Fungsi Rumah Singgah Rumah Singgah

54 membawa perubahan sederhana dan praktis dalam kehidupan masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, kita menginginkan tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memberikan rasa aman dan nyaman, yang memberikan peluang untuk berkembang sesuai minat bakatnya, sesuai cara belajarnya yang terbaik, yang mengupayakan kemudahan untuk melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat. Jadi, masyarakat inklusi adalah masyarakat yang terbuka dan universal serta ramah bagi semua, yang setiap anggotanya saling mengakui keberadaan, menghargai dan mengikutsertakan perbedaan. Salah satu bentuk penanganan anak jalanan adalah melalui pembentukan rumah singgah. Rumah singgah sebagai tempat pemusatan sementara yang bersifat non formal, di mana anak-anak bertemu untuk memeproleh informasi dan pembinaan awal sebelum d rujuk ke dalam proses pembinaan lebih lanjut. Rumah singgah bertujuan membantu anak jalanan dalam mengatasi masalah-masalahnya dan menemukan akternatif untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Didalam rumah singgah terdapat fasilitator, bisa seorang volunteer yang menangani masalah anak ataupun pekerja sosial. Fasilitator membina anak jalanan dengan bertindak sebagai teman, bertindak sejajar dengan anak jalanan dan pembinaan bersifat kekeluargaan. Dengan cara ini di harapkan anak tidak mengalami hambatan untuk menyampaikan permasalahan dan bersedia untuk merubah sikap dan perilaku yang keliru. Rumah singgah dapat dijadikan tempat kegiatan positif untuk anak jalanan untuk menyita waktu mereka agar tidak sepenuhnya berdada dijalanan, misalnya seperti menulis, membaca, bermain musik, bercerita, berkarya dan lainnya. Secara konseptual dapat digambarkan dalam bagan alur pikir sebagai berikut: 55 Bagan Alur Pikir Anak Jalanan Rumah Singgah Masyarakat DuniaBursa Kerja Pemerintah Inklusi Sosial Terinklusi Tidak Terinklusi

2.8 Defenisi Konsep dan Ruang Lingkup Penelitian

2.8.1 Defenisi Konsep

Konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai perostiwa, objek, kondisi, situasi dan hal lain yang sejenis. Konsep diciptakan dengan mengelompokan objek-objek atau perostiwa-peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Defenisi konsep bertujuan untuk merumuskan sejumlah pengertian yang digunakan secara mendasar dan menyamakan persepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindar salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian Silalahi, 2009:112. Untuk menghindari salah pengertian atas makna konsep-konsep yang dijadikan objek penelitian, maka seseorang peneliti harus menegaskan dan 56 membtasi makna-makna konsep dalam suatu penelitian disebut dengan defenisi konsep. Secara konsep defenisi disini diartikan sebagai batsan arti. Defenisi konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian Siagian, 2011:138 Adapun batatasan konsep dalam penelitian dalam penelitian ini adalah: a. Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu hasil. b. Anak adalah seseorang individu yang berumurdi bawah 18 tahun dan belum pernah menikah. c. Inklusi sosial adalah sebuah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang semakin terbuka; mengajak masuk dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan d. latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya. e. Anak jalanan adalah anak-anak berumur dibawah 16 tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam kehidupan yang berpindah-pindah di jalan raya. f. Yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan KKSP adalah organisi Non- pemerintah yang didirikan tahun 1987 dan sekarang menjadi Pusat Informasi dan Pendidikan Hak Anak