlah
1. Sei Mati
1392 2115
1975 3134
1316 685
176 82
10875 Sumber: Kantor Lurah Sei Mati Kota Medan tahun 2016
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku
No Kelurahan
Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku Taput Mandailing Karo Dairi
Nias Jawa
Minang Melayu
Aceh Jumlah
1. Sei Mati
- 5833
42 66
25 844
1956 1477
1630 11873
Sumber: Kantor Lurah Sei Mati Kota Medan tahun 2016
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No Kelurahan
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Islam
Katolik Protestan
Hindu Budha
Jumlah 1.
Sei Mati 10095
259 228
49 2650
13281
Sumber: Kantor Lurah Sei Mati Kota Medan tahun 2016
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
No Kelurahan
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan SD
SLTP SLTA
Universitas Pasca
Sarjana Akademi
Tidak Sekolah
Jumlah Yang Mengenyam
Pendidikan 1.
Sei Mati 551
560 642
110 90
95 201
2048 Sumber: Kantor Lurah Sei Mati Kota Medan tahun 2016
72
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No. Kelurahan Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
PNS ABRI POLRI
Peg. Swasta
Pedagang Buruh Petani Nelayan Wiraswasta Jumlah 1.
Sei Mati 345
45 8
3489 1210
470 -
- 1899
746 Sumber: Kantor Lurah Sei Mati Kota Medan tahun 2016
73
BAB V ANALISIS DATA
5.1 Pengantar
Pada bab ini akan membahas mengenai data-data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di lapangan melalui observasi dan wawancara
mendalam dengan informan. Melalui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di lapangan, peneliti berhasil mengumpul data informasi mengenai proses
inklusi sosial anak jalanan dampingan KKSP Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan atau diawali dengan mengumpulkan beberapa
dokumen dari rumah belajar KKSP sebagai tempat berkumpulnya anak jalanan dan dari lapangan yang berada di simpang lampu merah Juanda.
Pengumpulan data tersebut berupa case record yang meliputi biodata anak jalanan yang merupakan dampingan KKSP Medan.
2. Melakukan wawancara mendalam dengan staf yayasan KKSP khusus
koordinator lapangan dalam proses penelitian informan dan mengetahui latar belakang informan tersebut.
3. Melakukan observasi di lingkungan kehidupan anak jalanan. Peneliti
membuat catatan di lapangan untuk mengetahui proses inklusi sosial. Informan yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari:
a. Informan Kunci, yaitu:
b. Informan Utama, yaitu: Anak jalanan dampingan KKSP Medan
c. Informan Tambahan, yaitu: Koordinator lapangan, Kepala lingkungan
74
5.2 Hasil Temuan
5.2.1 Informan Kunci
Nama : Syamsul S.sos
Usia : 52 Tahun
Alamat : Perumahan Griya Kencana Block D No. 26 Medan Tuntungan
Suku : Melayu
Asal : Kab. Batubara
Pendidikan : S1 Pekerjaan : Manager Operasional di Yayasan KKSP Medan
Agama : Islam
Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Syamsul selaku manager operasional di Yayasan KKSP Medan. Yayasan KKSP-Pusat Pendidikan dan
Informasi Hak Anak mempunyai beberapa program yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya anak-anak, diantaranya:
Program Pendidikan Taman Kebajikan yang telah dimulai sejak tahun 1986 dan disistematisasi pada tahun 1997. Program tersebut bertujuan untuk
melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat dan anak yang berkaitan secara strategis untuk mengembangkan kemandirian, pandangan, pendapat dan
partisipasi masyarakat dalam pendidikan anak. Pendidikan anak dilakukan melalui Taman Baca, sebagai medium
peningkatan pengetahuan anak dan juga tempat masyarakat melakukan diskusi dan penambahan pengetahuan yang berkenaan dengan hak-hak anak, hak-hak
buruh, hak-hak petani dan masalah sosial politik lainnya. Selain itu, peserta didik