Holilah 2005 menambahkan bahwa banyak alasan seorang wanita yang ingin menikah dengan pria berkebangsaan asing karena ingin terpenuhi kebutuhan
ekonomi secara mudah dan cepat. Sebagian yang lain mempercayai, bahwa menjadi istri laki-laki asing dapat memperbaiki keturunan. Selain itu perasaan
cinta juga berperan dalam pemutusan untuk menjadi istri pria berkebangsaan asing. Menurut Roediger dkk 1987, bahwa cinta diyakini sebagai salah satu
bentuk emosi yang penting bagi manusia sehingga hampir semua manusia pernah mengalami jatuh cinta dan membentuk hubungan intim dengan lawan jenisnya,
salah satunya adalah hubungan pernikahan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mendorong
wanita untuk menikah dengan pria asing, yaitu kebutuhan finansial, kebutuhan sosial-relasional, untuk memperbaiki keturunan dan perasaan cinta.
3. Faktor-Faktor yang Mendukung Penyesuaian Pernikahan Antar Bangsa
Menurut Tseng, Dermott, J.F., Maretzki, T.W 1977, faktor pendukung keberhasilan penyesuaian pernikahan campur intercultural marriage pada
pasangan berbeda etnis, termasuk pada pasangan pernikahan antar bangsa antara lain :
1. Adanya sikap saling keterbukaan pikiran atau open mindedness Masing-masing pasangan, baik itu suami-istri menerapkan sikap saling
membuka pikiran atau open mindedness, dimana mau mendengarkan pendapat dan sa ran serta menerima kritikan dari pasangannya. Selain itu,
pasangan dapat memahami apa yang disampaikan oleh pasangannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Adanya toleransi yang tinggi Pasangan lebih menanamkan rasa toleransi, kerukunan, menghormati,
menghargai serta memahami pasangan masing-masing. Perbedaan yang
ada di dalam pernikahan tidak dijadikan konflik berkepanjangan. Selain itu, masing-masing pasangan menyadari kapasitas dan peran yang harus
dijalankan dalam rumah tangga serta tidak memaksakan kehendak masing-masing.
3. Memiliki sikap keluwesan
Pasangan dapat bersikap sesuai dengan situasi, fleksibel dan bijak dalam menghadapi suatu permasalahan. Jadi, dalam hal ini pasangan cekatan
dalam mengambil sikap sesuai kondisi. 4. Memiliki keinginan untuk saling mempelajari kebudayaan dari pasangan.
Masing-masing pasangan akan membawa nilai-nilai budaya, sikap, keyakinan ke dalam pernikahan, sehingga suami atau pun istri dari latar
belakang budaya yang berbeda dapat memperkenalkan tradisi yang berlaku dalam kelompok budayanya dan saling mempelajari kebudayaan
pasangannya melalui perayaan di dalam keluarga dan kebiasaan yang dilakukan pasangan.
5. Kepekaan terhadap kebutuhan pasangan Suami atau pun istri memahami apa yang dibutuhkan pasangannya, tahu
terhadap apa yang pasangannya inginkan dan mewujudkan keinginan pasangannya dengan tujuan membahagiakan pasangan serta menjaga
hubungan baik di dalam pernikahan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mendukung penyesuaian pernikahan antar bangsa adalah adanya sikap saling
keterbukaan atau open mindedness, adanya toleransi yang tinggi, memiliki sikap keluwesan, memiliki keinginan untuk saling mempelajari kebudayaan dari
pasangan, dan kepekaan terhadap kebutuhan pasangan.
4. Permasalahan Pernikahan Antar Bangsa