Konsep Peran Penyesuaian dengan Pasangan

merasa bahwa liburan hanya akan menghabiskan uang. Ketika pulang dari liburan maka hanya akan membuat RW menjadi tidak susah dalam hal finansial karena tidak memiliki uang. Karena adanya perbedaan pandangan tersebut maka RW dan suami jarang melakukan liburan bersama. kalo dia sih maksudnya yah buat dia liburan itu kan kebutuhan primer juga, jadi kadang dia ada nggak ada maunya jalan-jalan. Cuma kakak kan mikirnya yah dari pada kita pulang makin stress untuk apa gitu kan, jadi buat dia bukan stress malah fresh gitu, kita jadi semangat kerja segala macem. Kalo menurut kakak ya nggak lah, pulang stress nggak ada uang buat apa gitu tertawa. Kalo ngikutin dia ya maunya ya jalan-jalan aja, ya terakhirnya kita nggak ada apa-apa gitu. W1.R1B.272-254hal.6-7 Kalo untuk liburan keluarga kayanya 2 tahun belakangan ini belom ada. W1.R1B.320-322hal.8

g. Konsep Peran

Sama halnya dalam hal pemilihan pasangan, memiliki konsep peranan suami atau pun istri merupakan hal penting dalam suatu pernikahan. Setiap orang pasti menginginkan pasangannya memainkan peran yang sesuai dengan yang diharapkan, sehingga minimbulkan keharmonisan dan kebahagiaan dalam rumah tangga. Begitu pula hal dengan RW yang memiliki konsep peran tersendiri mengenai peranan suami. Suami yang bisa memanjakan dirinya, setia dan memiliki waktu yang banyak untuk keluarga merupakan harapan RW terhadap suaminya. Namun ternyata, suami RW sendiri kurang mampu memenuhi harapan tersebut. RW merasa bahwa suaminya kurang memanjakan dirinya. Dimanjakan suami dapat ditunjukkan dengan memenuhi setiap keinginannya, baik dalam hal finansial. Sedangkan suami RW sendiri tidak dapat memenuhi Universitas Sumatera Utara keinginan RW dalam hal finansial. Hal ini menunjukkan bahwa suami RW kurang memenuhi konsep peranan suami yang RW harapkan. Sebenarnya kalo dari hati kecil kakak yang kakak harapkan itu nggak seperti yang sekarang. Karena yang kakak harapkan itu suami yang dimana kita bisa manja, kita bisa minta apa aja dikasih. Terus setia, dan sepanjang sepengetahuan kakak dia setia. Terus, kalo apa yang kita bilang yang kita inginkan itu dia nurut, mau dengerin apa yang kita minta. Terus kegiatannya diluar nggak banyak atau padat jadi waktu untuk keluarga, anak, istri itu banyak, gitu lah. W2.R1B.287-304hal.28-29 Hal lainnya yang membuat suami RW menjadi tidak sesuai dengan peranan suami yang RW harapkan adalah karena suami RW tidak dapat selalu menghabiskan waktunya bersama keluarga. Suami RW yang bekerja di Prancis membuat RW menjalani pernikahannnya dengan jarak jauh. Sehingga ketika RW membutuhkan suami untuk berada disampingnya, maka hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh suaminya. Soalnya kan dia waktunya diluar, kadang saat kita butuh dia buat disamping kita dia disana Prancis. W2.R1B.309-313hal.29 Seperti halnya RW, suaminya pun memiliki konsep peranan istri yang ia harapakan dan menginginkan RW memainkan peranan tersebut. Suami mengharapkan RW dapat memainkan perannya seperti kebanyakan istri di Indonesia dalam melayani, memenuhi dan mengutamakan kebutuhan sehari-hari suami. Selain itu, suami RW juga menginginkan RW menjadi wanita yang mandiri dan dapat melakukan apa pun sendiri tanpa bantuan suami. Universitas Sumatera Utara .dia pernah nuntut minta kita harus masak, layani dia kayak istri kebanyakan lah gimana. Jangan anak aja gitu yang diutamain. Dia juga bilang pengen sekali - sekali disiapin bajunya atau di rapiin misalkan gitu. terus . Oh, dia itu sebenarnya kalo nuntut sih dia mengharapkan kita itu jadi mandiri ya. Dalam artian melakukan apa pun sendiri kayak dulu gendong Kayla harus kakak sendiri, pokoknya jangan mengkek mengkek gitu. W4.R1B.325-337hal.62 Namun, RW tidak memenuhi semua peranan istri yang diharapkan suaminya. Hal ini dikarenakan RW sendiri yang tidak memenuhi peranan sebagai istri dalam hal melayani, memenuhi dan mengutamakan kebutuhan sehari-hari suaminya. Tindakan RW demikian dipicu oleh pikiran RW bahwa suaminya adalah pria yang mandiri sejak awal mereka menikah, sehingga RW tidak harus dilayani kebutuhan sehari-harin suaminya. RW juga berpikir bahwa suaminya bisa melakukan apa pun sendiri. Karena hal ini lah, sejak RW memiliki anak, maka RW lebih memberikan perhatian dan menyediakan keperluan anaknya dibandingkan memperhatikan dan menyediakan kebutuhan suaminya. Tapi kakak nggak mau berubah sih, kakak harus belanja, masak harusnya istri kan gitu, tapi kakak nggak mau. Karena gini juga sepanjang apa yang bisa dia lakuin dilakuinnya, jadi mungkin kakak terpengaruh itu juga karena kayak gitu dari awal, jadi fokusnya nggak ke dia setelah punya anak pun gitu, kakak jadi lebih fokus ke Kayla. W4.R1B.302-314hal.62 Kalo kakak sih peranan kakak lebih dominannya ke anak sih. Yah, ngurusin keperluan Kayla seperti ngurusin bajunya, sekolahnya, belajarnya, makannya, gitu sih. Untuk suami apa yang bisa kakak lakukan kakak lakukan, tapi selama dia bisa sendiri ya dia lakukan sendiri, kayak ambil makan sendiri, nyentong sendiri. Kakak dominan ke anak sih peranannya. W2.R1B.338-352hal.29-30 Universitas Sumatera Utara Meskipun dalam hal melayani dan memenuhi kebutuhan suami tidak dipenuhi oleh RW, tetapi untuk menjadi wanita mandiri dapat dilakukan oleh RW. Keinginan suami agar ia memainkan peran sebagai istri yang wanita yang mandiri pun dipenuhi oleh RW, walaupun hal tersebut bertentangan dengan keinginannya sendiri. Makanya kakak jadi ngikut juga kan. Nggak mengkek gitu ke dia padahal kita maunya mengkek manja kayak gitu. W4.R1B.337-341hal.62

h. Perubahan dalam Pola Hidup