7. Penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan Apabila suami istri mempunyai hubungan yang baik dengan pihak
keluarga pasangan, khususnya mertua, ipar laki-laki dan ipar perempuan, kecil kemungkinannya untuk terjadi percekcokan dan ketegangan
hubungan dengan mereka. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuian pernikahan
dikatakan berhasil jika di dalam pernikahan terserbut menunjukkan adanya kebahagiaan suami istri, kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan
pendapat, kebersamaan, penyesuaian yang baik dalam masalah keuangan, dan penyesuaian yang baik dari pihak keluarga pasangan.
B. Pernikahan Antar Bangsa
1. Definisi Pernikahan Antar Bangsa
Pengertian pernikahan antar bangsa menurut Undang-Undang Republik Indonesia UU RI Nomor 1 tahun 1974 pasal 57 tentang pernikahan, menyatakan
bahwa pernikahan antar bangsa adalah pernikahan antara dua orang di Indonesia yang tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan yang
salah satu berkewarganegaraan asing dan salah satu berkewarganegaraan Indonesia. Tseng, Dermott, J.F., Maretzki, T.W 1977, mengatakan bahwa
pernikahan antar bangsa adalah : Marriage which, takes place between spouses of different cultural
background. They maybe different in their values, beliefs, customs, traditions, on style of life so that cultural dimensions are a relatively significant aspect of such
marriage.
Universitas Sumatera Utara
Pernikahan antar bangsa dapat diartikan sebagai pernikahan yang terjadi antar pasangan yang berbeda kultur atau budaya. Mereka berbeda dalam nilai-
nilai, kepercayaan, adat istiadat, tradisi, gaya hidup, sehingga dimensi budaya itu menjadi aspek signifikan yang relatif dalam pernikahan.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pernikahan antar bangsa intercultural marriage adalah pernikahan yang terjadi antara pasangan
yang berasal dari latar belakang budaya dan kewarganegaraan yang berbeda.
2. Faktor-Faktor yang Mendorong Minat Wanita Menikah dengan Pria
Asing Barat.
Erriyadi 2007, mengemukakan beberapa faktor yang mendorong minat wanita Indonesia menikah dengan pria asing barat.
1. Kebutuhan Finansial Faktor ekonomi umumnya menjadi alasan seorang wanita untuk menikah
dengan pria
asing. Hal
ini dikarenakan
wanita Indonesia
mempersepsikan pria asing memiliki kehidupan lebih dari cukup. Persepsi positif tersebut mempengaruhi keyakinan mereka untuk dapat
menikah dengan pria asing. 2. Kebutuhan Sosial-Relasional
Kebutuhan sosial-relasional merupakan kebutuhan akan penerimaan sosial, identitas sosial yang diperoleh dengan menikahi pria asing,
sehingga dapat meningkatkan harga diri dan terpandang di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Holilah 2005 menambahkan bahwa banyak alasan seorang wanita yang ingin menikah dengan pria berkebangsaan asing karena ingin terpenuhi kebutuhan
ekonomi secara mudah dan cepat. Sebagian yang lain mempercayai, bahwa menjadi istri laki-laki asing dapat memperbaiki keturunan. Selain itu perasaan
cinta juga berperan dalam pemutusan untuk menjadi istri pria berkebangsaan asing. Menurut Roediger dkk 1987, bahwa cinta diyakini sebagai salah satu
bentuk emosi yang penting bagi manusia sehingga hampir semua manusia pernah mengalami jatuh cinta dan membentuk hubungan intim dengan lawan jenisnya,
salah satunya adalah hubungan pernikahan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mendorong
wanita untuk menikah dengan pria asing, yaitu kebutuhan finansial, kebutuhan sosial-relasional, untuk memperbaiki keturunan dan perasaan cinta.
3. Faktor-Faktor yang Mendukung Penyesuaian Pernikahan Antar Bangsa